We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 829
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 829 Harvey memanfaatkan keunggulan tinggi badannya untuk menutupi tombol sakelar dengan tangannya dan menghentikan gerakan Selena.

Dia tidak ingin Selena melihatnya yang sedang kacau seperti ini sekarang.

“Jangan khawatir, saya benar-benar baik-baik saja. Nona temani Nona Luna saja.” Makin dia menyembunyikannya, Selena makin khawatir.

Orang ini pasti terluka dan takut membuatnya khawatir makanya sengaja menyembunyikannya.

menghalanginya untuk menyalakan lampu, sementara Selena meraih tangan dalam keadaan panik.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Harvey yang sudah sangat tertekan menjadi hampir gila. Dia menahan suaranya dan berkata, “Jangan menyentuh saya.” “Makanya ceritakan apa yang sebenarnya terjadi.” “Tidak ada apa-apa.” Tentu saja Selena tidak percaya karena berkeringat sangat banyak. Dia pasti terluka parah. Kalau tidak, dia tidak akan berkeringat seperti itu.

Namun, lukanya ada di mana? 1/4 a Selena menyentuh sembarangan sehingga Harvey akhirnya tidak tahan, tiba-tiba membalikkan tangannya, dan menekannya ke tempat tidur kecil yang ada di sebelahnya, Keduanya jatuh bersama. Selena secara naluriah berpikir apa kehilangan terlalu banyak darah sehingga tidak bisa berdiri tegak. Dia sama sekali tidak memikirkan ke arah itu.

“Gio, kamu terluka di mana? Cepat beri tahu aku,” Suara cemas Selena terdengar di belakang telinga Harvey sehingga membuatnya geli.

Harvey terbaring diam dan napasnya terengah-engah.

“Nona, jangan tanya lagi, saya...” Dia menahannya dengan sangat kuat dan suaranya mulai gemetar.

Selena sangat khawatir. “Nggak boleh kayak gini. Aku akan membawamu ke dokter, aku nggak akan membiarkanmu terluka.” Suara yang membingungkan dari Harvey terdengar. “Apa Nona benar-benar ingin membantu saya?” “Tentu saja, kamu sudah membantuku selama ini. Kalau kamu dalam bahaya, aku juga akan membantumu.” Awalnya Selena sengaja menjauh dan tidak berani mendekati siapa pun. Namun, setelah bersama begitu lama, meski Selena tidak mengakui di mulutnya, tetapi dia sudah menerima kenyataan kalau adalah temannya di dalam hatinya.

“Baiklah.” Harvey menelan air liurnya.

Selena masih menunggu memberi tahu apa yang terjadi, tetapi pada detik berikutnya, tangan pria itu tiba- tiba melingkari pinggangnya dan membawanya ke dalam pelukannya.

Tubuh mereka langsung saling menempel. Selena bahkan tidak punya waktu untuk bereaksi.

Hal pertama yang Selena rasakan adalah tubuh pria yang keras dan sangat panas. Setelah itu, dia menyadari ada yang tidak beres di pinggir pahanya.

Dia adalah seorang wanita yang sudah menikah dan telah melahirkan beberapa anak, jadi dia sangat mengerti apa itu.

Sebelumnya, dia hanya pernah berhubungan dengan Harvey. Dia bahkan tidak pernah menggandeng tangan pria lain, apalagi dalam posisi yang seintim ini.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Tubuh Selena menjadi kaku dan dia terpaku di tempat seolah ada awan jamur raksasa yang meledak di dalam kepalanya.

Ini, ini ...

Harvey bisa merasakan dengan jelas kalau wanita di pelukannya tiba-tiba berhenti bergerak seolah tubuhnya kaku seperti tongkat kayu.

3/4 “Kamu...” suara Selena mulai gemetar. Pantas saja tidak mau memberitahunya apa yang terjadi. Mana mungkin bisa mengatakannya? Selena benar-benar ingin menampar dirinya sendiri. Kenapa dia harus seantusias itu.

Dia sudah mengatakannya, jadi bagaimana dia harus mengakhirinya? Dia berkata dengan gemetar, “Kenapa ini bisa terjadi?” Gelombang panas di tubuh Harvey terus-menerus datang, tetapi dia masih menggertakkan giginya dan menjawab, “Saya diberi obat oleh seseorang.” Bahkan saja diberi obat. Sepertinya kapal ini benar-benar berbahaya.

Selena terbata-bata dan tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak punya pengalaman menangani hal seperti ini untuk orang lain.

“Ka... Kalau gitu, gimana kalau kamu mandi air dingin?” Tangan Harvey yang diletakkan di pinggangnya sangat panas. Harvey menggertakkan giginya dan berkata di telinga Selena, Nona, tolong saya...

“1