Bab 1267
Melihat video itu, Maggie menutup matanya dengan putus asa...
Mental Duke benar–benar hancur. Ia tersungkur ke lantai dengan putus asa, lalu bergumam pada dirinya
sendiri, “Pantas saja Tracy selalu aktif dan begitu bergairah. Ia benar–benar berbeda dari biasanya,
ternyata..
“Saat di Bordeaux, aku juga tertidur di atas sofa, lalu ada seseorang yang memindahkanku ke atas
tempat tidur. Ada memar–memar di tubuhku...” Tracy berpaling menatap Tamara, “Kamu yang
mencubitku, kan?”
“Mana mungkin?” Maggie segera memotong perkataan Tracy, lalu memandang Tamara penuh arti,
“Seandainya dua kali itu pun benar Tamara, tapi saat di Bordeaux itu sama sekali tidak mungkin. Kita
melihat dengan mata kepala kami sendiri kalau kamu bersama–sama dengan Duke.”
Tamara menundukkan kepalanya, tidak berani bersuara.
“Aku masih punya bukti.” Tracy berkata dengan santai, “Saat di Bordeaux, kamu menungguku tertidur,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtlalu menyembunyikanku ke dalam lemari.”
“Saat itu, kuku jari kakimu terbentur lemari, sehingga kutek kukumu yang berwarna merah itu terpotong.
Aku sudah menyuruh orang mengambil sampel untuk melakukan pemeriksaan DNA di laboratorium.
Hasilnya akan segera keluar.”
“Kutek apa?” Maggie masih tidak mau mengakuinya, “Kalaupun benar itu miliknya, itu pasti terbentur
ketika ia sedang membereskan kamar itu.”
“Tidak hanya kutek, masih ada rambut dan bukti–bukti lainnya.” Tracy menatap Tamara lekat lekat, “Apa
perlu aku perlihatkan semua buktinya? Atau kamu sendiri yang mau mengakuinya?”
Melihat situasinya sudah seperti ini, Tamara berhenti menyangkalnya. Ia duduk dengan tegak, lalu
berkata dengan percaya diri, “Benar, itu semua perbuatanku. Sejak awal, aku yang tidur dengan Kak
Duke. Tiga kali itu semuanya denganku...”
“Tidak, tidak mungkin.” Duke tercengang menatap Tamara, tidak berani memercayai perkataannya, “Itu
bukan kamu. Bagaimana mungkin itu kamu? Jelas–jelas Tracy...”
“Itu benar–benar aku.” Tamara bangkit berdiri dan meraih tangan Duke, sambil menangis berkata, “Kak,
aku sungguh–sungguh mencintaimu. Aku mencintaimu lebih dari siapapun....”
“Tutup mulutmu!” Duke segera menyingkirkan tangan Tamara dan berteriak dengan penuh amarah,
“Kamu benar–benar membuatku muak! Menjijikkan!!”
Setelah mengatakannya, Duke yang telah kehilangan kendali segera pergi keluar...
“Kak, Kakak––”
Tamara berteriak meraung–raung hendak mengejarnya, namun ia ditahan oleh Maggie.
“Memalukan.” Amarah Maggie mciuap–luap, “Singkirkan dia dari hadapanku dan kurung dalam
ruang bawah tanah. Tidak ada yang boleh membiarkannya keluar tanpa seizinku!”
“Baik,” beberapa pelayan wanita segera menyeretnya keluar.
“Jangan, Bibi…” Tamara menangis memohon, “Tolong biarkan aku terus berada di sisi Kak Duke. Tidak
peduli sebagai kekasih atau pelayan wanita, aku bersedia.”
“Kamu tidak layak mendampinginya.“- Maggie menendangnya dan berkata dengan penuh kebencian,
“Kamu bahkan tidak layak bekerja sebagai pelayan rendahan. Aku tidak mau melihatmu lagi. Bawa dia
pergi dari sini!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Kedua pelayan itu segera menyeret Tamara. Tamara menangis sambil meronta–ronta, “Bibi, bibi, aku
mohon, demi ayahku, tolong beri aku satu kesempatan lagi, Bibi…”
Suara tangisannya perlahan–lahan menjauh. Sikap Maggie berubah dingin. Ia mengernyitkan
keningnya, wajahnya dipenuhi kebencian, seolah–olah telah melihat sesuatu yang begitu menjijikkan.
“Tampaknya kamar itu sudah tidak dapat ditinggali lagi.” Tracy menghela napasnya, lalu berkata dengan
pasrah, “Nyonya Besar Louis, sebaiknya kami tidak mengganggumu lagi di sini.”
“Bagus sekali, Tracy!” Maggie menggertakkan giginya dan memelototi Tracy, “Sejak awal kamu sudah
mengetahui rencana Tamara yang menggantikanmu tidur bersama Duke, bahkan kamu sudah
mengumpulkan semua bukti–buktinya. Bukannya kamu sendiri yang membongkar semuanya ini, tapi
kamu malah sengaja menggiringku agar aku sendiri yang memergoki mereka. Sekarang kamu langsung
mengambil kesempatan ini untuk pergi dari sini. Kamu benar–benar hebat!”
“Sama–sama,” Tracy tersenyum kecil. “Sejak awal sampai saat ini, aku tidak pernah membocorkan
rencanamu saat berada di Bordeaux. Aku telah menyelamatkan nama baikmu. Seharusnya Nyonya
Besar berterima kasih padaku.”
“Kamu…” Wajah Maggie dipenuhi amarah.