We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Perintah Kaisar Naga (Dave & marah)

Bab 81-100
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 81 Kamu tidak senang?

#3

10 mutiara

“Lantas kamu tidak memberitahu Pak Junior, kalau dia itu seorang mantan narapidana?” Mona terus

bertanya.

“Tentu saja saya sudah memberitahunya, tapi tatapan Pak Junior saat itu sudah hampir membuatku

mati terkejut, kalau saya masih terus melanjutkan perkataanku, bisa–bisa saya juga langsung dicabut

dari jabatan manajer ini….”

Saat Billy mengingat kembali tatapan Junior saat itu, dia masih merasa ketakutan!

“Lantas apakah dia benar–benar mengenal Pak Junior?” Mona mengernyitkan keningnya.

“Kita lihat saja dulu situasinya, kalau dia benar–benar mengenal Pak Junior, maka kita benar–benar

tidak boleh melawannya lagi, justru kita harus menjilat padanya!” Billy menasihati Mona!

“Apa perlu kamu ajari!” Mona memutar bola matanya, lalu berjalan pergi!

Saat ini belasan orang yang ada di bagian pemasaran sudah mengetahui kalau Direktur umum sudah

memberikan pernyataan, dan merekrut seseorang yang pernah masuk penjara.

Gosip semacam ini tentu akan beredar dengan sangat cepat didalam perusahaan!

Bab 81 Kamu

mu tidak

“Si Dave ini pasti punya hubungan dengan Pak Junior, kalau tidak, tidak mungkin dia direkrut!”

“Kita akan bekerja dengan seseorang yang pernah masuk penjara, kenapa saya merasa menakutkan

sekali!”

“Kita harus berhati–hati padanya, kalau dia benar–benar punya hubungan dengan Pak Junior,

kecerobohan kita bisa membawa kita menuju kesialan nantinya!”

Semua karyawan di bagian pemasaran sedang mendiskusikan

hal ini.

“Sedang apa kalian? Apa tidak punya kerjaan?”

Mona keluar dari ruangan, dan melihat semua orang sedang berkumpul dan berdiskusi, dia lalu

berteriak dengan dingin!

Meskipun Mona juga karyawan biasa di bagian pemasaran, tapi dia selalu mempermainkan otoritas,

dan bagaimanapun Billy adalah manajer dari bagian pemasaran, tidak ada orang yang berani

menyinggung Mona!

Mendengar teriakan Mona mereka semua langsung bubar, hanya ada seorang wanita berambut

pendek yang berjalan kearah Mona!

Wanita itu adalah Ivanna, dia sangat dekat dengan Mona!

“Mona, apakah kamu sudah dengar kalau bagian pemasaran merekrut seorang mantan narapidana?

Katanya Pak Junior yang merekrutnya loh, apa mungkin dia punya hubungan

dengan Pak Junior….”

Ivanna berbisik kepada Mona.

“Cih, bagaimana mungkin dia bisa punya hubungan dengan Pak Junior, kalaupun dia ternyata punya

hubungan dengan Pak Junior pasti juga hanya keberuntungan semata saja…..”

Mona tidak percaya kalau Dave benar–benar punya hubungan dengan Pak Junior!

Ivanna tercengang: “Apa kamu mengenal Dave itu?”

Mona menyadari dia sendiri salah berbicra, dan segera menggelengkan kepalanya : “Saya tidak

mungkin mengenal seorang narapidana, saya hanya merasa orang itu baru keluar dari penjara, mana

mungkin bisa mengenal Pak Junior, kalian. jangan sembarangan menyebar rumor, nanti saya akan

minta Pak Billy untuk tanyakan kepada Pak Junior langsung!”

Sekitar satu jam lebih setelahnya, Dave sudah menyelesaikan prosedur masuk, mendapatkan kartu

akses dan sampai pada departemen pemasaran!

Saat Dave sampai di departemen pemasaran, mereka semua menatapnya seperti menatap seekor

panda, membuat Dave sedikit heran!

“Dave, selamat bergabung dengan departemen pemasaran, kamu harus memanfaatkan kesempatan

baik ini dengan benar ya!” Billy berkata dengan tenang kepada Dave!

Saat dia belum memastikan apakah Dave dan Junior mempunyai hubungan, Billy tidak berani

melawan Dave.

Dave menganggukkan kepalanya.

“Rico, kemari sebentar!” Billy berteriak memanggil seorang pria muda yang memakai kacamata!

Segera, pria itu berlari menghampiri Billy dan berkata: “Pak Manajer memanggilku?”

“Mulai saat ini Dave akan ikut denganmu, kalian berdua akan satu tim, kamu harus mengajari dan

membimbingnya…”

Billy berkata kepada pria itu.

Pria itu menatap Dave dan raut wajahnya terlihat berat.

“Kenapa, kamu tidak senang?” Billy melotot padanya!

Pria itu bergegas menggelengkan kepalanya : “Senang, senang….”

Mendengar jawaban pria itu, Billy tersenyum, dan berkata pada Dave: “Kamu ikutlah dengannya, meja

kerjamu ada disebelahnya!”

Setelah Billy selesai berkata, dia pun kembali ke ruangannya!

Sedangkan para rekan departemen pemasaran yang lainnya menatap Dave dengan remeh, bahkan

Mona juga sedang tersenyum mencibir dan kembali ke tempat duduknya

sendiri!

Bab 82 Satu sen pun tidak akan kurang

“Kak….Kakak, nama saya Rico Han, mohon bantuannya…”

Setelah kembali ke tempat duduk, Rico mengulurkan tangannya dengan gelisah dan berkata pada

Dave.

Dave bisa merasakan ketakutan Rico terhadap dirinya, dan membuat dirinya sedikit anch.

“Nama saya Dave, mohon bantuanmu kedepannya!”

Dave mengulurkan tangannya dan tersenyum!

“Tidak,tidak, saya juga baru mulai bekerja beberapa hari yang lalu, kita sama–sama bekerja keras

ya…” Rico sibuk menjawab.

Dave sudah menyadari sejak awal kalau Rico bukanlah karyawan lama.

“Kamu sepertinya sangat takut padaku?”

Dave bertanya dengan bingung pada Rico.

“Ti….tidak takut kok!” Rico menggelengkan kepalanya, tapi dia sama sekali tidak berani menatap

Dave!

“Apa kamu mengetahui sesuatu?” Dave bertanya, Rico pasti mengetahui sesuatu yang membuatnya

begitu takut padanya.

Rico ragu–ragu sejenak lalu menundukkan kepalanya dan berkata: “Kak, kamu…kenapa kamu masuk

penjara? Kamu tidak terlihat seperti orang jahat!”

Dave yang mendengarnya langsung tertawa, ternyata Rico mengetahui kalau dirinya pernah masuk

penjara, makanya begitu takut padanya!

Dan setelah mengetahui alasan kenapa Rico takut kepadanya, Dave juga tidak merahasiakannya, dan

menjelaskan peristiwa yang menimpanya kepada Rico!

Tidak butuh waktu lama, mereka berdua sudah menjadi sangat akrab, dan Rico juga tidak takut lagi

pada Dave!

“Kak Dave, kamu juga difitnah, tapi karena kamu sudah bebas sekarang, kamu harus bekerja dengan

baik, hanya saja…hanya saja…”

Rico mulai terbata–bata!

“Hanya saja apa?” Dave bertanya.

“Kak Dave, hanya saja kamu masuk kedalam timku, takutnya diantara kita berdua siapapun tidak akan

bisa lama bekerja disini….”

Rico menghela nafasnya.

“Kenapa seperti itu?” Dave terkejut!

Rico membuka sebuah folder di komputernya dan berkata pada Dave: “Kak Dave, ini adalah piutang

yang harus ditagih kembali oleh tim sebelumnya, marketing sebelumnya meninggalkan piutang ini

sebelum dia mengundurkan diri, dan sekarang ini menjadi tanggung jawab kita dan kalau piutang ini

tidak bisa ditagih dalam bulan ini, maka kita tidak akan bisa bekerja lagi!”

Dave melihat piutang–piutang yang tertera pada komputer dan mengernyitkan keningnya : “Ternyata

sebanyak ini orang yang berhutang pada istriku?”

“Kak Dave, kamu bilang apa?”

Rico tercengang!

“Oh, saya bilang ternyata ada sebanyak ini orang yang berhutang!” Dave segera memperbaiki

kalimatnya!

“Benar, bisnis apapun sangat sulit berjalan saat ini, saya sudah menganalisanya sejak awal,

pelanggan–pelanggan yang berhutang ini adalah pelanggan yang sulit ditagih, sepertinya kita berdua

tidak akan ada yang bisa menagihnya!” Rico kembali menarik nafas dalam–dalam!

Dave akhirnya mengerti mengapa saat dirinya ditempatkan di tim Rico, semua orang diam–diam

tersenyum!

“Tenang saja, kita akan segera mendapatkan kembali uang ini, tidak akan kurang satu sen pun!”

Dave menepuk–nepuk pundak Rico untuk menyemangatinya.

Perlu diketahui kalau perusahaan ini adalah milik Yuki, berhutang pada perusahaan artinya berhutang

pada Yuki, yang artinya juga berhutang pada Dave, Dave tidak mungkin membiarkan orang lain

berhutang uang padanya!

“Iya, ayo kita bekerja keras….”

Rico

yang disemangati oleh Dave juga menganggukkan kepalanya!

Dave mulai mengetahui tentang piutang–piutang perusahaan, dan bertekad untuk mendapatkan uang

ini kembali tanpa kurang sat usen pun!

Satu hari berlalu dengan cepat, Dave merenggangkan pinggangnya dan bergumam: “Piutang- piutang

ini terlalu besar, apa saja yang dikerjakan oleh manajer utama?”

“Kak Dave, kamu jangan berbicara sembarangan ya, kalau sampai didengar orang lain, dan mereka

melaporkanmu, maka akan jadi repot…”

Rico yang mendengar keluhan Dave tentang Direktur terkejut dan langsung sibuk mengingatkannya!

“Separah itukah? Hanya seorang Direktur, dia juga dipekerjakan kan, malah benar–benar menganggap

ini adalah rumahnya sendiri, dan menganggap dirinya raja?”

Dave tidak menyangka kalau para karyawan begitu takut kepada Pak Junior!

Perlu diketahui kalau Junior hanyalah seorang manajer yang dipekerjakan oleh keluarga Tanaka

dengan uang mereka, di perusahaan ini dia belum mencapai tahap dimana dia bisa menutup langit

dengan satu tangannya!

Hanya saja Yuki sangat jarang datang ke perusahaan, dia juga tidak pernah mengurusi masalah

perusahaan, dan itu membuat hak Junior semakin lama semakin besar!

Bab 83 Aturan yang saya

buat

“Dave, ada peraturan di perusahaan kita, karyawan yang baru bekerja harus mentraktir semua orang,

kamu punya rencana mau kumpul dimana?”

Sepulang kerja, Mona mencari Dave dan bertanya.

Saat itu, semua orang yang ada di ruangan menatap Dave, mereka sudah bersiap untuk ditraktir oleh

Dave, karena setiap ada karyawan baru mereka pasti akan diperas habis–habisan saat mentraktir!

“Ada peraturan seperti ini? Apakah ini peraturan yang resmi dibuat oleh Direktur?”

Dave mengernyitkan keningnya!

“Kak Dave, memang ada peraturan seperti ini, saat saya baru masuk saya juga mentraktir mereka

semua, dan sudah menghabiskan hampir sepuluh juta, kalau tidak mentraktir takutnya di kemudian

hari akan dipersulit.”

Rico berbisik kepada Dave dan mengingatkannya!

“Dave, karena kamu sudah masuk ke departemen pemasaran, maka harus menaati peraturan yang

ada, peraturan ini saya buat saat saya menjadi manajer!”

Billy berjalan menghampiri dan berkata kepada Dave!

“Peraturan yang kamu buat?” Dave mendengus: “Maaf, saya tidak punya uang, kalau kalian ingin

makan kan bisa bayar sendiri, kalian juga bukan pengemis, kenapa harus saya yang mentraktir kalian

makan?”

Setelah Dave selesai berkata, dia langsung berbalik pergi, mengabaikan raut wajah Billy yang sudah

terlihat marah sejak tadi!

“Dave itu keterlaluan sekali, apa masalahnya, sementang dia punya hubungan dengan Pak Junior, dia

kira dia bisa seenaknya saja, bahkan dia tidak menganggap keberadaan Pak Billy!”

Ivanna melangkah maju dan mewakili Billy bicara.

“Benar, meskipun dia mempunyai hubungan dengan Pak Junior, dia juga tidak boleh memperlakukan

Pak Billy seperti ini, malah membandingkan kita dengan pengemis, siapa juga yang perlu ditraktir

olehnya!”

“Kelihatannya dia belum tahu kehebatan departemen pemasaran, besok kita beritahu!”

Sekelompok orang di departemen pemasaran mencaci maki!

Rico yang bersembunyi disamping sama sekali tidak berani mengeluarkan suara, dia merasa sangat

tertekan, kelakuan Dave hari ini pasti akan membuat mereka membalas dendam, pada saat itu, dia

juga pasti akan terkena imbasnya karena mereka berdua satu tim!

“Hm, hanya punya hubungan kecil saja sudah berlagak, saya sudah bertanya kepada Pak Junior,

alasan Pak Junior mempertahankannya adalah untuk mempermalukannya….

Mata Billy berkilat dingin.

Dia sudah bertanya kepada Junior, dan Junior juga berpesan kepadanya agar mempermalukan Dave

saat di perusahaan, Billy tidak tahu alasan Junior memintanya melakukan hal ini, tapi dia tidak berani

tidak mematuhi Direktur!

Karena Dave tidak mentraktir mereka, maka orang–orang yang ada di departemen pemasaran juga

hendak pulang, dan saat Billy berpamitan pada Mona yang juga sudah mau pulang, tiba–tiba ponsel

Mona berdering!

Yang menelpon adalah ibunya Mona, Anita, dan saat melihat panggilan dari ibunya, Mona bergegas

mengangkat.

“Mona, ibu akan memberitahumu sebuah kabar baik yang sangat luar biasa, Perusahaan Dekorasi

Surya Mentari sudah melunasi semua hutangnya pada kita, sekarang perusahaan kita akan

bertahan….

Anita terdengar sangat bersemangat dan bahagia!

“Benarkah?” Mona juga menjadi bersemangat: “Kenapa Perusahaan Dekorasi Surya Mentari tiba- tiba

membayar hutang mereka kepada kita? Bukankah kita selalu meminta pembayaran padanya dan

selalu diabaikan.”

“Ayahmu sudah memeriksanya, katanya ada perintah dari Tuan Yansen, yang membuat Perusahaan

Dekorasi Surya Mentari terkejut setengah mati dan langsung melunasi hutangnya. kepada kita!” Anita

menjelaskan.

“Tuan Yansen Herlambang?” Mona tercengang: “Tapi keluarga kita tidak punya hubungan dengan dia,

bahkan kita tidak mengenalnya, kenapa Tuan Yansen bersedia membantu kita?”

“Ibu juga bertanya–tanya? Saya ingat sepertinya kamu pernah bilang kalau Billy pernah meminta

koneksinya untuk membantu kita memikirkan cara, apa mungkin Billy kenal dengan Tuan Yansen?

Atau temannya Billy yang mengenalnya, makanya saya menelponmu, kalau benar Billy yang

membantu maka kamu ajaklah dia untuk makan bersama kita malam ini!”

Anita berkata.

“Saya akan tanyakan kepadanya, tutup dulu ya bu…” Mona memutuskan sambungan teleponnya.

“Ada apa? Kelihatannya kamu sangat senang?” Billy melihat wajah Mona

Billy melihat wajah Mona yang berseri–seri dan bertanya dengan penasaran.

Bab 84 Sangat efisien

“Billy, apa kamu meminta tolong kepada Tuan Yansen mengenai masalah hutang keluarga kami?

Perusahaan Dekorasi Surya Mentari tiba–tiba membayar seluruh hutangnya kepada kami, sekarang

perusahaan kami sudah selamat, dan ayahku mengatakan kalau itu adalah perintah dari

Tuan Yansen.”

Mona bertanya dengan penasaran kepada Billy.

Dia sangat berharap kalau hal ini adalah perbuatan Billy, dengan begitu kedua orang tuanya tidak akan

menentang hubungan mereka berdua lagi, dan kesan Billy dihadapan kedua orang tuanya akan

menjadi sangat baik, orang yang bisa mengenal Yansen Herlambang, pasti sangat terhormat.

“Tuan Yansen?” Billy tercengang, dia memutar bola matanya dengan bingung tapi dengan segera dia

merespon : “Oh, saya pernah memberitahukannya kepada Tuan Yansen, tidak disangka cara

menyelesaikan masalahnya Tuan Yansen sangat efisien, karena mereka sudah membayar kepada

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

kalian, saya pun sudah lega!”

“Billy, tidak disangka kamu benar–benar mengenal Tuan Yansen, kamu hebat sekali…” Mona

melemparkan dirinya kearah Billy dan mencium Billy: “Ibuku tadi berpesan untuk menyuruhmu ikut

makan malam bersama, saya ingin lihat apakah ayahku masih akan memandang rendah kamu!”

Mona merangkul Billy dengan senang dan berjalan bersama menuju parkiran mobil!

Di sisi lainnya, Dave yang sudah sampai dirumah langsung ditanyai dengan panik oleh Celine: “Dave,

bagaimana wawancaranya? Apa jabatan yang diberikan kepadamu?”

“Bu, wawancaranya sangat sukses, saya menjabat sebagai staf pemasaran, pekerjaannya lumayan….”

Dave tersenyum santai.

“Wah, kalau begitu baguslah, kamu bisa langsung menjadi seorang staf pemasaran benar–benar

berkat Mona, nanti kalau ada waktu kita harus berterimakasih kepada dia, kamu sudah mendapatkan

pekerjaan yang layak, ibu pun sudah lega…”

Wajah Celine menunjukkan senyuman yang sangat puas!

Melihat wajah ibunya yang begitu bahagia, Dave juga tidak berkata apa–apa!

“Dave, mandilah dulu, lalu ganti pakaianmu dan bersiap untuk makan diluar, Paman Denny menelpon

dan menyuruh kita untuk makan bersama…”

Edward yang berjalan masuk dengan ponsel ditangannya berkata kepada Dave.

“Edward, kenapa Denny mentraktir kita untuk makan? Sesuai logika, seharusnya kita mentraktir

mereka karena sudah membantu Dave mendapatkan pekerjaan!” Celine bertanya dengan bingung.

yang

“Sepertinya permasalahan piutang perusahaannya Denny sudah dilunasi seluruhnya, dan

perusahaannya sudah terselamatkan…”

Edward berkata.

“Syukurlah kalau begitu, orang baik pasti akan mendapatkan balasan baik…”

Celine yang mendengarnya juga ikut merasakan kebahagiaan Denny!

Setelah Dave mendengarnya, dia hanya tersenyum lalu masuk ke kamar dan mengganti pakaiannya.

Awalnya dia berencana menelpon Yansen untuk bertanya, tapi tidak disangka bocah itu sangat efisien,

sepertinya mengenai masalah piutang PT Damai Kimia, juga memerlukan bantuan Yansen untuk

menagihnya, itu adalah uang Dave sendiri!

Hotel Sawasdee, Denny sangat bahagia, dia secara khusus memesan satu meja, dia sudah sangat

lama tidak datang kesini untuk makan, karena harga makanan disini sangat mahal, ditambah lagi

masalah piutang perusahaannya, membuat dia tidak selera makan diluar!

“Hotel Sawasdee memang mewah, saya sepertinya baru pertama kali makan disini?”

Mona memandang hotel mewah yang ada didepannya, dia sangat bersemangat dan hampir melompat

kesenangan!

“Ini adalah bisnis milik Keluarga Tanaka, bisa dibilang kita ini satu bos, kalau makan disini dan

menunjukkan kartu identitas kantor, saya bisa mendapatkan potongan diskon 20 persen…”

Billy berkata dengan sedikit bangga.

“Benar, kita makan disini juga termasuk menambah omset pendapatan bos!”

Mona menggandeng tangan Billy dan berjalan masuk.

Sesampainya di ruang VIP, mereka berdua masuk kedalam, pada saat itu Denny dan Anita sudah

sampai!

“Halo, Paman dan Bibi…”

Saat melihat Denny dan Anita, Billy langsung menyapa dengan sungkan!

“Iya, iya…” Anita segera bangkit berdiri,.

keluarga, untuk apa sesungkan itu!”

ayo cepat duduk, kita semua sudah seperti

Bab 85 Masalah kecil

Pada saat itu Denny juga tersenyum: “Billy, kemari, duduk disebelahku, nanti kita berdua harus minum

dan bersulang, masalah perusahaanku benar–benar terbantu berkatmu…”

Sikap Denny terhadap Billy langsung berubah 180 derajat, hal ini membuat Billy langsung menggebu–

gebu.

“Paman, hanya masalah kecil, jangan sungkan padaku, saya juga hanya memberitahunya saja,

lagipula kita ini kan sekeluarga!”

Billy berkata sambil duduk disebelah Denny.

Meskipun bukan Billy yang melakukan hal itu, tapi karena mereka semua beranggapan bahwa dia

yang melakukannya, maka dia pun mengikuti arus saja, kebetulan dia bisa menggunakan kesempatan

ini untuk unjuk diri!

“Billy, saya benar–benar tidak tahu kamu mengenal Tuan Yansen, apa kamu tahu saat Direktur

Perusahaan Dekorasi Surya Mentari datang mengantar uang kepadaku, dia terlihat seperti seekor

peliharaan, dan hampir bersujud padaku, perasaan ini menyenangkan sekali…”

Saat Denny teringat adegan itu, dirinya menjadi bersemangat, dia sudah lama berbisnis dan selalu

dianggap bagaikan peliharaan oleh orang lain, dan tidak pernah sekal*pun dia menjadi majikan,

perasaan ini sepertinya tidak akan dia lupakan seumur hidup!

“Paman, di kemudian hari kalau perusahaan perlu bantuan, silahkan beritahu saja saya, jangan lihat

saya hanyalah seorang manajer departemen, di Kota Surau ini tidak ada masalah yang tidak bisa saya

selesaikan!”

Billy dengan beraninya membual, seolah tidak takut terekspos, karena orang–orang yang ada. disini

tidak ada yang mengenal Yansen, bahkan tidak pernah bertemu dengannya, siapa yang

mengeksposnya?

“Baik, baik…perusahaan Paman kedepannya akan bergantung padamu ya, saya hanya punya seorang

putri, nantinya semua ini juga akan menjadi milik Mona dan kamu….”

Denny saat ini sudah mulai mengakui Billy!

“Paman, tenanglah, saya pasti akan bersikap baik pada Mona!”

Billy menganggukkan kepalanya dengan sungguh–sungguh, dalam hatinya sudah sangat

bersemangat!

bisa

“Sudahlah, saya sudah lapar, kalau kalian melanjutkan obrolan kalian, saya akan mati kelaparan. ayo

cepat makan!”

Mona menyela percakapan diantara kedua orang itu dan berkata dengan cemberut!

“Tunggu sebentar ya, tadi saya menelpon dan berpesan kepada Paman Edward dan sekeluarga

untuk datang kemari, sepertinya mereka akan segera sampai!” Denny menahan Mona.

“Ini kan perayaan kita sekeluarga, untuk apa memanggil mereka? Menyebalkan….”

Mona yang mendengar kalau Dave dan keluarganya akan ikut bergabung langsung memasang raut

wajah masam!

“Anak ini benar–benar, bagaimanapun Paman Edward pernah menyelamatkan nyawa ayahrnut ini!”

Denny memelototi Mona dan melanjutkan perkataannya: “Bagaimana dengan wawancara Dave hari

ini?”

“Paman, wawancara Dave sukses, saya manajer departemen ini juga bisa menyelesaikan urusan kecil

seperti ini kok!”

Billy langsung menyiratkan kalau wawancara Dave sukses itu merupakan berkat dirinya!

“Billy, benar–benar merepotkanmu ya!” Denny menatap Billy dengan tatapan bersyukur!

Pada saat itu, pintu ruangan VIP terbuka, Dave dan sekeluarga masuk kedalam!

“Maaf, kami terlambat…”

Edward yang melihat Denny dan yang lainnya sudah terlebih dulu sampai langsung meminta maaf.

“Kapten, tidak apa–apa, kami juga baru sampai, ayo duduk…”

Denny sibuk menyambut dan mempersilahkan Edward sekeluarga untuk duduk!

Dan saat Dave melihat Billy juga ada disana, dia merasa sedikit terkejut tapi dia tidak mengatakan

apapun!

Billy malah menatap Dave dengan tatapan main–main, dan tersenyum sinis: “Dave, kita bertemu lagi,

tadi memintamu mentraktir kami, kamu malah kabur, apa kamu tahu perbuatanmu itu membuat saya

dan Mona sangat serba salah?”

Setelah Billy selesai berkata, Edward langsung menatap bingung kearah Dave!

Celine langsung buka mulut dan bertanya: “Dave, ada apa sebenarnya?”

Denny juga menatap kearah Billy dengan tatapan bertanya–tanya!

“Dave ini, sudah sukses wawancara dan bergabung dengan departemen kami, di departemen kami

ada aturan kalau karyawan baru itu harus mentraktir rekan–rekan untuk makan, tapi dia malah

mengatakan dia tidak punya uang dan kabur, membuat saya dan Billy malu sekali…”

Mona berkata sambil menatap Dave dengan jengkel!

Bab 86 Cepat lambat akan sial

“Dave, apakah benar seperti itu?” Edward yang mendengarnya langsung bertanya dengan dingin.

“Ayah, saya…”

“Diam kamu!” Edward langsung menyela Dave dan berteriak dengan marah padanya: “Keluarga kita

memang miskin, tapi tidak semiskin itu sampai tidak bisa mentraktir orang lain, orang sudah

membantumu, kamu tentu harus menuruti peraturan yang mereka buat, apakah kamu tidak paham

etiket? Bagaimana kamu akan bekerja di perusahaan kedepannya?”

Edward berteriak marah hingga membuat Dave tidak bisa mengatakan apapun!

“Kapten, Dave juga demi menghemat uang, bukan masalah besar kok, hanya masalah traktiran,

anggap saja makan malam ini sebagai acara syukuran untuk merayakan kesuksesan wawancaranya

Dave!”

Denny sibuk mencairkan suasana, tidak boleh sampai membuat Edward dan Dave bertengkar!

“Paman, sebenarnya saya dan Mona juga tidak memerlukan traktiran Dave, hanya saja kami

melakukannya agar dia dan rekan–rekan lain bisa saling mengenal satu sama lain untuk

mempermudah dia dalam bekerja di masa depan!”

Perkataan Billy membuat Dave terlihat lebih pelit lagi!

“Benar, semua ini salah Dave, saya akan menyuruhnya untuk menebus kesalahannya kepada kalian

besok, peraturan perusahaan tidak boleh dirusak olehnya begitu saja…”

Edward berkata pada Billy dengan tatapan bersalah!

“Saya rasa tidak perlu menunggu sampai besok, nanti setelah selesai makan saya akan

menghubungi beberapa rekan kerja dan mengumpulkan mereka untuk pergi karaoke, biar Dave yang

membayar, saya juga akan menjelaskan kepada para rekan–rekan!”

Kata Billy!

“Boleh juga, boleh juga…” Edward sibuk menganggukkan kepalanya!

“Billy, kondisi finansial Paman Edward juga tidak terlalu baik, kamu harus lebih. memperhatikannya

nanti, jangan sampai menghabiskan terlalu banyak….”

Denny berpesan kepada Billy!

“Paman, tenang saja, tidak sampai 200-300 ribu saja…”

Billy berkata sambil tersenyum!

“Denny, ini

pasangannya Mona ya? Benar–benar orang berbakat, dia melakukan segala sesuatu dengan sangat

baik…”

Edward mengikuti Denny sambil memuji Billy.

“Tentu saja, piutang perusahaanku bisa ditagih kembali juga semuanya berkat dia, Billy dan Tuan

Yansen yang terkenal di Kota Surau saling kenal, hanya satu kalimat dari Tuan Yansen langsung

mengembalikan semua uangku!”

Denny terlihat sangat senang, saat ini dia merasa sangat puas dengan calon menantunya!

Dave yang mendengarnya langsung kebingungan, dia tidak mengerti kenapa masalah piutang

perusahaan Denny malah menjadi kontribusi Billy dan membuatnya diapresiasi!

“Yansen?” Edward tercengang: “Ketua mafia terkuat di Kota Surau? Orang seperti itu sebaiknya tidak

usah kenal, jangan melihat dia begitu bergengsi saat ini, cepat atau lambat bisa sial…”

Edward dulunya merupakan seorang pegawai sipil, jadi dia memandang remeh para preman!

“Paman Edward, kamu sudah salah persepsi, dapat mengenal Tuan Yansen di Kota Surau merupakan

sebuah kehormatan, kenapa paman malah berkata seperti itu? Yang seperti putramu itu takutnya

seumur hidup ini juga tidak akan bisa mengenal Tuan Yansen, lain kali kurangi perkataanmu yang tidak

sopan itu, jangan sampai perkataanmu mendatangkan masalah…‘

Billy sangat marah mendengar perkataan Edward, dan langsung membalas ucapannya dengan dingin.

Edward yang mendengarnya langsung menutup rapat mulutnya dan tidak berani mengatakan apapun

lagi!

“Kapten, keadaan sekarang sudah berbeda dengan masa lampau, kita juga harus membuka pikiran

untuk beberapa hal seperti ini….”

Denny berkata dengan tenang!

Edward tidak mengatakan apapun lagi, hanya saja dalam hatinya, dia memandang rendah orang-

orang seperti Yansen!

Ini juga alasan kenapa Dave tidak mau memberitahu kedua orang tuanya kalau dirinya mengenal

Yansen, kalau mereka sampai tahu, bisa–bisa mereka tidak akan menganggapnya sebagai anak lagi!

Saat duduk di meja bar, Billy terus minum dengan sikap angkuhnya, dan sedang menikmati rasanya

dipuji oleh orang!

Hanya saja, sejak tadi Dave tidak minum, dia juga tidak bersulang dengan Billy dan membuat Billy

sedikit merasa tidak senang!

“Dave, seorang pria masa tidak minum?”

Billy bertanya kepada Dave dengan nada sarkastis.

Dave tersenyum : “Saya bukannya tidak bisa minum, hanya saja bagi saya minum teh dan minum

alkohol tidak ada bedanya, lebih baik minum teh, masih bisa menghemat uang…”

Bab 87 Tidak pernah mabuk

Billy tercengang lalu tertawa terbahak–bahak: “Maksudmu tadi, artinya kamu sangat toleran pada

alkohol?”

“Sejauh ini tidak pernah mabuk….” Dave berkata dengan santai.

Saat itu, Billy seketika menjadi tertarik : “Kalau begitu, mari kita bertanding, saya juga tidak

ayo bersenang- pernah menemukan orang yang bisa menyaingi saya saat minum, hari ini senang…”

Sambil berkata, Billy memanggil pelayan untuk mengantarkan satu dus arak lagi!

“Dave, sejak kapan kamu bisa minum arak? Jangan berbicara sembarangan, disini juga tidak ada

orang luar, untuk apa kamu membual…”

Celine mengernyitkan keningnya.

“Ibu, tenang saja, saya tahu batasan saya…” Dave menenangkan ibunya!

Edward juga ingin berbicara, tapi dihentikan oleh Denny: “Kapten, tidak ada salahnya kalau anak muda

lebih bersemangat, apa kamu lupa kita juga sering tanding minum saat di kemiliteran dulu, biarkan saja

anak muda bersenang–senang…”

Edward yang mendengarnya juga tidak bisa mengatakan apapun lagi, dia hanya menatap Dave

dengan pasrah!

“Billy, tingkat toleranmu tinggi, mengalahlah sedikit pada Dave, jangan terlalu banyak minum, yang

penting senang saja…”

Denny tahu kalau Billy kuat minum, pernah sekali Billy menghabiskan hampir satu lusin arak dan masih

bisa memanggil taksi sendiri!

“Paman tenang saja, saya akan minum dua gelas, biar dia minum satu gelas saja juga boleh…”

Billy berkata sambil membuka botol arak, dan menuangkannya kedalam cangkir!

“Cangkir ini terlalu kecil, ambilkan mangkok saja….”

Dave berkata kepada pelayan!

Billy tercengang dan menatap Dave dengan kaget.

“Kenapa? Apakah mangkok terlalu besar dan kamu tidak sanggup menghabiskannya?” Dave bertanya

dan tersenyum.

“Mana mungkin, minum langsung dari botolnya pun biasa saja bagi saya….”

Billy mengendus.

Dia merasa kalau Dave sengaja berpura–pura menakuti dirinya, semakin Dave bersikap seperti ini,

semakin membuktikan kalau dia tidak bisa minum!

Segera, mangkok besar diantarkan pada mereka, mangkok itu bisa diisi dengan satu botol penuh.

“Ayo katakan, mau minum seperti apa?” Billy menatap Dave dengan tatapan menantang.

“Saya orangnya tidak suka repot, bersulang…”

Setelah berkata, Dave langsung meneguk habis arak yang ada didalam mangkoknya!

Semua orang yang melihatnya langsung kaget, Edward mengernyitkan keningnya dan dia menatap

Dave dengan tatapan kasihan: “Dave, apa kamu sedang minum arak? Ini sama saja dengan bunuh

diri. Jangan memaksakan diri….”

“Ayah, saya tidak apa–apa!” Dave berkata pada Edward sambil tersenyum lalu membalikkan mangkok

itu, dan berkata pada Billy: “Giliranmu!”

Billy mengernyitkan keningnya, dia tidak menyangka kalau Dave akan langsung meneguk habis. arak

itu, meskipun tingkat toleransinya tinggi tapi cara minumnya itu bisa merusak tubuh!

“Kalau tidak bisa minum, jangan minum, hal seperti ini untuk apa dipertandingkan…”

Edward melihat Billy yang sedikit kesulitan membuka mulutnya dan memberi langkah kepada Billy.

“Tidak minum juga tidak apa–apa, itu membuktikan kalau kamu adalah seorang pengecut…”

Dave menatap Billy dengan tatapan menantang!

“Pengecut?” Billy yang mendengarnya seketika menjadi marah: “Saya tidak pernah takut untuk

minum…”

Setelah berkata, Billy memejamkan matanya dan meneguk semangkok arak itu!

Setelah minum, wajah Billy langsung menjadi merah!

Dave mengambil arak dan kembali menuangkannya dalam kedua mangkok.

“Dave, sudahlah…” Edward yang melihatnya langsung berdiri dan berteriak pada Dave!

Dave tidak mengatakan apapun, dia hanya menatap Billy dengan tatapan provokatif!

“Kamu tidak perlu ikut campur, ini urusan kami, ayo minum lagi….”

Pada saat itu Billy hanya bisa merasakan api kemarahan dan berteriak keras pada Edward!

Dave menyipitkan matanya, dan mengangkat mangkok araknya lalu kembali meneguknya sampai

habis!

Saat arak ini masuk ke perut Dave, itu menjadi tidak ada bedanya dengan air biasa,

Kekuatan spiritualnya Dave menyerap seluruh arak itu!

Melihat Dave kembali meneguk habis satu mangkok arak, semua orang kaget bukan main!

Mona menarik Billy dan berkata: “Kalau tidak bisa minum, jangan minum lagi, kamu jauh lebih hebat

darinya, tidak usah membandingkan diri dengannya!”

Bab 88 Gratis

“Benar, Billy, tidak usah minum lagi, nyawa lebih berharga, jangan bertaruh nyawa lagi dengannya…”

Saat ini Anita juga berdiri dan membujuk Billy!

Mereka takut kalau Billy kembali menghabiskan satu mangkok arak itu akan membuatnya.

keselamatannya terancam, hal itu bisa menjadi merepotkan!

Saat itu kedua mata Billy mulai memerah, dia menatap Dave dengan kepalanya yang mulai berputar,

dan saat melihat tatapan mata Dave yang memprovokasinya, dia menggertakkan gigi dan mengangkat

mangkok arak itu lalu meneguknya!

Setelah meminum dua mangkok arak, wajah Billy yang merah menjadi pucat, wajahnya terlihat

mengerikan!

Setelah melihat Billy yang menjadi seperti itu, Dave merasa puas dan kembali duduk, kalau diteruskan

lagi Billy pasti akan mati, dan kedua orang tuanya pun pasti tidak akan membiarkannya minum lagi!

“Kamu…..kenapa kamu duduk, kalau hebat ayo minum…minum lagi…”

Billy yang melihat Dave kembali duduk langsung berteriak padanya!

Tapi baru selesai berkata, tiba–tiba tekanan darahnya naik dan dia langsung memuntahkan dan

menyemburkannya pada tubuh Anita.

“Ah……..”

Anita terkejut dan berteriak, dia melihat kotoran yang ada ditubuhnya, dan membuatnya hampir

muntah juga!

Denny yang melihatnya pun mengernyitkan keningnya, raut wajahnya terlihat sangat jelek!

Edward menatap Dave lalu bergegas berdiri dan berkata: “Denny, kalian cepat antar Billy pulang, kami

juga akan segera pulang, kedua anak ini benar–benar, entah apa yang mereka tandingkan!”

Denny hanya bisa menangguk, masalah sudah seperti ini, mereka juga tidak bisa duduk dan

mengobrol lagi!

Tapi pada saat Edward hendak membawa Dave pulang, Billy malah menghalangi!

“Tidak boleh pergi….” Tatapan mata Billy kabur : “Tadi sudah bilang mau karaoke, kenapa malah

pergi? Apa takut menghabiskan uang?”

“Billy, kamu sudah terlalu banyak minum, ganti hari saja….”

Denny membujuk Billy!

“Tidak boleh, harus pergi hari ini, saya sudah membuat reservasi dan memberitahukan di grup chat,

kalau tidak pergi saya akan kehilangan muka…”

Billy menggeleng, dia harus membuat Dave membayar biaya karaoke!

Pada saat ini Denny menatap Edward dengan serba salah!

“Ayah, kalian pulang saja dulu, saya akan pergi mentraktir mereka karaoke…”

Dave berkata pada Edward.

Edward juga tidak bisa mengatakan apa–apa, dia hanya berpesan kepada Dave: “Jangan terlalu

malam, dan jangan minum lagi…”

Edward berkata sambil mengeluarkan setumpuk uang dari kantongnya, ada uang receh, ada juga uang

besar, totalnya lebih dari 300 ribu!

“Kamu bawalah uang ini, saya tahu karaoke juga tidak murah…”

Edward menaruh tumpukan uang itu ditangan Dave!

Dave awalnya ingin menolak, tapi dia tahu berdasarkan sifat ayahnya, dia tidak akan bisa menolaknya,

maka dia hanya bisa menerima uang itu!

Pada saat itu Denny juga mengeluarkan dompet dan mengeluarkan satu juta dan memberikannya

kepada Dave: “Dave, ini ambillah untuk berjaga–jaga, mana tahu nanti tidak cukup!”

“Ayah, biasanya kamu tidak pernah seroyal ini saat memberiku uang…

Mona berkata sambil menyambar uang dari tangan Denny.

“Anak ini, cepat berikan uangnya kepada Dave…”

Denny berkata pada Mona!

“Tidak ada bedanya kan kalau saya yang pegang, nanti kalau uangnya kurang saya bisa

menambahnya…”

Mona langsung memasukkan uang itu kedalam kantongnya!

“Paman Denny, uang saya sudah cukup, kalau tidak cukup saya akan meminta Mona untuk membayar

kekurangannya…”

Dave berkata pada Denny sambil tersenyum!

Denny menghela nafas dengan tidak berdaya!

Mereka berjalan keluar dari ruangan VIP, dan saat Denny bersiap membayar, Billy mengikutinya.

dengan terhuyung–huyung: “Saya punya kartu identitas kantor, bisa mendapatkan diskon 20%…”

2/3

Billy mengeluarkan kartu identitasnya dan melemparkannya ke meja kasir, tapi pelayan kasir bahkan

tidak meliriknya sama sekali

“Tian, tagihan kalian sudah digratiskan oleh pihak hotel, kalian tidak perlu membayar…”

Pelayan kasir berkata kepada Denny dengan sopan!

Bab 89 Saya akan menjemputmu

Denny langsung tercengang, dia tidak mengerti kenapa tagihan makannya digratiskan?

Billy yang disamping langsung tersenyum saat mendengarnya: “Haha, tidak disangka kartu identitas

kantorku begitu berguna, baru dikeluarkan saja sudah bisa mengratiskan tagihan, Keluarga Tanaka

benar–benar sangat memperhatikan karyawan…”

Denny yang mendengarnya juga mengangguk, dia juga mengira kartu identitas kantor milik Billy sangat

berguna, bagaimanapun Billy juga bekerja untuk Keluarga Tanaka.

Hanya saja pelayan kasir itu menatap Billy dengan tatapan menghina dan tidak mengatakan apapun,

alasan tagihan itu digratiskan adalah karena Dave, beberapa karyawan Hotel Sawasdee sudah samar–

samar mengetahui hubungan Dave dan Yuki!

Melihat Dave datang makan disini, maka tagihannya langsung digratiskan, siapa yang berani

menginginkan uang calon menantu Keluarga Tanaka?

Mereka berjalan keluar dari hotel, Denny dan Edward saling berpamitan!

“Sudah, jangan banyak bicara lagi, tubuh ini sudah sangat bau, semua ini salah Dave, siapa yang

minum arak seperti itu? Membuat Billy terbebani saja…”

Aniya cemberut dan menatap Dave dengan tatapan jengkel!

Dave tidak mengatakan apapun, Edward meminta maaf kepada Anita dengan raut wajah bersalah, dan

membawa Celine pulang!

Denny dan Anita juga pulang, saat ini hanya tersisa Dave, Billy dan Mona bertiga!

“Dave, tubuhmu bau alkohol, kamu naik taksi saja, jangan sampai kamu mengotori mobilku…”

Mona berkata sambil menatap Dave dengan dingin.

Dave membuat Billy minum sampai seperti ini sudah membuat Mona sangat marah!

“Dave, kita ke Surau Royal KTV, kamu jangan kabur ditengah jalan ya…”

Billy berkata sambil terhuyung–huyung, dan ditarik masuk ke mobil oleh Mona, dan bayangannya

sudah tidak terlihat lagi!

Melihat mobil yang melaju kencang, tatapan mata Dave mulai memancarkan aura dingin, Billy ini terus

mencari perkara dengannya, Dave harus memberinya pelajaran!

Dan juga si Mona, kalau bukan karena hubungannya dengan Denny, Dave pasti tidak akan

membiarkannya!

Dia mengulurkan tangan untuk memanggil taksi, Dave ingin bergegas ke Surau Royal KTV, tapi

ponselnya tiba–tiba berdering!

Ternyata telepon dari Yvonne, Dave bergegas mengangkatnya!

“Kak Dave, kalian sekeluarga kemana? Ibuku sudah membuatkan pangsit, dan memintaku

mengantarkannya kepada kalian, tapi kalian tidak dirumah!”

Yvonne bertanya padanya!

“Kami keluar untuk makan malam!” Dave menjelaskan!

“Oh, apa kalian sudah selesai makan sekarang? Saya merasa bosan dirumah, jadi keluar untuk

berkeliling…”

Maksud Yvonne sudah sangat jelas, dia ingin Dave menemaninya berkeliling!

Dave ragu–ragu sejenak lalu berkata: “Sekarang saya sedang bersiap menuju KTV, wawancara kerja

hari ini sukses, jadi saya dan rekan–rekan mau merayakannya sambil karaoke…”

“Oh, kalau begitu sudahlah…” nada bicara Yvonne terdengar sedikit kecewa!

“Kamu dimana? Apa mau pergi bersama?”

Dave tiba–tiba bertanya!

Kebetulan dia juga ingin memasukkan Yvonne ke perusahaan, jadi sekalian mengenalkannya kepada

rekan–rekan.

“Apa…apa boleh?” Yvonne ingin ikut tapi dia merasa tidak enak hati!

“Kenapa tidak boleh, saya juga berniat membawamu ke perusahaan besok, berkenalan dulu juga tidak

ada salahnya, saya akan menjemputmu…”

Selesai berkata, Dave langsung meminta supir taksi untuk mengantarnya ke rumah Yvonne, lalu pergi

ke Surau Royal KTV.

Pada saat itu di Surau Royal KTV, Billy dan yang lainnya sudah sampai, dan sudah memesan kamar

VIP yang besar!

“Dave ini kenapa sih? Sudah lama sekali kenapa belum sampai, apa dia kabur? Gaya miskinnya itu,

saya

benar–benar takut dia tidak sanggup membayar…”

Ivanna berkata dengan cemberut.

Yang lainnya juga menggerutu, mereka takut, kalau Dave benar–benar tidak datang maka siapa yang

membayar biaya ruangan VIP?

“Rico, kalau Dave tidak datang, maka semua biaya ini kamu yang bayar, kalian kan satu tim…”

Billy yang bersandar di sofa menyipitkan matanya dan berkata kepada Rico yang duduk di pojok

ruangan.

Rico hanya bisa menganggukkan kepalanya, meskipun dia merasa sangat tidak rela, tapi dia tidak

berani membantah!

Bab 90 Mengawal

Setelah melihat ada orang yang akan membayar, yang lainnya kembali bersemangat, dan mulai

memesan buah–buahan, dan juga bir.

Rico terus berdoa agar Dave harus datang, kalau tidak maka hari ini dompetnya akan berdarah lagi,

kartu kreditnya sudah hampir mencapai limit!

Billy bersandar di sofa dan meminta Mona untuk memijatinya, lalu meminum air, keadaannya sudah

jelas terlihat lebih baik dibandingkan sebelumnya, hanya saja kepalanya masih terasa pusing.

“Saya beritahu ya, kalau nanti Dave sampai, kalian harus memaksanya minum dengan ganas, siapa

yang bisa membuatnya mabuk akan saya gandakan bonus bulanannya…”

Billy berkata kepada semua orang.

Setelah mendengar bonusnya akan digandakan, semua orang seketika menjadi bersemangat.

“Pak Billy tenang saja, saya jamin Dave akan keluar dengan terbaring…”

“Kalau dia berani datang, saya akan membuatnya minum sampai tidak tahu arah…”

Mereka semua bersiap–siap, begitu banyak orang yang menyuruh Dave minum, Dave pasti akan

dipaksa sampai mabuk, bahkan Rico juga sempat tergerak saat mendengar bonus akan digandakan,

tapi dia pasti tidak akan memaksa Dave untuk minum.

Saat mereka bernyanyi sambil minum, tiba–tiba pintu ruangan terbuka, Dave tiba bersama dengan

Yvonne!

Melihat Dave sudah sampai, semua orang terlihat heran, terutama setelah melihat Yvonne yang ada

disamping Dave, membuat mata banyak pria langsung bersinar, bahkan Billy yang masih sedikit

mabuk juga menyipitkan matanya, dan saat melihat Yvonne, matanya langsung membelalak!

Meskipun Mona juga cantik, tapi Yvonne masih menyiratkan aura gadis muda, meskipun Yvonne

pernah menjadi penari di bar, tapi hatinya masih polos.

“Dave, saya kira kamu takut menghamburkan uang dan tidak berani datang…”

Billy melirik Dave dan mengembalikan tatapannya pada Yvonne sambil bertanay: “Siapa gadis

ini?”

“Halo semuanya, apa kabar, nama saya Yvonne, saya adalah tetangganya Kak Dave, semoga saya

tidak mengganggu acara kalian ya…”

Yvonne memperkenalkan dirinya dengan sangat sopan!

“Tidak, tidak mengganggu kok…”

“Duduk, ayo duduk…”

“Ayo makan buahnya, disini ada buah…”

Segerombolan pria mulai mencoba tampil sebaik mungkin, tidak ada yang memperhatikan Dave.

Billy juga mulai batuk dan berkata: “Nama saya Billy, saya manajernya Dave…”

Yvonne yang mendengar kalau Billy adalah manajer langsung mengulurkan tangannya dengan panik:

“Pak Billy, apa kabar…”

“Baik, baik…”

Kedua mata Billy semakin bersinar, dan menggenggam tangan Yvonne dengan erat!

Siapapun bisa merasakan tatapan Billy saat melihat Yvonne sudah menunjukkan ketertarikan, dan itu

membuat Mona sangat marah!

“Nona Yvonne, dimanakah kamu bekerja sekarang?” Billy sama sekali tidak merasakan tatapan marah

dari Mona, dan bertanya kepada Yvonne sambil tersenyum.

“Saya…Saya tidak bekerja….” Yvonne menjawab dengan canggung.

Mendengar ini, Billy tersenyum lebih cerah lagi, dia mengeluarkan kartu nama dari kantongnya: “Ini

kartu nama saya, jika Nona Yvonne tertarik dengan perusahaan kami, Anda bisa datang untuk. bekerja

di perusahaan kami!”

“Benarkah?” Yvonne yang mendengarnya seketika terkejut dan membelalak!

“Tentu saja, saya manajer departemen, saya punya hak untuk hal itu….”

Billy berkata dengan wajah bangga.

“Billy……… Mona sudah tidak tahan lagi dan langsung berteriak!

Billy baru teringat pada Mona, dan bergegas membuat jarak dengan Yvonne: “Duduk…semuanya

duduk!”

Yvonne seolah menyadari sesuatu dan tersenyum sambil kembali ke sebelah Dave, sambil

melingkarkan tangannya pada lengan Dave dengan santai: “Kak Dave, coba kenalkan padaku. rekan–

rekanmu ya?”

Dave tercengang karena gerakan santai Yvonne, dihadapan begitu banyak orang, gerakan ini

terlalu mesra!

Hanya saja Yvonne sengaja melakukannya, agar pria–pria dihadapannya ini tidak menaruh harap

padanya, dan agar Mona tidak cemburu padanya.

Bab 91 Terlalu kuat minum

Dan tentu saja setelah melihat kemesraan Yvonne dan Dave, banyak pria yang berkecil hati, bahkan

Billy juga menatap Dave dengan tatapan cemburu!

Dave memperkenalkan satu per satu rekannya kepada Yvonne, dan saat memperkenalkan Mona,

Dave berkata: “Ini adalah putrinya Paman Denny, Mona, ayahnya dan ayahku adalah teman

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

seperjuangan saat militer…”

Yvonne yang mendengarnya langsung mengerti, saat itu Edward meminta bantuan orang untuk

mencarikan pekerjaan, orang itu kemungkinan besar adalah ayahnya Mona!

Jadi Yvonne melangkah maju dan meraih tangan Mona dengan antusias : “Kak Mona cantik sekali,

sejak awal saya sudah mendengar tentang kalian dari Kak Dave dan Paman Edward, hanya saja

belum pernah bertemu…”

Keramahan Yvonne membuat Mona juga tersenyum: “Dik Yvonne kamu juga cantik sekali…”

“Lalu, yang ini Rico, teman satu timku…”

Dave berkata sambil menunjuk Rico yang mengenakan kacamata dan duduk di pojok ruangan.

“Halo…” Yvonne tersenyum dan mengulurkan tangannya!

“Halo, halo….” Wajah Rico seketika memerah, dan dia menjabat tangan Yvonne dengan lembut.

Melihat ekspresi Rico, seketira semua orang langsung menertawainya!

Segera, mereka semua menjadi akrab dan mulai bernyanyi sambil minum, dan ada beberapa orang

yang mulai beraksi untuk membuat Dave mabuk, satu per satu dari mereka mulai bersulang padanya!

Melihat situasi ini, Yvonne sigap dan menghadang didepan Dave: “Kalau kalian terus bersulang

padanya, Kak Dave pasti akan mabuk, saya akan mewakilinya….”

Yvonne mengangkat segelas bir dan meminumnya!

Sekelompok pria itu tidak bisa menolak melihat Yvonne yang mewakili Dave minum, dalam persepsi

mereka, Yvonne hanya akan bertahan tidak lebih dari dua botol bir!

Tapi segera, persepsi mereka dipatahkan, dan kenyataannya terlalu jauh dari persepsi mereka!

Melihat Yvonne yang minum dengan mereka dan tidak menunjukkan dirinya mulai mabuk, bahkan

wajahnya pun tidak menunjukkan perubahan sama sekali!

Seketika mereka semua menjadi bingung, bahkan Dave sendiri menatap Yvonne dengan tatapan tidak

percaya!

Tidak akan ada orang yang menyangka, seorang gadis yang terlihat begitu lemah ternyata begitu

kuat minum, dan seketika dibawah Yvonne sudah tersusun lebih dari tiga puluh botol bir kosong!

Yvonne tidak kenapa–kenapa, malah orang–orang itu yang mulai menunjukkan wajah memerah, dan

ada yang mulai terhuyung–huyung.

“Sudahlah, ayo menyanyi, jangan minum terus…”

Billy yang melihat situasi ini hanya bisa menyuruh mereka untuk tidak minum lagi, kalau diteruskan

lagi, Yvonne tidak akan kenapa–kenapa, tapi merekalah yang akan mabuk!

“Dik Yvonne, kamu terlalu kuat minum…”

Mona berkata kepada Yvonne dengan rasa iri dan terkejut di matanya.

Yvonne tersenyum : “Saya ini tidak punya kelebihan lain, hanya kuat minum…”

“Adik, kamu hebat sekali, kalau saya punya kemampuan minum seperti kamu, pasti tidak ada orang

yang berani menantangku minum lagi…”

Ivanna juga duduk bersama Yvonne, dan berkata dengan kagum.

“Kak Ivanna, tingkat toleran itu bisa dilatih kok, besok–besok saya akan mengajarimu, nama kita saja

sudah mirip, kita pasti berjodoh…”

Yvonne berkata sambil tersenyum.

Bisa dibilang kemampuan sosialisasi Yvonne sangat baik, tidak perlu waktu lama bagi mereka bertiga

untuk akrab dan mulai mengobrol layaknya tiga sekawan!

“Adik, lihatlah kamu begitu cantik, tempramenmu juga bagus, kenapa malah tertarik pada orang seperti

Dave? Saya melihat Dave bagaikan melihat si buruk rupa, menyebalkan sekali…”

Ivanna juga sudah mulai mabuk, dan berbicara pada Yvonne tanpa ragu–ragu.

Dave

yang duduk disamping tidak menyanyi dan tidak minum, dia kemudian berbincang dengan Rico, yang

terlihat tidak berada di zona nyamannya!

“Kak Ivanna, sebenarnya Kak Dave itu orangnya lumayan baik loh, kami sudah berteman sejak kecil,

mungkin kalian belum terlalu mengenalnya…”

Yvonne tidak marah, dia hanya menjelaskan dengan tenang!

Mendengar penjelasan Yvonne, Ivanna pun tidak mencibir Dave lagi, dia mengambil mikrofon

kemudian berkata: “Ayo, kita bernyanyi…”

Bab 92 Bersama–sama

Yvonne tidak hanya cantik, tapi dia juga pandai bernyanyi, suaranya tidak jauh berbeda dengan suara

penyanyi aslinya!

Seketika, para pria–pria disana menjadi lebih cemburu lagi terhadap Dave, bahkan tatapan Billy

kepada Yvonne pun semakin memanas, tapi karena ada Mona, dia tidak boleh terlalu antusias!

Ditemani suara merdu Yvonne, suasana di ruangan VIP hampir mencapai puncaknya, mereka sudah

mabuk dan mulai menari sambil melompat.

Rico yang dituangkan beberapa gelas juga mulai minum dan wajahnya seketika menjadi merah

padam, dia juga mulai menari nari!

Hanya Dave seorang yang duduk dipojok ruangan dan mengamati dalam diam.

Pada saat mereka semua mulai menikmati suasana dengan bahagiannya, tiba–tiba pintu ruangan

mereka dibuka, seorang pria paruh baya yang botak berjalan masuk dengan gelas anggur ditangannya

dan diikuti oleh dua orang pengawal yang mengenakan setelan jas!

Melihat ada orang yang tiba–tiba masuk, mereka semua berhenti dan terlihat kebingungan, Yvonne

juga meletakkan mikrofon yang ada ditangannya!

Tatapan pria paruh baya itu sudah sedikit kabur, wajahnya juga merah, jelas terlihat sudah mabuk dan

terlalu banyak minum, setelah menerobos masuk, dia menyapu seisi ruangan dengan matanya dan

menyeringai: “Ternyata sekumpulan bocah ingusan ya, siapa yang tadi menyanyi, suaranya lumayan

juga, ayo nyanyikan dua–tiga lagu di ruanganku…”

Perkataan pria paruh baya itu membuat semua orang yang ada diruangan saling bertatapan, tidak ada

yang berani mengeluarkan suara, karena terlihat jelas kalau pria paruh baya ini bukan orang biasa,

sedangkan mereka hanyalah karyawan, tidak ada satu orang pun yang berani memperkeruh suasana!

Melihat tidak ada yang menjawab, pria paruh baya itu menjatuhkan tatapannya pada Yvonne, Ivanna

dan Mona, karena hanya mereka bertiga yang memegang mikrofon!

“Tiga gadis ini lumayan juga, cepat bawa mereka bertiga keruanganku…”

Pria paruh baya itu berkata sambil mengeluarkan setumpuk uang dari kantongnya dan

melemparkannya kepada tiga gadis itu, dan dengan segera, kedua pengawalnya bergerak

menghampiri!

Hal itu mengagetkan mereka bertiga dan membuat mereka terus melangkah mundur, raut wajah Billy

juga langsung menjadi masam dan berjalan menghadang didepan mereka!

Pada saat ini hanya dia satu–satunya yang memiliki jabatan tinggi, kalau dia tidak melakukan sesuatu

maka orang–orang akan mengoloknya, dan bagaimanapun Mona adalah pacarnya!

Dia tidak mungkin membiarkan pacarnya sendiri dibawa pergi oleh orang lain, dan tidak

memperdulikannya kan!

“Tuan, Anda siapa ya? Kami datang kesini untuk bernyanyi dan bersenang–senang, mereka bertiga

adalah teman kami, bukan wanita penghibur!”

Billy berkata pada pria paruh baya itu.

“Kenapa memangnya kalau bukan wanita penghibur? Saya memberi kalian uang, kalian datang kemari

dan hanya memesan bir, apa tidak malu? Biarkan tiga gadis ini bernyanyi untukku dan saya akan

memesankan beberapa botol Lafite untuk kalian…”

Pria paruh baya itu maju dan menepuk–nepuk pipi Billy.

Gerakan pria paruh baya itu tidak melukainya tapi itu sangat mempermalukannya, ini membuat Billy

terlihat seperti seorang

bocah!

Billy menjadi marah, dan mendorong pria paruh baya itu hingga hampir jatuh!

Saat sudah mendorongnya, Billy menyesal, karena dia belum tahu siapa status orang itu, kalau sampai

menjadi masalah, akan sulit untuk diselesaikan!

“Sialan, berani mendorongku?” Pria paruh baya itu mengamuk: “Pukuli dia…”

Selesai berkata, kedua pengawal itu langsung melangkah kearah Billy dan membuatnya ketakutan

setengah mati!

Melihat lawan mereka mulai bergerak, karyawan lain pun langsung mengambil botol dan berdiri

bersama Billy, meskipun mereka juga takut, tapi bagaimanapun Billy adalah manajer mereka, ini juga

kesempatan mereka untuk menunjukkan ketulusan mereka!

Lawan mereka juga hanya bertiga, sedangkan mereka begitu ramai, pasti bisa menang melawan

mereka!

Melihat situasi ini, kedua pengawal menjadi kaget, mereka tidak menyangka anak–anak muda ini

begitu kompak dan membuat mereka berdua seketika tidak berani turun tangan!

Pada saat itu Billy menjadi angkuh, melihat kedua pengawal itu tidak berani turun tangan, dia malah

maju dengan berlagak dan menendang salah satu diantara mereka: “Enyah dari sini sekarang dan

saya akan menganggap ini tidak pernah terjadi!”

Bab 93 Apa kamu masih seorang pria?

Pria botak yang melihat situasi itu menyipitkan matanya, namun dia melihat kerumunan itu didominasi

oleh anak muda, kalau sampai terjadi pertarungan bisa–bisa dia yang dirugikan, wajahnya menjadi

serius dan berkata: “Tunggu saja kau bocah, kalau merasa hebat beritahu namamu, dan lihat

bagaimana saya menghabisimu…”

“Nama saya Billy Indrawan, saya akan menunggumu disini, apa kamu kira saudara–saudaraku ini

orang yang lemah?”

Seketika Billy merasa kalau dirinya mirip seperti bos mafia, perasaan itu sangat menyenangkan!

“Baik, baik, baik…”

Pria paruh baya itu mengulang kata baiknya sampai tiga kali, dan berbalik pergi dengan kedua

pengawalnya!

Setelah pria paruh baya itu pergi, Billy menjadi semakin sombong lagi, dia belum pernah merasakan

perasaan seperti itu sebelumnya, begitu berwibawa dan keren…..

“Pak Billy hebat sekali, tendangan tadi membuat mereka bahkan tidak berani kentut!”

“Gaya Pak Billy tadi sudah bisa membuat orang yang tidak tahu mengira dia adalah salah satu bos

mafia!”

“Pak Billy hebat sekali, saya curiga Pak Billy pernah menjadi mafia sebelumnya…”

Sekelompok orang itu terus memuji Billy dan membuat Billy bagaikan terbang ke langit!

Dalam hati Billy merasa sangat puas, tapi dia mempertahankan ekspresi yang tenang dan berkata: “Ini

semua karena dukungan kalian terhadapku, karena kalian juga menunjukkan ketulusan kalian maka

saya juga tidak akan pelit, saya akan memesan beberapa botol Lafite untuk kalian semua…”

“Luar biasa…”

“Hidup Pak Billy…..

Mereka yang mendengar akan dipesankan Lafite langsung berteriak semangat, perlu diingat kalau

mereka hanyalah karyawan biasa, dan sangat jarang bisa menikmati anggur seperti itu!

“Billy, kita pulang saja yuk, kalau mereka benar–benar memanggil orang kemari, bisa jadi gawat…”

Mona membujuk Billy.

Pada saat ini Billy yang masih sedikit mabuk ditambah dengan dukungan begitu banyak orang, tidak

merasa takut pada pria paruh baya itu.

“Mona, tenang saja, ada saya disini kamu tidak perlu takut…”

Billy menepuk–nepuk dadanya sendiri.

“Pak Billy, saya dengar KTV ini bisnis milik Yayasan Nusantara, artinya ini milik Yansen Herlambang,

perbuatan kita tadi apakah….”

Seorang karyawan menyeletuk dengan hati–hati.

“Apa yang perlu ditakutkan, saya sangat akrab dengan Tuan Yansen, tenang saja!”

Billy membual dengan angkuh.

Mona yang mendengar KTV ini adalah milik Tuan Yansen menjadi lega dan berkata: “Kalau ini

bisnisnya Tuan Yansen, maka tidak akan ada masalah, Billy dan Tuan Yansen sangat akrab, masalah

piutang perusahaan keluargaku pun diselesaikan oleh Tuan Yansen hanya dengan satu kata dari Billy!”

Ucapan Mona membuat orang–orang menjadi semakin menunjukkan kekagumannya pada Billy, bisa

mengenal Ketua Mafia di Kota Surau benar–benar luar biasa, hal itu bisa dipamerkan seumur hidup!

“Pak Billy ternyata sangat misterius, bahkan bisa mengenal Tuan Yansen!”

“Karena mengenal Tuan Yansen, kita tidak perlu takut lagi, kalau mereka berani datang kita habisi saja

mereka….”

“Kita sudah minum, Pak Billy juga ada disini, siapa yang berani mengganggu kita…”

Setelah mendengar Billy mengenal Yansen Herlambang, sekelompok orang itu menjadi semakin

sembrono!

Dave

yang duduk di pojok ruangan menyeringai dan tersenyum santai!

Sepertinya Billy tidak akan tahu rasa kalau tidak diberi sedikit pelajaran untuk membangunkannya dari

khayalannya!

“Tersenyum apa kamu, masih punya muka untuk tersenyum? Tadi saat pria tua itu mau membawa

kami pergi kamu juga ketakutan sampai tidak berani bergerak, bagaimanapun Yvonne adalah

pacarmu, pacarmu sendiri saja tidak bisa kamu lindungi, apa kamu masih seorang pria? Sekarang

malah berani tersenyum!”

Ivanna yang melihat Dave tersenyum di pojok ruangan langsung menunjukkan ketidakpuasannya!

“Benar, apa kamu seorang pria? Pacarmu mau dibawa pergi oleh orang lain malah meratapinya begitu

saja…”

“Kalau bukan berkat Pak Billy, kamu hari ini pasti dipermalukan!”

“Rico juga, hanya duduk disana dan tidak berani bergerak, sama sekali tidak memiliki rasa

solidaritas!”

Semua orang mulai menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap Dave dan Rico, karena sejak

tadi hanya mereka berdua lah yang duduk dan tidak berani bergerak!

Bab 94 Merendahlah

Dave memang merasa dirinya tidak perlu turum tangan, sedangkan Rico memang ketakutan hingga

tidak berani bergerak lagi!

“Sudahlah, tidak usah menghiraukan dua orang pengecut itu, satu orang pergilah keluar dan pesankan

Lafite, kita minum–minum….”

Billy berkata sambil melambaikan tangannya!

Segera, seseorang keluar untuk memesan anggur, sedangkan yang lainnya menatap Dave dan Rico

dengan tatapan dingin, tidak ada yang menghiraukan mereka!

Pada saat itu, pria paruh baya botak itu membawa dua orang pengawalnya masuk kedalam ruang

manajer Surau Royal KTV.

Ruangan manajer didekorasi dengan mewah, seorang pria yang mengenakan jas duduk dibelakang

sebuah meja kerja yang memiliki panjang hampir 3 meter, dan dibelakang pria itu terlihat seorang

wanita yang mengenakan gaun dengan sisi gaunnya yang terbuka hingga ke bagian pinggang,

memperlihatkan kulit putih halus, dengan riasan wajah yang tebal, sedang memijat pria bersetelan jas

itu!

Pria bersetelan jas itu adalah manajer dari Surau Royal KTV, Dexter, dia juga bisa dianggap sebagai

tangan kanannya Yansen, kalau tidak, Yansen tidak akan mungkin menyerahkan KTV ini untuk diurus

olehnya!

“Pak Fitra, ada masalah apa yang membuatmu sampai datang keruanganku untuk mencariku?”

Dexter menyipitkan matanya dan bertanya dengan tenang.

“Pak Dexter, Surau Royal KTV milik kalian ini sudah terlalu kacau, tadi ada segerombolan anak muda

yang berani turun tangan memukuli bawahanku, bahkan jejak kakinya masih membekas di perut

bawahanku!”

Fitra si pria paruh baya botak itu berkata sambil menunjuk–nunjuk bawahannya! –

Di perut bawahan itu terlihat luka memar akibat tendangan itu!

“Terjadi masalah seperti itu ya?” Dexter membuka matanya, dan meluruskan duduknya : “Siapa yang

melakukannya? Apakah orang–orang dari Geng Naga Api?”

Menurut Dexter, hanya orang–orang dari Geng Naga Api sajalah yang berani membuat keributan di

wilayah mereka!

“Sepertinya bukan, mereka hanya sekumpulan anak muda, saya mendengar suara nyanyian merdu

dari beberapa gadis yang ada diruangan mereka, dan ingin membawa mereka untuk bernyanyi

diruanganku, tidak disangka mereka malah berani bertindak.” Tatapan Pak Fitra

bagaikan kilat dingin, dia menggertakkan giginya dan berkata: “Karena saya masih menghormati

tempat ini adalah milik Tuan Yansen, maka saya datang kemari untuk memberitahukan kepada Pak

Dexter, kalau Pak Dexter tidak mau mengurusnya, jangan salahkan saya kalau memanggil orang untuk

mengurusnya sendiri!”

“Hanya sekelompok bocah saja, untuk apa Pak Fitra marah–marah, saya akan mengutus orang untuk

pergi bersama Pak Fitra ya…”

Dexter berkata lalu berteriak memanggil seseorang dari luar: “Raffi….”

Seketika, seorang pria yang berwajah sangar dengan lengan yang penuh tato berjalan masuk!

“Kak Dexter…” Rafli menjawab dengan penuh hormat!

“Barusan ada yang membuat keributan di KTV, kamu ikutlah dengan Pak Fitra untuk mengurusnya,