We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 390
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Bab 390

Axel dan Alina sudah menghidangkan berbagai macam makanan di atas meja makan. Lalu dia memanggil semua

orang keluar untuk makan.

Axel juga mengeluarkan sebotol anggur yang sudah lama dia simpan dan disayang – sayang.

Anggur ini pernah diminum bersama dengan orang tua Hiro di waktu dulu. Dan Hiro juga sudah pernah

meminumnya. Tetapi Reva sama sekali belum pernah melihatnya.

Kali ini, Axel benar-benar mengeluarkan modalnya.

 

Setelah minum tiga putaran lalu Axel yang melihat bahwa percakapan diantara mereka juga sudah lumayan seru

kemudian tersenyum dan berkata, “Reva, aku tidak menyangka ternyata kau cukup akrab dengan dokter Hale.”

“Pantas saja kau berani melakukan investasi sebesar itu. 100 milyar lebih!”

“Kali ini para bos di kota Carson yang ikut berinvestasi di tempatmu pasti mendapatkan untung yang sangat

banyak.”

“Bagus sekali, pandangan Nara memang lebih baik. Dia tidak salah menilai orang.”

“Reva, mama-mu dan aku sangat bangga kepadamu!”

Alina ikut mengangguk – angguk, “Ya benar sekali!”

“Si tua Geni dan yang lainnya juga tadi menelepon untuk mengucapkan selamat.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Kurasa kali ini si tua Geni pasti mendapatkan untung ratusan juta yah.”

“Reva, berapa banyak yang kau hasilkan kali ini?”

Saat mendengar ucapannya ini, Hiro dan Hana langsung menatap Reva.

Baru saja Reva hendak berbicara ketika Nara yang langsung berkata, “Dia bisa menghasilkan uang

apa?”

“Dia kan tidak menginvestasikan uang ke dalamnya. Bos – bos itu saja yang mendapatkan untung. Reva hanya

bekerja untuk orang lain.”

Ekspresi Axel dan Alina langsung berubah.

“Mengapa tidak bisa menghasilkan uang?”

“Uang yang diinvestasikan itu 100 milyar lebih dan keuntungan yang didapatkan itu berapa kali lipatnya.”

“Kau tidak mendapatkan untung sepeser pun?”

“Reva, jangan-jangan kau menyimpan uang itu secara diam-diam tanpa sepengetahuan kami?” Alina bertanya

dengan mendesak.

Axel terbatuk beberapa kali dan Alina baru menyadari bahwa dia terlalu terburu – buru.

Lalu dia buru – buru tersenyum dan berkata, “Reva, papa dan mama bukannya tamak dan menginginkan uangmu.

Kami hanya peduli kepadamu!”

“Selain itu, kita semua kan keluarga sendiri, tak ada hal yang tak bisa dikatakan, kan?”

Reva berbisik kepadanya, “Ma, aku benar-benar tidak punya banyak uang.”

“Hanya beberapa bos saja yang memberikan aku bonus. Beberapa juta saja.”

Wajah Alina langsung berubah lagi. “Ini bagaimana mungkin?”

“Investasi mereka mendapatkan untung berlipat ganda. 100 milyar lebih telah menjadi ratusan milyar lebih. Masa

mereka hanya memberimu beberapa juta saja?”

“Memangnya sedang memberi uang kepada pengemis?”

“Reva, kau… kau sedang berbohong kepadaku yah?”

Axel juga ikut mengernyitkan keningnya. Dia merasa Reva memang sengaja menyembunyikannya.

Nara langsung cemberut. “Ma, kau pikir ratusan juga itu mudah didapat?”

“Seberapa besar resiko yang harus ditanggung oleh para bos – bos itu?”

“Selain itu, kau pikir dokter Hale benar – benar membantu tanpa meminta bayaran apapun?”

“Dari luar memang kelihatannya bos – bos itu telah menginvestasikan seratus milyar lebih tetapi siapa yang tahu

berapa banyak uang yang mereka gelontorkan di belakang layar!”

“Memangnya uang ini tidak dianggap sebagai investasi?”

“Sudah bagus mereka masih mau memberikan Reya beberapa juta dolar. Orang yang menerima untukng paling

banyak adalah dokter Hale. Kalian paham tidak?”

Axel dan Alina saling menatap. Ekspresi keduanya menjadi sangat jelek.

Mereka sudah bekerja keras dan berusaha begitu lama memang semuanya demi uang itu.

Tetapi sekarang malah dikatakan Reva sama sekali tidak punya uang? Bagaimana mungkin mereka bisa

menerimanya?

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Dengan cemas Alina berkata, “Kalau… kalau begitu juga seharusnya tidak sesedikit itu!”

TU

“Kau yang mengusulkan dan merancang masalah ini. Semua ini kau sendiri yang melakukannya.”

“Tidak… tidak bisakah kau meminta mereka memberikan sedikit lebih banyak lagi?”

“Kau pergi cari mereka untuk memintanya. Mereka pasti akan memberikannya.”

“Mengapa kau begitu bodoh, mereka berikan berapa saja pun kau terima begitu saja?”

Nara berkata, “Bagaimana cara memintanya?”

“Pada awalnya keluarga kita sudah mengatakan bahwa kita akan menginvestasikan 2 milyar. Tetapi saat mau

diinvestasikan, kita berubah pikiran dengan menarik kembali investasinya.”

“Demi masalah ini saja, Kenji sudah membeli begitu banyak saham di perusahaan kita. Kau tahu seberapa besar

resiko yang dia ambil?”

“Kalau waktu itu 2 milyar ini kita investasikan, keluarga kita sekarang pasti akan mendapatkan keuntungan satu

milyar lebih.”

“Tetapi kalian malah bersikeras memaksaku untuk menarik kembali dana itu. Lalu sekarang kau menyuruh Reva

untuk meminta uangnya kepada Kenji?”

“Pa, Ma, kalau kau berada di posisi Kenji, apakah kau mau memberikan uangmu?”

“Kalian merasa kesal tidak dengan orang yang berubah – ubah seperti itu?”

 

 

Previous Chapter

Next Chapter