Bab 1354 Ah, bajingan!
Air muka Angga langsung berubah, dia menatap Reva dengan ngeri. Wajahnya
dipenuhi dengan ekspresi yang luar biasa.
“Tuan Lee, apa… apa yang kau bicarakan?”
“Menaklukkan sepuluh keluarga terpandang?”
“Mengapa?”
“Bu… bukannya semua orang dari sepuluh… sepuluh keluarga terpandang itu
menghormatimu?”
Angga bertanya dengan suara gemetaran.
Reva menggelengkan kepalanya, “Sepuluh keluarga terpandang itu hanya
menunjukkan sikap hormatnya di depan orang lain saja.”
“Hanya di permukaan saja mereka tampak hormat dan patuh tetapi entah apa yang
akan mereka lakukan di belakangku untuk menghadapiku!”
“Jadi aku harus mempersiapkan anak buahku sendiri di ibukota provinsi ini agar
bisa membantuku mengawasi kesepuluh keluarga terpandang itu!”
“Dan kau adalah kandidat yang paling cocok!”
Pada dasarnya Angga bisa mengerti dengan maksud Reva. Dia menatap Reva dan
secara refleks dia langsung memikirkan dan mempertimbangkan keuntungan serta
kerugian dari masalah ini.
Reva langsung berkata, “Aku tahu, kau merasa ragu.”
“Namun, aku tidak sedang berdiskusi denganmu tentang hal ini tetapi sedang
menyuruhmu!”
“Angga, kau tidak punya pilihan!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtJejak kebencian tampak melintas di mata Angga. Dia tahu bahwa Reva memang
sedang sengaja memaksanya.
Dia menghela nafas dalam dalam dan sedang bersiap–siap untuk menyetujui hal itu
kemudian selanjutnya dia akan menceritakan masalah tersebut kepada kesepuluh
keluarga terpandang.
Namun Sebelum dia sempat mengatakan sesuatu, tiba–tiba Reva mengulurkan
tangannya menjentikkan jarinya.
Dengan mengikuti suara ini, tiba–tiba saja Angga merasa jantungnya seolah ditusuk
dengan
sesuatu.
Dan hal itu langsung membuat kaki Angga terasa lemas kemudian dia roboh ke
lantai.
dan
Pada saat ini, dia seperti berada di ambang pintu kematian.
“Ada… ada apa ini?”
Angga tampak sangat terkejut.
Reva menjentikkan jemarinya lagi dan jantung Angga kembali terasa sakit hingga
seolah mau pingsan saja rasanya.
Dia menatap Reva dengan mata terbelalak. Bisa dilihat dengan sangat jelas bahwa
hal itu terjadi karena Reva menjentikkan jemarinya!
“Aku telah menanam serangga sihir yang bisa menggigit jantungmu. Serangga sihir
seperti ini. perlu diberi makan setiap tiga bulan sekali.”
“Kalau kau meminum obat yang kuberikan padamu maka serangga sihir itu akan
memakan obat itu sebagai makanannya.”
“Namun kalau kau tidak mengumpani serangga itu selama lebih dari tiga bulan
maka serangga pelahap jantung itu akan melahap jantungmu dan membuat kau
mati kesakitan!”
Ujar Reva dengan dingin.
Angga langsung merosot karena ketakutan.
Setelah master Blynx masuk ke kota Carson waktu itu, orang–orang di provinsi Yama
juga sudah mendapatkan kabar tentang hal ini.
Dan pada dasarnya Angga juga pernah mendengar tentang serangga sihir dari suku
Maui.
Tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya juga akan disihir oleh seseorang.
Dia langsung berlutut di depan Reva dengan cepat dan berkata dengan suara
gemetar, “Tuan Lee, tolong bantu aku, tolong bantu aku…”
“Aku… aku sudah membawakan uangnya…”
Reva: “Kalau kau masih menginginkan nyawamu maka kau hanya perlu
membantuku melakukannya saja!”
“Angga, kau adalah orang yang pintar jadi kau pasti tahu apa yang seharusnya kau
lakukan, kan?”
Ekspresi Angga menjadi pucat. Akhirnya dia tahu kenapa Reva bisa memerintahnya.
Namun, dia tidak punya pilihan lain sekarang!
Angga menunduk kemudian mengangguk dengan tak berdaya.
Reva tersenyum tipis, “Ingat, jangan sampai ada orang ketiga yang tahu tentang
masalah ini.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Kalau tidak, kau juga akan mati!”
“Dan satu lagi, jangan pernah berpikir bahwa kau bisa menyingkirkan serangga
sihir pelahap jantung ini.”
“Serangga sihir ini terhubung langsung dengan jantung. Aku sarankan kepadamu
lebih baik kau jangan coba–coba untuk merangsangnya, kalau tidak, serangga itu
pasti akan langsung melahap jantungmu dan secara otomatis kau akan mati!”
Ucapan Reva ini membuat Angga benar–benar melupakan niatnya yang hendak
mencari seseorang untuk menyelamatkan hidupnya.
Dengan adanya serangga sihir yang tertanam di tubuhnya ini, dia tidak akan
pernah berani memiliki niat lain lagi untuk seumur hidupnya!
Setelah memberitahu Angga tentang apa yang harus dilakukannya lalu Reva juga
naik ke atas untuk beristirahat.
Dia tidak ingin pergi mencari sang pangeran, kalau tidak dia pasti akan melihat
situasi mengenaskan dari kedua gadis tadi itu.
Setelah masuk ke dalam kamar yang telah diatur oleh Angga itu lalu semua lampu
yang ada di kamar itu pun menyala.
Saat Reva berjalan ke tempat tidurnya tiba–tiba pintu kamar mandi terbuka dan
Sara yang seluruh tubuhnya sedang terbungkus handuk itu berjalan keluar dari
dalam.
Dia baru saja selesai mandi dan tubuhnya yang tampak sempurna itu memancarkan
kilauan yang menggoda sehingga membuat orang ingin menghampiri dan
menggigitnya.
Sepasang mata itu bertemu dan gadis itu langsung berteriak, “Aah, preman!”