Bab 1292 Aku curiga dia adalah kaki tangan para penculik itu
Ekspresi Reva menjadi dingin, “Hemm, aku seorang dokter!”
“Kau sama sekali tidak sakit. Tidak perlu menakuti aku dengan hal ini!”
“Sekarang aku curiga bahwa kau adalah salah satu anggota dari para penculik itu. Pak polisi, aku ingin melaporkan
masalah ini dan menuntutnya agar dia ditangkap untuk membantu penyelidikan kasus ini!”
Kapten polisi itu mengernyitkan sedikit keningnya: “Tuan Lee, tante ini sudah uzur usianya…”
Reva langsung berkata, “Kalau usianya sudah uzur, apa lantas dia bisa berbicara dengan seenaknya?”
“Kalau istri dan adik perempuanku tidak bisa ditemukan, maka mereka akan hancur selamanya!”
“Si tua bangka ini sama sekali tidak tahu apa–apa. Setelah dia mencelakai kehidupan orang lain, apa dia tidak perlu
dihukum?”
Sang kapten menghela nafas, lalu dengan tak berdaya dia berkata, “Nyonya tua, maafkan aku, tolong kau ikut
pulang bersama kami untuk membantu proses penyelidikannya!”
Saat si wanita tua itu mendengar hal ini, dia langsung berbaring di tanah dan bergulingan. “Aku tidak mau pergi,
aku tidak mau pergi!”
“Apa urusanku dengan masalah ini?”
“Aku tidak kenal dengan mereka!”
Sang kapten berkata dengan tanpa daya. “Nyonya tua, aku hanya meminta anda untuk kembali bersamaku dan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmembantu proses penyelidikannya. Sama sekali tidak ada maksud lain.”
“Selain itu, kau memang telah membantu sekelompok penculik itu berbicara sehingga menyebabkan kedua gadis
itu
diculik oleh mereka.”
Ekspresi si wanita tua itu langsung memucat. Dia langsung jatuh di tanah sambil memegangi dadanya. “Aduhh, aku
tidak tahan lagi, aku tidak tahan lagi. Aku mengalami serangan jantung, aku…”
Reva langsung berkata, “Nyonya tua, kalau anda terus bersikap seperti ini, aku bisa mengajukan pemeriksaan
medis untukmu.”
“Tetapi kalau kau hanya berpura–pura sakit saja, hemm, nantinya kau harus membayar sendiri biaya pemeriksaan.
medisnya!”
Si wanita tua itu gemetaran karena ketakutan lalu dengan cemas dia berkata, “Kau… kau ini kenapa begini?”
“Aku… aku benar–benar bukan kaki tangan mereka…”
“Aku hanya mengucapkan beberapa kata saja…”
Reva: “Oleh sebab itu kau harus membayar harga atas beberapa kata yang kau ucapkan itu!”
“Pak polisi, selanjutnya aku akan meminta pengacara aku yang menindaklanjuti hal–hal berikutnya!”
“Aku harap kau bisa memberikan aku jawaban yang memuaskan!”
Setelah selesai berbicara lalu Reva membalikkan badannya dan pergi dari sana.
Sang kapten menghela nafas. Dia tahu bahwa kali ini Reva memang sengaja ingin mencari masalah dengan si
wanita
tua itu.
Tetapi, pada dasarnya dia memang sangat tidak senang dengan si wanita tua itu.
Orang seperti ini memang sudah seharusnya diberi pelajaran.
Begitu Reva berjalan keluar dari taman bermain, tiba–tiba Kenji meneleponnya.
www
Mereka telah menemukan ponsel Nara dan sekarang mereka sedang mengejar dan menelusurinya dengan
kecepatan
penuh.
Begitu Reva mendapatkan titik lokasinya, dia segera mengejar ke sana.
Setengah jam kemudian, Reva sampai di sebuah area pabrik yang bobrok yang berada di pinggiran kota, tempat
ponsel Nara itu menunjukkan titik GPS–nya.
Anak–anak buah Kenji sudah mengepung tempat ini.
“Tuan Lee, di sini ada lima orang.”
“Mereka sedang menyandera direktur Shu sehingga untuk sementara ini orang–orang kami tidak ada yang berani
bertindak gegabah!”
Kenji berkata dengan suara kecil.
Reva mengernyitkan keningnya, “Bagaimana dengan adikku?”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmKenji menggelengkan kepalanya. “Aku belum melihat nona Reina.”
Ekspresi Reva langsung berubah. Apa mungkin Nara dan Reina sedang tidak bersama?
Namun pada saat ini, dia tidak bisa memedulikan terlalu banyak hal.
Dia berjalan ke depan gerbang pabrik sendirian lalu berkata dengan lantang: “Saudara–saudara semua, kalian
lepaskan istriku dan aku akan membiarkan kalian pergi dengan selamat!”
Ada lima orang di area pabrik itu dan salah satunya sedang menodongkan belati ke leher Nara.
Tangan Nara diikat dan mulutnya diplester dengan lakban sehingga dia hanya bisa menggelengkan kepalanya
dengan
kuat ke arah Reva.
Bisa dilihat bahwa kelima orang itu tampak sangat gugup. Salah satu dari mereka langsung berteriak dengan
kencang, “Hei Reva, kau jangan mendekat!”
“Suruh semua orang yang ada di luar itu untuk segera pergi, kalau tidak, aku… aku akan membunuh istrimu!”
Sambil berbicara dia mendekatkan belatinya ke arah leher Nara.
Ekspresi wajah Reva tampak agak berubah: “Jangan terlalu impulsif!”
“Aku tahu, kalian melakukan ini untuk Anton dan kawan–kawannya.”
“Namun, Anton sudah mati sekarang.”
“Jadi tidak masuk akan kalau kalian masih terus melakukan hal ini untuknya seperti ini!”
“Lepaskan dia dan aku akan memberi kalian masing–masing 20 juta dolar.”
“Selain itu, aku juga tidak akan pernah mengungkit masalah ini lagi, bagaimana?”
Kelima orang itu saling menatap dengan cemas. Tampak jelas bahwa dua di antaranya mulai tampak ragu.