We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 844
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 844 Wajahnya sangat cantik padahal tidak memakai riasan sedikit pun, tanpa foundation, tanpa kontur, tanpa lipstik atau pensil alis untuk mempercantik diri.

Kulitnya putih dan halus seperti salju, bibirnya lembut tanpa pewarna merah. Alisnya hitam alami, hidungnya mancung dan tajam, fitur wajahnya alami dan dalam.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Meski saat ini Selena sedang menatapnya dengan dingin, Bella merasa kalau wanita ini sangat cantik.

Bella sudah melihat banyak wanita, tetapi dia belum pernah menemukan satu pun yang bisa disamakan dengan kecantikan alaminya.

Pantas saja seberapa keras pun usahanya untuk merayu, pria itu tetap tidak menghiraukannya.

S27 Setelah menikmati hidangan selezat ini, mana mungkin pria itu akan tertarik pada hidangan liar lainnya? Bella meraih wajah Selena. “Wajah yang sangat cantik.” Selena melihat ekspresi terpesona wanita di depannya. Wanita itu tidak terlihat seperti orang yang datang untuk membunuhnya dan benar-benar berbeda dengan orang-orang yang mencoba membunuhnya sebelumnya.

“Siapa kamu sebenarnya dan apa tujuanmu? Kalau untuk uang, lepaskan anak itu dan kamu bisa minta berapa pun.” Saat dia bercerai dengan Harvey, dia punya 2 triliun rupiah. Ditambah dengan pembagian dividen saham perusahaan setiap tahun dan jumlah yang diberikan oleh Harvey sebelumnya, dia punya uang yang sangat banyak di akunnya.

Dulu, dia tidak berani menggunakan karena takut Harvey menemukan, 1/3 tetapi sekarang, lebih baik ketahuan daripada putrinya mengalami bahaya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Wah, kamu percaya diri banget. Berapa banyak uang yang bisa kamu berikan?” Selena juga tidak bodoh, wanita itu tidak tahu siapa dirinya. Dia juga tidak ingin jati dirinya terbongkar, jadi dia menikirkan angka yang tidak terlalu besar atau terlalu sedikit, dan memberikan ruang untuk bernegosiasi.

“20 miliar rupiah” Angka ini tidak sedikit bagi penculik.

Bella meraih pipi Selena. “Itu memang membuatku tergoda, tapi aku nggak begitu tertarik dengan uang. Jangan salahkan aku, salahkanlah priamu yang membuatku marah.” Selena bingung. Apa itu pria yang ada di Afrika? “Apa kamu salah orang? Mantan suamiku ada di Afrika dan kami sudah lama nggak berhubungan.” 60 “Wah, nggak kelihatan kalau orang bermuka polos sepertimu suka bermain -main juga. Maksudku itu pria yang ada di kapal ini.” “Gio?” Selena memikirkan apa yang terjadi malam itu. Dari gaya berpakaian wanita ini, dia bisa menebak apa yang terjadi. Dia langsung mengerutkan keningnya dan berkata, “Apa kamu yang memberinya obat?” “Ya, pria yang nggak bisa dimengerti itu menahan efek obat itu dan meninggalkanku. Ternyata dia menyembunyikan wanita sepertimu. Pantas saja dia nggak mau menyentuhku dan bahkan memperlakukanku seperti itu!” Selena tahu kalau ini bukan saatnya untuk bergosip, tetapi dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya, “Apa yang dia lakukan?” “Dia ... Hei, kenapa aku harus memberitahumu?” “Gini saja, lampiaskan dendam atau kebencianmu padaku, tapi lepaskan putriku. Dia nggak bersalah.” Selena mencoba untuk berbicara dengannya dengan logika dan menawarkan syarat. “Aku nggak tahu apa yang terjadi antara kalian berdua. Selama kamu melepaskan putri, kamu bisa meminta apa pun yang kamu inginkan.

Uang atau mobil semuanya boleh. Kalau membuatmu marah, aku minta maaf atas namanya, aku ...

“Memangnya kamu itu siapa? Minta maaf? Apa gunanya permintaan maaf dari p*lacur sepertimu?” “Plak!” Tiba-tiba tamparan keras langsung mengenai wajah Selena sehingga membuatnya terkejut.

“Memangnya aku kekurangan uang? Aku itu cuma kekurangan pria, pria luar biasa sepertinya! Nggak ada pria yang pernah menolakku.” Selena menahan rasa sakit di wajahnya dan berkata dengan dingin, “Dasar gila!” “Heh! Aku mau lihat apa dia masih bisa bersikap sombong kalau tahu kamu dan putrimu ada di tanganku? Aku ingin dia berlutut di depanku dan menijilat jari-jari kakiku dengan menyesal!”