Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 287
Bab 287
“Victor!” Linda berseru kaget, “Kenapa kamu bisa ada di sini?”
“Kenapa? Tidak menyambutku?”
Hari ini, Victor memakai setelan jas sederhana berwarna putih kuam, yang membuatnya semakin
tampan dan istimewa,
Keindahan yang luar biasa ‘ini sudah menarik perhatian banyak gadis yang ada di aula itu.
“Mana mungkin.” Linda menatap Vicior dan Tracy sainbil tersenyum samar, “Kalian saling mengenal?
“Aku dan Tracy adalah teman semasa kuliah, juga teman baik semasa kecil.” Victor berkata terus
terang sambil merangkul Tracy, “Sclain itu, aku juga pelindungnya!”
“Aku mengerti.” Linda tersenyum pcnuh makna, “Sama seperti aku dan Danic)!”
Linda‘tcrus-inenerus memperingatkan Tracy bahwa dia dan Daniel memiliki hubungan yang istimewa!
Namun, pembahasan Tracy tentang Daniel ini juga secara tidak sengaja mengingatkan Tracy, bahwa
dia pernah berjanji pada Daniel untuk tidak bertemu dengan Victor lagi...!
11
Jika ini sampai terlihat olch Daniel, takutnya dia akan mengamuk lagi...
Saat inemikirkan ini, Tracy mengelak setengah langkah ke arah samping dan menghindari
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtDclukan Victor.
Victor merasa sedikit te
. ada rasa kecewa dalam tatapan ‘inalanya.
TUT
Karena ada yang menjaga Tracy, maka aku (ICAK akan IC
I‘racy, maka aku tidak akan menggang
Linda tersenyum, lalu berbalik dan pergi.
Ryan mengikutinya untuk pergi mencari Daniel. Winnie melihat Tracy sekilas, lalu mengikuti mereka
juga. Tracy buru–buru menyusul, tetapi dia ditarik oleh Victor, “Tracy, kita bicara sebentar.” Tracy
segera melepaskan tangan Victor dan berbicara dengan suara rendah, “Victor, kita sudah sepakat
untuk menjaga jarak.”
H... tan
in Victor torlienti di udara ekspresinya terlihat sangat sedih.
“Maaf.”
Tracy tidak berani melihatnya, lalu pergi dengan menundukkan kepala. Baru saja berjalan beberapa
langkah, tiba–tiba dia menyadari Daniel sedang menatapnya dari tempat yang tidak jauh darinya.
Tangannya memegang gelas berkaki dan dia dikelilingi oleh beberapa pebisnis clegan di sekitarnya,
sepertinya mereka sedang membahas urusan bisnis dengannya,
Dia beberapa kali menanggapi mereka, ictapi matanya terus tertuju ke arah Tracy!
Scharusnya dia sudah melihat kejadian barusan, sehingga saat ini tatapan matanya sangat dingin.
Tracy menundukkan kepala, melangkahkan kakinya dan bergegas menuju ruang belakang. Dia ingin
menghindari kerumunan orang. Meski tidak melihat orang lain, dia juga masih bisa merasakan tatapan
berbeda dari sekitarnya.
Baik pria maupun wanita, semuanya menatapnya dengan tatapan merendahkan, curiga dan cibiran.
Bahkan, dia bisa mendengar beberapa wanita berdiskusi dengan suara rendah.
“Mengenakan pakaian seperti ini, pasti bukan wanita baik–baik.”
“Ini pasti artis murahan, selebgrain yang tidak terkenal. Demi bisa mendapatkan pria kaya, dia rela
menggunakan cara apa pun.”
+ “Benar. Lihat dada dan pahanya yang samar–samar bisa terlihat, pasti untuk menggoda pria!”
“Kenapa orang rendahan seperti dia bisa ikut serta dalam perjamuan begitu mewah seperti ini?”
“Ya, entah siapa yang membawanya masuk. Merendahkan martabat kita saja.”
“Sepertinya Bu Linda. Jangan dibahas lagi, kita tidak bisa menantang nona besar sepertinya.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Bu Linda berhati baik, pasti dia sudah diperdaya oleh wanita genit seperti ini.”
“Benar, benar, pasti seperti itu!”
Tracy tidak tahan mendengarnya lagi, dia segera meninggalkan tempat itu. Lagi pula dia bukanlah
tokoh penting, dia hanya datang untuk memenuhi kuota, dia ada atau tidak, sama sekali tidak ada
perbedaan
Sekarang dia hanya ingin mencari tempat yang sunyi untuk bersembunyi, lalu meninggalkan tempat ini
bersama Winnie setelah perjamuan selesai.
Orang–orang yang ada di ruang belakang sangat sedikit, hanya ada beberapa pelayan dan staf.
Tracy menemukan ruang tunggu yang kosong. Ketika ingin masuk untuk beristirahat, Tracy tiba tiba
mendengar omelan tegas saat dia baru tiba di pintu masuk.
“Apa–apaan kamu ini? Dalam perjamuan yang begitu penting, tanganmu malah terluka pada saat akan
naik ke panggung. Kamu sengaja mempersulitku, ya?”
“Tidak, Pak, aku benar–benar tidak sengaja.” Gadis itu menjelaskan sambil menangis, “Tadi saat
berjalan mclewati aula perjamuan, aku tidak sengaja menabrak sescorang.”
“Dia sangat marah, lalu mendorongku dengan kuat, membuatku menabrak seorang pelayan. Seluruh
minuman yang dipegang pelayan itu jatuh ke lantai, aku juga terjatuh, lalu Presdir itu...”