Bab 746
Mendengar perkataan ini, dalam hati Thomas diam–diam bersorak ria, ‘Lihat, perkataanku benar, kan?‘
Mereka berdua satu hitam satu putih, satu pemarah satu lembut, lebih mirip pasangan.
Daniel hampir meledak karena emosi. Kata–kata sembarangan ini membuktikan perkataan Thomas,
sungguh menjadikan mereka berdua gay!
“Astaga, apa yang mereka katakan?” Duke merasa sangat malu hingga pipi dan telinganya memerah,
“Tidak disangka, mereka malah mengira kamu dan aku...”
Dia menunjuk Daniel dan dirinya sendiri, lalu memegang pipinya dengan malu.
Daniel benar–benar naik pitam, bahasa tubuh pria Prancis sungguh banyak.
“Duke!” Tracy berteriak.
“Ya!” Duke baru ingin berlari menghampiri, tetapi malah ditarik oleh Daniel. Dia pun mendorong Daniel
dengan panik, “Jangan menarikku, semua orang mengira kita berdua ‘bermasalali. Jika kamu masih
menarikku, kita tidak akan bisa membersihkan kesalahpahaman
ini.“!
“Kamu percaya padanya dan tidak percaya padaku?” Daniel bertanya sambil mengerutkan kening
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtBukan...” Duke tidak tahu harus melakukan apa, maka dia hanya bisa berkata, “Oke, kamu juga
tinggallah, kita makan bersama. Jika ada masalah, kita bicarakan lagi setelah selesai makan.”
“Oke!” Daniel pun melepaskan tangannya.
Akhirnya, mereka bertiga duduk bersama. Daniel dan Dukc duduk bersebelahan, sedangkan Tracy
duduk di sebrang mereka.
Orang–orang di sekitar semakin bergosip tentang mereka dengan suara kecil, terdengar sangat ramai.
Duke bertanya dengan ragu–ragu. “Tracy, apa aku boleh duduk di sampingmu?”
“Bolch.” Tracy langsung menjawab.
Duke segera pindah tempat dan duduk di sebelah Tracy.
Gerakan ini sangat cepat, bagaikan sedang kabur demi menyclamatkan diri.
Danicl memelototinya dengan tatapan dingin, lalu mengambil menu yang diberikan oleh manajer
restoran itu. Dia memesan sebotol anggur, lalu menyerahkan menu pada Dukc.
“Aku sudah memesan makan malamku dan Tracy.” Duke Louis mengambil menu itu, “Apa kamu mau
memesan camilan?”
“Aku sudah makan malam.” Daniel mengangkat gelas airnya, lalu meminumnya.
“Kalau begitu, kamu ke sini untuk meramaikan?” Tracy menaikkan alisnya, sambil mcmclototi Danici.
Daniel menatapnya dengan dingin, tidak berbicara apa–apa.
“Tracy, jangan seperti itu...” Duke buru–buru melindungi Daniel, “Daniel adalah sahabat terbaikku!”
“Bagaimana denganku?” Tracy sengaja bertanya.
“Kamu...” Duke merasa sedikit gugup, “Kamu adalah gadis yang paling kusukai.”
“Oh!” Tracy mengangkat gelas anggurnya, lalu bertanya pada Duke, “Jika ini adalah segelas racun,
antara aku dan dia, harus ada satu orang yang meminumnya, agar orang yang satunya lagi bisa
selamat, dan pilihan ini adalah di tanganmu, apa yang akan kamu lakukan?”
“Aku...” Duke sangat serba salah, tidak tahu harus memilih yang mana.
Danich langsung mengambil gelas anggur di tangan Tracy, lalu meminumnya sampai habis.
Tracy dan Duke tertegun.
Tatapan Tracy menjadi semakin rumil, dia menatap Daniel sambil mengernyit.
Awalnya Duke terkejut, kemudian dia merasa sangat terharu.
Daniel meletakkan gelas anggur itu, lalu menatap Tracy, “Sudah puas?”
Apa maksudmu?” Tracy sangat bingung.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Aku tidak akan membiarkanmu mengalami bahaya lagi...” Daniel menjawab secara refleks, kemudian
dia segera mengubah perkataannya, “Wanita memang sejak lahir harus dilindungi. Sebagai scorang
pria, harus bersikap jantan.”
“Benar, benar, apa yang dikatakan Daniel benar!”
Duke terus–menerus memuji dan menunjukkan rasa setujunya, sambil melemparkan tatapan terima
kasih pada Daniel, berterima kasih kucna Danicl sudah membantunya lepas dari masalah.
“Kamu harus tahu, itu adalah segelas racun. Jika meminumnya, kamu akan mati.” Tracy
memelototinya dengan tidak senang. “Apa kamu mendengarkan perkataanku?”
“Ya, aku dengar.” Daniel menatapnya lekat–lekat, lalu berkata dengan serius, “Demi tidak
membiarkanmu inati, aku rola mali, apa tidak boleh?”
Hati Tracy tersentak, tidak tahu kenapa, begitu mendengar perkataan ini, dia merasa sedikit terharu.
Scolah–olah dia sudah menunggu perkataan ini sangat lama...
“Daniel, kamu...” Duke menatap Daniel dengan tercengang, “Apa yang kamu katakan?”
“Dengan begitu, kainu tidak perlu menderita.” Daniel merespons dengan cepat, lalu menambahkan,
“Aku cukup setia kawan, ‘kan?”
“Sangat setia kawan!” Duke Louis mengangguk berkali–kali.