Bab 643
Tracy menginjak karpet merah dan perlahan berjalan menuju ke arah Daniel.
Dengan air mata di matanya, melalui kerudung tersenyum melihat Daniel yang tidak begitu jinuh.
Daniel berseri–seri. jasnya begitu rapi, seperti dewa yang turun dari langit, yang sedang menunggunya
dan mengawasinya...
Mengingat kembali saat keduanya pertama kali kenal hingga jatuh cinta, adegan–adegan itu mulai
muncul dipikirannya siltu per satu —
“Mulai hari ini, dalam waktu tiga bulan ini, kamu harus menyerahkan setengah dari pendapatan
harianmu padaku, Tracy. Sebagai bentuk kompensasi di masa lalu.”
“Aku beritahu kamu, mulai sekarang, lugasmu sckarang adalah menjadi gigolo dan bekerja keras
membayar hutangmu!”
“Aku bertemu dengan bos iblis, kamu tidak tahu betapa mesumnya dia...“
“Kamu ini wanita scrakah yang tidak pernah berubah...”
“Dalam waktu setengah jam, antar ke ruang rapat di lantai 66!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Aku berhenti!!!”
Mengingat semua ini, Tracy tidak bisa menahan lawanya, dan air matanya jatuh tak terbendung.
Dia teringat dulu ketika menggoda Daniel, sebaliknya ialah ia yang dipersulit olehnya. Masa masa itu,
dia benar–benar membencinya, sehingga ingin melarikan diri...
Tidak pernah terpikir olehnya, bahwa suatu hari dia akan menikah dengannya.
Mungkin inilah yang dinamakan takdir!
Daniel menatap Tracy dengan cemas, jelas–jelas jaraknya hanya beberapa puluh meter, tapi rasanya
bagaikan berjarak satu abad.
Setiap langkah, menyentuh hatinya.
Jantungnya berdegup cepat, telapak tangannya juga berkeringat karena gugup.
Dia berharap Tracy dapat berjalan lebih cepat, lebih cepat sampai ke sisinya...
Akhirnya Tracy mendekat, pada jarak dua meter, Daniel tidak sabar untuk melangkah maju dan meraih
tangannya. Tindakan bersemangat itu, mengundang ledakan lawa dari para hadirin...
Tuan besar yang berada di kursi tamu, melihat adegan ini, tidak bisa menahan diri untuk tidak
mengangkat sudut bibirnya.
Dia dulu tidak mengerti, mengapa Danicl begitu keras kepala, tidak peduli apa yang ia katakan
dan lakukan, tetap tidak bisa mengalahkan pemikirannya. Sckarang dipikir–pikir, ternyata menikahi
wanita yang benar–benar dicintainya, bisa membuat suasana hatinya benar–benar berbeda.
Daniel pada akhirnya bisa mendapatkan kebahagiaannya.
Begini juga bagus, sangat bagus!
Tuan besar menghela napas sambil tersenyum, mengingat kembali kehidupannya, dia juga memiliki
penyesalan, tetapi mclihat Daniel dan ketiga cicilnya sekarang, dia merasa semuanya setimpal.
“Para tamu dan teman–teman yang tcrhormat, cinta itu suci. Pada hari ini, cinta pada pasangan baru
ini telah bersemi, kerja keras di musim panas, kedewasaan di musim gugur, dan cobaan di musim
dingin, pada akhirnya sudah dilewatinya...”
Setelah pembawa acara mengucapkan beberapa patah kata, pendeta mulai bertanya secara resmi.
“Nona Tracy Smith, apakah kamu bersedia menikah dengan Daniel Wallance? Dalam keadaan kaya
atau miskin, schat atau sakit, tidak peduli seberapa baik atau buruk kehidupanmu, tidak akan
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmenyerah dan ictap berada disisinya hingga akhir hayat.
“Aku bersedia!” Tracy menjawab tanpa ragu.
“Tuan Daniel Wallance, apakah kamu bersedia menikah dengan Tracy Smith? Dalam keadaan kaya
atau miskin, sehat atau sakit, tidak peduli seberapa baik atau buruk kehidupanmu, tidak akan
menyerah dan tetap berada disisinya hingga akhir hayat.”
“Aku...” Ketika Daniel sedang berbicara, tiba–tiba pintu utama aula terbuka, scorang tamu yang tak
diundang berjalan masuk.
Semua orang berbalik dan nelihat kc bclakang, sinar cahaya menyinari wajah orang itu, seketika
banyak orang tercengang...
“Permisi!”
Presdir Devina mengenakan jas hitam ramping dan tampak luar biasa, berjalan dengan langkah yang
dingin dan arogan, diikuti olch tangan kanannya Sarah dan dua pengawalnya.
“Keponakan tercintaku menikahı, aku selaku bibinya, bagaimana mungkin tidak hadir?”
Presdir Devina menatap Daniel dengan dalam dan penuh arti.
Tracy melihat wanita menakutkan ini, mengingat racun ditubuhnya, seketika dia menjadi emosional..
Daniel memegang erat tangannya dan menatap Devina dengan dingin, “Apa yang kamu lakukan
disini?!”