Bab 633
Nona, minum sedikit air.” Bibi Juni membantu Tracy minum air, “Bagaimana kalau minum obat
penghilang rasa sakit?”
“Tidak perlu.” Tracy menggelengkan kepala dengan lemah, “Bibi, bantu aku buka koper itu, ada yang
ingin kuscrahkan padamu.”
“Baik!” Bibi Juni segera mengambil koper di hadapan Tracy, membukanya, di dalamnya masih ada
sebuah kotak kecil, ia mengeluarkan kotak kecil itu dan menaruhnya di depan Tracy, “Benar
yang ini?”
“Betul.” Tracy menganggukkan kepala, ia memasukkan kata sandi untuk membuka kotak itu,
mengeluarkan scbuat kartu ATM dan memberikannya kepada Bibi Juni, ia secara resmi melakukan
serah terima.
“Ini adalah peninggalan ayahku yang diberikan padaku, di dalamnya ada lebih dari 220 triliun. Jika
terjadi sesuatu padaku di masa depan, gunakanlah uang ini untuk melindungimu dan anak anak.”
“Nona, apa yang sedang nona katakan?” Bibi Juni sangat terpukul, ia kembali meneteskan air
matanya, “Bagaimana mungkin terjadi scsuatu padamu? Nona akan baik–baik saja...”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Dengarkan aku dulu...” Tracy menggenggam tangan Bibi Juni dan berkata dengan lemah, “Aku bilang,
seandainya, seandainya aku tidak ada lagi di dunia ini. Bibi harus tinggal bersama Keluarga Wallance,
bantu aku melindungi ketiga anak ini.
Sinipan uang ini untuk membela diri, seandainya nanti terjadi sesuatu pada bibi dan anak–anak,
gunakanlah uang ini. Yang Tuan Besar katakan benar, aku masuk ke dalam keluarga kaya raya.
Keluarga Wallance adalah sebuah keluarga besar yang rumit.
Tidak peduli seberapa keras Daniel melindungi anak–anak, pasti akan ada saatnya, ia bahkan tidak
dapat melindungi dirinya sendiri. Jika bibi dan anak–anak memiliki sedikit pertahanan diri, itu akan
lebih baik...”
“Nona, kamu akan baik–baik saja.” Bibi Juni menungis hingga gemetar, “Nona, masih begitu muda,
kehidupanmu baru saja dimulai...”
“Benar, aku seharusnya akan baik–baik saja.” Tracy mengangkat sudut bibirnya dan tersenyum kaku,
“Jika tidak terjadi apa–apa padaku, maka aku adalah Nyonya Keluarga Wallance, aku akan memiliki
banyak uang. Oleh sebab itu, uang ini tidaklah berarti untukku, lebih baik bibi yang simpan saja.”
“Aku mengerti, akan aku simpan dengan baik.” Bibi Juni menerima kartu ATM itu, lalu menyimpannya
dengan baik. .
“Dan ini...” Tracy menyerahkan selembar surat kepada Bibi Juni, “Ini adalah surat yang ayah tinggalkan
untukku sebelum ia meninggal, bantu aku menyimpannya. Di dalamnya ada nomor kontak sescorang,
seandainya di masa depan kita menghadapi kesulitan, bertemu jalan buntu, kita bisa menelepon orang
ini untuk meminta bantuan. Katanya orang ini sangat hebat, tidak peduli sesulit apapun masalah yang
dihadapi, ia pasti bisa menyelesaikannya...”
112
“Orang yang nona maksud itu, kerabat ibumu ya?” Bibi Juni bertanya tanpa berpikir.
Tracy tercengang, ia sebelumnya tidak mengetahui siapa orang misterius itu, namun setelah
mendengar perkataan Bibi Juni, ia dalam sekejap mendapatkan sedikit pencerahan. Siapa lagi orang
yang bersedia membantunya tanpa syarat, ditambah lagi, bersedia membantunya kapanpun, jika
bukan kerabatnya?
Namun jika memang orang misterius itu adalah kerabat ibunya, mengapa di dalam surat. ayahnya
berkata, jangan meminta bantuannya jika masalah yang dihadapi bukanlah masalalı besar yang sama
sekali tidak ada jalan keluarnya, karena setelah menelepon nomor ini, hidupnya akan mengalami
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmperubahan besar...
“Nona, jangan berpikir terlalu banyak, tunggu sampai resepsi pernikahan besok selesai, kita bicarakan
dengan Tuan Daniel untuk inembawamu ke dokter. Mungkin saja Tabib Hansen sudah sadar, jika ia
bclum sadar, pasti ada dokter hebat lainnya... –
Bibi Juni menggenggam tangan Tracy, hatinya penuh dengan kekhawatiran.
“Iya, yang bibi katakan benar, besok aku akan membicarakannya dengan Daniel, lalu lusa pergi ke
dokter.” Tracy tidak ingin membuatnya khawatir, “Bibi rapikan dulu barang–barang ini, dan juga ini...”
Ia menyerahkan sebuah kunci hitam, “Barang peninggalan ayahku masih tersimpan di makam
Akiyama. Jika ada waktu, kita pergi ambil, di dalamnya ada barang–barang yang berhubungan dengan
ibuku.”
“Baik, ini akan kusimpan dengan baik.”
Bibi Juni menerima barang–barang itu, mengembalikan koper ke posisi semula, lalu mengunci koper
itu dengan hati–hati dan meletakkannya di dalam lemarinya.
“Nona, semuanya sudah aku simpan dengan baik, jangan khawatir.” Bibi Juni meyakinkannya, “Aku
akan mengambilkan handuk hangat untuk nona.”
Tepat saat Bibi Juni hendak pergi ke kamar mandi dari luar terdengar suara ketukan pintu. Bibi Riana
berkata, “Bibi Juni, apakah Nona Tracy ada di kamarmu? Tuan Besar sudah mau pulang. Tuan Daniel
meinintaku untuk memanggil Nona Tracy kesana,”