Bab 1522
“Aku bilang boleh, berarti boleh.” Tracy berseru marah, “Dia bisa melukai kalian, berarti juga bisa
melukai dirinya sendiri. Apa kalian tidak memikirkannya? Jika ia melukai dirinya sendiri, bagaimana?
Jadi, lain kali jika dia seperti itu lagi, langsung tahan dan ikat saja. Mengerti?”
“Ini…” Begitu mendengarnya, semuanya pun buru–buru mengangguk, “Mengerti!”
“Nyonya Tracy benar.” Thomas baru mengerti, “Kalau begitu, aku harus bergegas naik melihatnya…”
“Tidak perlu.” Tracy menghadangnya, “Biar aku yang naik saja. Kamu obatilah lukamu, juga lihat pelayan
wanita yang terluka itu.”
“Baik.” Thomas segera melakukannya.
Tracy naik ke atas dengan langkah besar. Naomi buru–buru mengikutinya, “Nona Tracy, tidakkah ini
berbahaya?”
“Tenang saja, dia bukanlah lawanku.”
Tracy berkata dengan suara kecil.
Hari ini saat di kamar mandi, Tracy sudah mencobanya, kemampuan bertarung pria ini sungguh payah.
Namun, dia adalah pria, kekuatannya lebih besar daripada dirinya, juga tidak tahu malu. Jadi, dirinya
harus lebih berhati–hati.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtSesampainya di kamar, baru saja membuka pintu, sebuah asbak sudah meluncur. Tracy menghindar
dengan cermat, menghindari serangan itu.
Asbak itu mengenai tembok koridor lantai 2, lalu jatuh ke lantai dan menimbulkan suara keras.
“Apa kamu gila?”
Tracy mendongak dan menatap “Daniel” yang berada di dalam kamar.
Dia sedang memakai jubah mandi dan rambutnya basah, duduk di sofa dengan ekspresi suram, serta
memelototi Tracy dengan marah.
Sangat jelas, pria ini sedang marah karena kejadian hari ini.
Seharian tidak makan, masih harus berendam di dalam bak berisi obat herbal yang panas selama satu
jam, lalu diikat di ranjang dan ditusuk dengan 72 jarum perak….
Seisi Vila Sisi Utara bisa mendengar rintihan kesakitannya, benar–benar sangat memilukan.
Bibi Riana sampai meneteskan air mata. Thomas juga sangat tidak tega…
Setelah pengobatan akupuntur selesai, dia langsung pingsan. Saat siuman setengah jam yang lalu, dia
pun mulai menggila dan menghancurkan barang demi meluapkan emosinya…
Kemudian, tidak sengaja melukai seorang pelayan wanita. Saat Thomas masuk ingin menghentikannya,
dia pun memukul Thomas.
Baru saja mengusir Thomas keluar, pintur kamar terbuka lagi. Dia berpikir, orang mana yang tak takut
mati, datang untuk membuatnya kesal lagi? Karena itu, dia pun melemparkan asbak ke arah pintu….
Tidak disangka itu adalah Tracy!!!
“Kamu sakit, seharusnya menjalani pengobatan. Metode pengobatan itu dipilih sendiri olehmu. Sekarang
baru sedikit menderita, tapi kamu sudah marah–marah seperti ini?”
Tracy berdiri di hadapannya dengan angkuh, lalu menegur dengan marah, “Sebelumnya saat menjalani
pengobatan, kamu lebih menderita daripada ini, tapi kamu tetap baik–baik saja. Mengapa sekarang
malah jadi emosi seperti ini?”
“Daniel” masih memelototi Tracy, seolah–olah ada api yang keluar dari matanya. Namun, dia berusaha
keras mengontrol emosinya, sebisa mungkin bersabar. Dia menarik napas dalam–dalam, lalu berkata,
“Aku tidak mau berobat lagi!”
“Tidak mau berobat? Bagaimana bisa sembuh jika tidak berobat?” Tracy bertanya, “Di saat seperti ini,
nasib seluruh Keluarga Wallance bergantung padamu, dan kamu masih marah padaku?”
“Pengobatan ini tidak ada gunanya. Semakin diobati, malah semakin menderita…”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Daniel” sangat kesal. Dia membuka jubah mandinya, lalu merentangkan kedua tangannya, sambil
berkata dengan emosional, “Coba kamu lihat, lihatlah aku, kulitku terluka karena terkena panas. Sekujur
tubuhku penuh dengan bekas tusukan. Kondisiku sebelum diobati jauh lebih baik daripada sekarang.”
Sambil bicara, suaranya hampir tercekat. Sudut bibirnya berkedut, sungguh bukan penderitaan yang
bisa ditanggung oleh manusia!!!!
“Tentu saja aku tahu seberapa menderitanya…” Tracy mendesah, lalu berkata dengan sedih, “Saat ini,
šaat aku diracuni oleh Devina, aku juga sangat menderita, aku juga menjalani pengobatan seperti ini.
Sekarang kamu hanya menggunakan metode pengobatan yang dulu aku gunakan.“,
“Kamu sengaja membalas dendam!!!”
“Daniel” berbicara secara spontan.
“Apa maksudmu?” Tracy mengerutkan keningnya, lalu berseru marah, “Daniel, kita adalah suami istri.
Sekarang kamu mengatakan hal ini padaku?”
“Memang benar, dulu kalian bersalah padaku, aku pun sangat membencimu, juga telah membalas
dendam padamu. Tapi sekarang semuanya sudah berlalu. Bukankah kita sudah sepakat akan
menghadapi segala masalah bersama?”