Bab 1101
Ketika mendengar ucapan ini, Tracy sangat sedih. Ia tahu, Tabib Hansen sedang menenangkannya.
Harapan ini seperti harapan kosong.
Windy masih begitu muda. Ia sedang berjuang untuk hidupnya, sekarang malah terbaring di atas
ranjang.
Semuanya hanya bisa berharap pada masa depan yang tidak diketahui itu.
Dulu ibunya sakit parah dan dinyatakan koma, terbaring selama beberapa tahun. Kemudian walaupun
akhirnya berhasil sadar, tetapi ia meninggal beberapa bulan kemudian.
Tracy tidak berharap Windy juga berakhir seperti itu.
Tetapi, tidak ada yang bisa ia lakukan sekarang.
Tabib Hansen adalah tabib terbaik. Jika ia tidak punya cara, maka sudah tidak ada cara lagi.
“Tabib Hansen Benar, selama masih hidup, maka masih ada harapan.” Danny malah lebih optimis
daripada Tracy, “Aku akan menjaganya dengan baik, begitu bidang medis ada peningkatan. Ia akan
segera sadarkan diri.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Windy memang tidak salah memilihmu.”
Tracy sangat emosional ketika melihat Danny.
Sepuluh hari kemudian, Danny membawa Windy kembali ke Kota Bunaken dengan penuh harapan.
Tracy membawa Windy ke rumah sakit Lily, juga meminta Lily menindaklanjuti segala pengobatan
Windy.
Semoga suatu hari nanti Windy dapat sadarkan diri dan bersama Danny menjalani hidup yang ia
inginkan...
Kepulangan ke Negara Emron ditunda setengah bulan lagi dari waktu awal yang ditentukan.
Tracy ingin menunggu sakit Carla stabil sepenuhnya baru pergi. Ia akan sangat sedih jika tidak ada di
samping Carla, saat ia sakit.
Dalam setengah bulan ini, Tracy tinggal di vila sisi utara menemani Carla berobat.
Carlos dan Carles sudah kembali. Setiap hari menemani Carla, menghiburnya agar ia senang.
Tetapi melalui kejadian ini, Carla yang awalnya sangat periang menjadi pendiam.
la selalu memandang ke luar jendela dengan bengong. Kadang–kadang ia bertanya pada Tracy,
“Mami, di dunia ini, ada banyak orang jahat?”
“Ini….”
Satu sisi, Tracy tidak tahu bagaimana menjawabnya. Setelah merenung, ia menjawab dengan lembut,
“Di dunia ini lebih banyak orang baik.”
“Kalau begitu kenapa Bibi itu jahat sekali?” Carla sulit menjelaskan, “Orang itu tidak berhenti menginjak
kepala Bibi Windy, tak berhenti menendangnya. Demi melindungiku, Bibi Windy jadi
seperti ini....”
Setelah bicara, air mata Carla menetes. Tetapi ia tidak bersuara, hanya menangis dengan diam diam.
“Jika aku sangat hebat, sangat pintar seperti Kak Carlos, seperti Kak Carles yang bisa bela diri,
mungkin aku tidak akan ditangkap. Bibi Windy juga tidak akan kenapa–kenapa karena melindungiku...”
“Bukan begitu, Carla. Ini bukan karena kamu.” Tracy lekas menenangkan, “Kamu hanya anak
anak...”
“Kak Carlos dan Kak Carles tumbuh besar bersamaku, tapi mereka tidak pernah merepotkan Papi dan
Mami.” Carla menundukkan kepala dengan sedih, “Sedangkan aku, suka sakit–sakitan dan diculik. Aku
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmterus–terusan merepotkan kalian...”
“Carla, anak bodoh, kamu tidak boleh berpikir seperti itu.” Tracy memegang wajah Carla dan berkata
dengan cemas, “Kamu sama sekali tidak merepotkan Papi dan Mami, sungguh tidak...”
“Mami jangan cemas.” Carla menyunggingkan senyuman kembali, menenangkan Tracy, “Aku baik–
baik saja, aku sangat baik, benar....”
Hati Tracy sangat pilu ketika melihat Carla. Ia tahu beberapa kali kejadian ini tidak hanya
memperparah kondisi fisik Carla, juga menyebabkan kerusakan mentalnya.
Tracy memanggil ahli psikologis anak untuk membimbing Carla.
Setelah melewati masa pengobatan, Carla tampak membaik. Hanya saja ia tidak terlalu sering tertawa
lagi, jika dibandingkan dulu.
Tetapi, ia mulai menyukai belajar.
Ia mulai berinisiatif belajar pengetahuan baru dari Carlos dan Carles. Ia juga berkata kepada Carles,
setelah ia sembuh, ia ingin belajar seni bela diri dengan Carles, kedepannya dapat melindungi diri
sendiri…
Carlos dan Carles sangat senang melihat perubahan Carla seperti ini.
Tetapi, sebenarnya Tracy sangat khawatir di dalam hati. la khawatir Carla akan meninggalkan bayang–
bayang psikologis, menjadi tak ada rasa aman....