Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 186
Bab 186
Tidak salah lagi. Hanya Daniel yang memiliki kemampuan ini. Hanya dengan satu kalimat dapat
menghentikan bar Downtown!
Tracy jadi teringat Thomas, Roll Royce Phantom dan bukti–bukti lainnya...
Ini semua, ini semua, membuktikan bahwa Daniel adalah gigolo!
Kalau benar begitu, kalau begitu, Daniel adalah ayah dari anak–anaknya....
Seorang Presdir arogan yang jenius dan ahli strategi dalam bisnis lebih hebat daripada gigolo bar,
kan?
Memikirkan ini, jantung Tracy mulai bergelora. Bahkan ia mulai memikirkan adegan ayah dan anak
saling mengenali....
Tetapi dengan cepat, ia menepis pikiran itu.
Tidak. Jika benar grup Wallance mengakuisisi grup Smith dengan brutal, yang menyebabkan
perusahaan Smith bangkrut dan ayahnya bunuh diri. Kalau begitu, Daniel adalah pelaku pembunuh
ayahnya.
Seorang pembunuh ayahnya, bagaimana bisa menjadi ayah dari anak–anaknya?
Pikiran ini melintas membuat hati Tracy berkedut...
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Nona Tracy!”
Suara panggilan supir membuyarkan lamunannya. Kesadarannya telah kembali, “Aku ada urusan,
kamu pulang dulu.” kata Tracy.
“Baiklah.” Supir membungkukkan punggung memberi hormat padanya, lalu pergi meninggalkannya.
Tracy mengeluarkan ponselnya, ia mencari nomor telepon yang sudah lama tidak dihubungi. Satu per
satu di telepon....
“Paman Ari, aku Tracy, aku ingin ngobrol denganmu...”
Belum selesai bicara, telepon sudah ditutup.
“Bibi Oline, aku Tracy....”
Telepon langsung dimatikan.
“Paman Paul, aku Tracy. Iya. Aku sudah kembali. Apakah paman ada waktu? Aku ingin bertemu
denganmu membahas mengenai masalah ayahku.”
Setelah 15 kali telepon, hanya empat orang yang bersedia mendengarkan dan hanya ada satu orang
yang bersedia bertemu dengan Tracy.
Tracy bergegas memanggil taksi, pergi ke tempat janjian....
Sepanjang perjalanan, hatinya sangat ruwet. Ia berharap Daniel adalah gigolonya, tetapi ia juga
berharap tidak...
Lebih berharap Stanley salah. Kebangkrutan grup Smith, kematian ayahnya tidak ada hubungannya
dengan Danie!
Tak terasa telah tiba di sebuah Perusahaan Real Estat Sutera. Tracy masuk ke dalam kantor, ia
melihat lingkungan sekitar dan agak terkejut.
Mantan wakil presiden Grup Smith, tangan kanan James yang bernama Paul. Sekarang menjalankan
perusahaan real estat dengan anggota 5 orang.
wa
Melihat Tracy, Paul merasa agak canggung. Ia buru–buru membereskan pekerjaannya. Membawa
Tracy ke kafe terdekat. Lalu ia menyapa dengan hangat dan kaku, “Nona, sudah bertahun–tahun tidak
bertemu. Kamu masih sama seperti dulu. Aku selalu ingin menghubungimu, tetapi aku takut
mengganggu kehidupanmu.”
“Berdasarkan umur dan tingkat senior, seharusnya aku memanggilmu paman. Kamu panggil aku Tracy
saja, tidak perlu terlalu sungkan.” ujar Tracy sembari tersenyum.
“Bagaimana bisa?” Paul agak canggung, “Kamu adalah putri dari Presdir James dan Beliau adalah
penyelamatku...”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Ayahku membantu banyak orang. Sekarang hanya kamu yang bersedia membantuku, ini saja sudah
luar biasa.”
Tracy menghela napas panjang. Ia bersiap memasuki topik inti...
“Paman Paul, aku tahu kamu sibuk, maka aku tidak akan bertele–tele lagi. Aku mencarimu karena aku
ingin memahami kejadian empat tahun lalu? Kenapa Grup Smith tiba–tiba bangkrut? Kenapa ayahku
memilih jalan itu?”
“Ini....“Begitu membahas topik ini, wajah Paul langsung merana, “Presdir pernah memberitahuku. la
tidak ingin kamu tahu masalah itu, ia berharap kamu dapat hidup dengan damai...”
“Paman Paul....”
“Sebelum insiden itu terjadi, ia meninggalkan sesuatu untukmu.”
Paul memotong pembicaraan Tracy, ia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari sakunya. Di dalam kotak
itu ada kunci berwarna hitam. Ia menyerahkannya dengan kedua tangan dan memberikannya dengan
sungguh–sungguh.
“Presdir pernah bilang, aku harus menyerahkan ini kepadamu begitu kamu mencariku. Barangnya
disimpan di dalam brankas no.101 di Makam Akiyama. Dikunci ganda, kata sandinya adalah ulang
tahun ibumu!”
Mendengar ucapan Paul dan melihat kunci hitam ini, dalam seketika Tracy menangis...