Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar Bab 958
Bab 958
Anak–anak sudah pergi, aula kembali tenang.
Kali ini, suasana tidak lagi tegang seperti sebelumnya.
Daniel mulai mengendalikan keadaan: “Thomas, antar Paman Jonson dan Nona Victoria ke kamar
untuk istirahat.”
“Baik.” Thomas mclangkah maju, “Tuan Jonson, Nona Victoria, silakan.”
“Danic...”
Victoria ingin mengatakan sesuatu, Daniel sama sekali tidak melihatnya. Jonson menariknya pergi,
“Ayo, sekarang situasinya seperti ini, sebaiknya kita jangan ikut campur.”
Orang–orang Keluarga Hilton pergi, sepertinya suasana menjadi lebih tenang.
“Mari kita bicara.” Tuan Besar berinisiatif berbicara dengan Tracy, “Aku rasa, seharusnya ada banyak
kebencian dalam hatimu, sebaiknya katakan dengan jelas!”
“Itu lebih dari sekadar kebencian.” Tracy memelototi Tuan Besar dengan dingin, “Itu dendam!”
“Paham... Tuan Besar mengangguk dengan tenang, “Pergi ke ruang kerja.”
“Baik Sanjaya mendorong Tuan Besar ke arah ruang kerja di lantai satu.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtDaniel dan Tracy mengikuti. Thomas dan Paula mengikuti di belakang....
Sekelompok orang tiba di ruang kerja. Di sini terlihat agung dan megah, ada semacam tekanan yang
tak dapat dijelaskan.
Bibi Riana dan Bibi Cecil masuk ke dalam dengan gemetar untuk menyeduh tch. Setelah selesai,
mereka keluar dengan panik.
Pintu ditutup, cahaya di ruang kerja menjadi sedikit redup.
Tuan Besar duduk di kursi ulama. Meski lelah dan lemah, tapi dia letap duduk dengan tegak,
sepertinya ingin memakai cara seperti ini untuk memperlihatkan kewibawaannya.
“Tuan Besar.” Sanjaya membawakan secangkir tch panas untuk Tuan Besar
Setelah minum seteguk teh, Tuan Besar membuka mulut dengan perlahari: “Dua tahun lalu, aku juga
pernah berbincang denganmu di sini. Apa kamu masih ingat?”
“Ingat. Anda bilang, Anda tidak akan menyetujui pernikahanku dengan Daniel, juga memaksaku untuk
mengubah marga anak–anak, di saat yang sama, menyuruhku meninggalkan Keluarga Wallancc......
Sejak melangkah masuk ke Keluarga Wallance, peristiwa inasa lalu muncul di benak Tracy.
Bisa dilihat betapa dalamnya ingatannya dulu meskipun hilang ingatan, tapi tetap bisa teringat
pada kejadian tersebut.
“Hari ini, mungkin aku tctap akan menanyakan pertanyaan yang sama.” Tuan Besar berkata dengan
terus terang, “Keluarga Moore dan Keluarga Wallance berselisih, memang tidak scharusnya bersatu!”
“Kakek.....”
“Ucapan Anda benar.” Tracy tersenyum dingin, “Jadi?”
“Kamu yang sekarang memang sudah berbeda.” Tuan Besar melihatnya dalam–dalam, “Karakter dan
auramu, seperti dua orang yang berbeda dengan dirimu yang dulu, sekarang sangat ada aura
Keluarga Moore!”
“Apa yang ingin Anda katakan?” Tracy tidak ingin bicara omong kosong dengannya.
“Aku tahu kamu membenciku. Masalah dua taliun yang lalu, akulah penyebabnya....” Ekspresi Tuan
Besar menyesal, “Kalau kamu ingin balas dendam, lakukan saja padaku. Tapi, tolong jangan
menyentuh anak–anak. Mereka bermarga Wallance, ditakdirkan menjadi orang keluarga Wallance,
tidak ada orang yang boleh membawa mereka pergi!”
“Ditakdirkan?” Tracy mencibir, “Apa maksud ditakdirkan? Aku yang melahirkan mereka, dalam tubuh
mereka juga mengalir darah Keluarga Moore, atas dasar apa ditakdirkan menjadi orang Keluarga
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmWallance?”
“Maksudmu, mau mambawa pergi anak–anak?” Ekspresi Tuan Besar berubah menjadi serius, “Deni
keinginan pribadimu, kamu bertindak semena–mena. Apa kamu pernah memikirkan perasaan anak–
anak...”
“Kamu tidak perlu inengatakan itu padaku.” Tracy sama sekali tidak ingin bicara dengan Tuan Besar,
“Kalau ingin membalas Keluarga Wallance, aku sama sekali tidak perlu mulai bertindak dari anak–
anak.
Justru karena mempertimbangkan perasaan anak–anak, barulah aku terus bersabar dan mengalah.
Tapi, Keluarga Wallance tidak mampu, tidak bisa melindungi anak–anak, oleh sebab itu aku turun
tangan.
Sayangnya, kalian bukan hanya tidak mampu, bahkan buta, membiarkan scrigala masuk ke dalam
rumah. Kalau membiarkan anak–anak tinggal di keluarga seperti ini, itu malah akan membahayakan!”
“Apa yang sedang kamu katakan?” Tuan Besar sangat marah, “Apanya yang buta, apanya yang
membiarkan serigala masuk ke rumah? Siapa yang buta, siapa yang serigala?”
“Sampai sekarang, Anda masih menanyakan pertanyaan seperti ini padaku. Bisa dilihat, Anda benar–
benar sudah pikun.” Tracy sangat marah, “Bukan hanya pikun, bahkan sok tahu!!!”