We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bad 804
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 804

Meila benar–benar tidak bisa menahan kepahitan ini jika dia tidak mempersulit Salsa atau memamerkan status

barunya di depan wanita itu.

“Istirahatlah. Kamu harus tampil yang terbaik besok. Ibu ingin putri Ibu menjadi pengantin tercantik di dunia.” Yanti

memperbaiki rambut panjang Meila.

Meila pun pergi tidur seperti yang diperintahkan Yanti. Namun, pernikahan, terutama malam pernikahan, muncul di

pikirannya saat dia memejamkan mata. Dia akan segera menyerahkan dirinya kepada Arya. Saat pikiran itu

terlintas di benaknya, wajahnya memerah dan jantungnya berdebar kencang.

Sementara itu, di kediaman keluarga William, Tasya sudah tertidur lelap. Sebaliknya, Elan pergi minum. dengan

Raditya dan berbicara dari hati ke hati.

Topik pembicaraan mereka sampai pada momen dimana mereka mencoba bertahan hidup, di hutan. Saat itu, tiga

pemuda seumuran berjuang keras, saling mendukung dan tergantung satu sama lain, Walaupun kejadian itu sudah

berlalu selama bertahun–tahun, hanya memikirkannya saja masih membuat darah mereka mendidih.

“Raditya, apa kamu pernah memikirkan kehidupan cintamu? Kamu tidak bisa terus bujangan selamanya, bukan?”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Sebagai pria yang sudah menikah. Elan ingin melihat saudara laki–lakinya juga bisa memiliki kehidupan pernikahan

yang bahagia.

Raditya menggelengkan kepalanya dan menjawab, “Pasangan saya adalah pekerjaan saya. Wanita hanya akan

mempengaruhi kecepatan saya menarik pistol.”

Elan tidak bisa menahan tawanya. “Baiklah, saya akan catat itu,” godanya, dan membuat Raditya tertawa

terbahak–bahak. Kemudian keduanya mendentingkan gelas mereka dan melihat ke cahaya lampu–lampu dari

kejauhan. Benar–benar tidak ada romansa di mata Raditya. Dia bisa melindungi rekan–rekannya, saudaranya, dan

keluarganya, tetapi dia tidak pernah memikirkan kehidupan cintanya karena dia sama sekali tidak

membutuhkannya.

Malam ini pasti akan menjadi malam yang panjang bagi banyak orang.

Begitu pun bagi Salsa. Dia tidak bisa tidur saat dia berbaring di tempat tidur. Oleh karena itu, dia pindah ke sofa dan

menyalakan lampu braket. Dia membiarkan cahaya redup menyinari dirinya yang sedang diliputi kesedihan.

Dia melihat–lihat gambar dan video di galeri teleponnya berulang kali dengan linangan air mata di wajahnya seperti

air terjun yang tak pernah berakhir.

“Kemarilah. Saya sedang merekam video!” Terdengar suara manja Salsa.

Seketika, wajah yang tampan muncul di layar. Saat Salsa membuat wajah imut di depan kamera, pria itu

memeluknya dari belakang dan mengusap wajahnya ke wajah Salsa dengan penuh kasih sayang. Kemudian, Salsa

meletakkan teleponnya, tetapi suara tawa masih terdengar dari kamera.

“Bisakah kamu sedikit lebih serius? Sungguh!”

Tawa renyah pria itu pun terdengar. “Siapa sangka istri saya tahu cara melawan? Saya benar–benar terkesan, anak

anjing lucu.”

“Jangan panggil saya seperti itu.”

“Baiklah, jika kamu tidak bersuara malam ini.”

“Arya William …”

Kamera berguncang keras di antara pergulatan hebat. Namun, di luar kamera itu, ada pasangan yang sangat

berbahagia.

Sayangnya, sakit hati yang dirasakan Salsa saat ini sama seperti kebahagiaannya di video itu.

Di sisi lain, di kamar tidur utama, tampak Arya yang sedang menatap langit–langit sambil mengistirahatkan tangan

di belakang kepalanya. Tatapannya dalam dan pikirannya berantakan karena dia tidak bisa berhenti memikirkan

semua yang telah terjadi di gudang anggur. Pada saat yang sama, perasaan yang kuat melonjak dalam dirinya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Itu adalah perasaan cemburu dan dia yakin akan hal itu. Lebih dari itu, dia sebenarnya ingin tahu siapa pria yang

dicintai Salsa.

Apakah pacarnya tampan? Apakah dia kaya? Seperti apa keluarganya? Bagaimana dirinya jika dibandingkan

dengan saya?

Akhirnya matahari terbit, dan Salsa menyaksikan matahari terbit sambil meringkuk di sofa. Saat ini matanya

bengkak, dan dia tampak sedikit celung.

Hari besar Arya telah tiba, dan seluruh tempat akan dipenuhi kegembiraan.

Di taman luar, para pelayan sibuk sejak pagi–pagi sekali. Mereka melintasi setiap koridor taman untuk menyiapkan

pernikahan tuan muda mereka dengan gembira.

Sementara itu, di kamar tidur utama, Arya tidak dalam kondisi baik. Dia tidak segera bangun dari tempat tidur

karena sebenarnya dia tidak terlalu menantikan pernikahan ini.

“Tuan Muda Arya, apakah Anda sudah bangun, Tuan Muda?” Seorang pelayan memanggilnya di depan pintu.

Kemudian, Arya duduk dan bangkit dari tempat tidur, lalu berjalan menuju ke kamar mandi. Dia harus mandi untuk

menenangkan diri.

Tidak lama kemudian, Marina datang dan duduk di sofa untuk menunggu Arya turun dan sarapan bersamanya.

Wanita tua itu mengenakan gaun merah marun untuk acara itu dan terlihat sangat bersemangat. Rambut

peraknya yang tebal ditata dengan sisir rambut bertatahkan rubi yang menunjukkan kebangsawanannya.