Bab 1202 Cerita Sampul
Ini adalah pertama kalinya Qiara memiliki pekerjaan yang layak. Dia bertekad untuk bekerja keras dan membuat
sesuatu untuk dirinya sendiri. Paling tidak, dia ingin bisa menghidupi dirinya
sendiri.
“Qiara, apa hubunganmu dengan Pak Nando?” Susana bertanya dengan pelan.
“Saya adalah kerabat jauhnya semacam sepupu.” Jauh lebih mudah untuk memberikan jawaban ini karena ini
bukan pertama kalinya dia melakukannya. Susana tersenyum lebih lebar lagi sambil berpikir, Saya sangat khawatir
bahwa gadis ini adalah kekasih baru Pak Nando! Astaga, saya sangat takut kalau itu yang terjadi! Nah, jika dia
hanya kerabat, maka saya masih punya kesempatan.
Qiara memiliki pemikiran yang baik dan cepat dalam mengerjakan tugas–tugasnya. Susana juga terkejut melihat
betapa cepatnya Qiara belajar. Dari kelihatannya, Qiara akan mampu menangani pekerjaannya sendiri sebelum
tiga bulan pelatihan berakhir.
Salah satu wanita muda yang bekerja sebagai pramutamu mulai merasakan sakit perut, jadi dia menoleh ke arah
Susana dan berkata, “Susana, bisakah kamu menggantikan saya sebentar? Saya harus ke toilet.”
Susana tidak ingin berdiri terlalu lama, jadi dia menoleh ke arah Qiara. “Qiara, pergilah dan gantikan dia.”
“Baiklah!” Qiara bangkit dari kursinya dan berdiri di dekat pintu masuk utama bersama tiga karyawan wanita
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtlainnya. Segera setelah dia mengambil posisi, suara langkah kaki terdengar dari lobi lift. Lima pria paruh baya
berwajah tegas keluar dengan Nando sebagai pemimpinnya. Sikap pria–pria itu tampak sangat serius yang
memperjelas bahwa mereka adalah para eksekutif senior perusahaan, sementara sosok Nando dan wajahnya yang
tampan membuatnya lebih mirip seorang model.
Meskipun begitu, Nando tetap memiliki aura yang mengesankan, yang membuatnya jelas bahwa dia adalah orang
yang berwenang.
Begitu sampai di pintu masuk utama, Nando melihat Qiara berdiri di dekatnya. Meskipun Qiara mengenakan
seragam yang sama dengan semua wanita muda cantik lainnya yang bekerja sebagai pramutamu, masih ada
sesuatu yang unik tentang kehadirannya yang membuat Nando langsung memilihnya dari orang–orang yang ada.
Tiba–tiba, dia menyadari bahwa syal sutra yang dikenakan Qiara sebagai bagian dari seragamnya sedikit miring.
Dia memiliki sifat obsesif–kompulsif yang menguasai dirinya saat dia melangkah mendekati Qiara. Qiara terkejut
dan sebelum dia tahu apa yang sedang terjadi, pria itu mulai menata ulang syal Qiara dengan jari–jarinya yang
panjang dan ramping.
Qiara menelan ludah dan membeku saat menatapnya. Ekspresi Nando tampak sangat serius ketika dia dengan
hati–hati mengatur syal Qiara. Qiara memerhatikan alis Nando yang melengkung, mata gelapnya yang berkilauan,
hidungnya yang mancung dan bibirnya yang menggoda. Dia memiliki fitur pembunuh wanita, ucapnya dalam hati.
Ketiga pramutamu lainnya sangat berharap syal mereka juga miring schingga mereka dapat meminta Nando
merapikan syal mereka.
Detak jantung Qiara berdegup sangat kencang. Ini adalah pertama kalinya dia melihat seorang pria merapikan
syalnya dengan begitu akrab di depan umum.
“Terima kasih, Pak Nando,” ucapnya dengan sopan setelah Nando melangkah mundur dengan ekspresi puas.
Dia melirik ke arah Qiara. “Pastikan kamu selalu terlihat rapi.”
“Baik. Pak Nando,” janjinya saat itu juga.
Nando akhirnya pergi bersama para pria lainnya dan begitu dia pergi, semua orang mengalihkan pandangannya
pada Qiara. Semua karyawan di lobi telah menyaksikan semua yang terjadi dant dia hampir tenggelam dalam
tatapan iri mereka.
Dia berdeham dengan canggung.
“Jelas sekali bahwa seseorang melakukannya dengan sengaja!” Sebuah suara kasar terdengar tiba-
tiba.
Qiara menoleh ke seberang dan melihat seorang wanita cantik tapi tampak kejam menatapnya dengan sinis.
“Saya rasa semua orang telah salah paham. Saya tidak melakukannya dengan sengaja,” Qiara dengan cepat
membela diri.
“Langsung melakukan trik–trik ini setelah kamu memulai pekerjaan, ya? Saya rasa kamu di sini bukan untuk
bekerja. Kamu di sini untuk Pak Nando!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Itu benar.”
Demi menjernihkan keadaan, Qiara tidak punya pilihan selain menggunakan cerita samaran yang sama lagi.
“Tolong jangan salah paham! Saya hanya sepupunya.”
Para pramutamu yang beberapa saat yang lalu diliputi rasa cemburu langsung tersentak kaget. “Kamu sepupu Pak
Nando?”
“Ya, meskipun sedikit berhubungan jauh, jadi tolong jangan salah paham.” Qiara tahu bahwa semua wanita yang
belum menikah yang bekerja di hotel ini menyukai Nando. Untuk
menghindari kecemburuan mereka, dia pikir akan lebih baik berbohong dan mengatakan bahwa dia adalah sepupu
Nando.
Benar saja, kata–katanya menghapus ekspresi kecemburuan yang kuat di mata ketiga karyawan wanita yang
menatapnya tadi. Hal itu menjelaskan mengapa Nando secara pribadi merapikan syal untuknya.
Tentu saja, hal–hal seperti itu menyebar seperti api di antara para karyawan dan paling tidak, Qiara tidak lagi harus
mengalami kesalahpahaman yang sama.
Di Kediaman Shailendra.
Ketika Maggy bangun pagi harinya, dia mulai mengkhawatirkan putri sulungnya. Tadi malam terjadi badai petir dan
Qiara kabur begitu saja. Saya ingin tahu apakah dia kehujanan.