Ruang Untukmu
Bab 676
“Tidak akan. Terakhir kali hal yang sama terjadi, Salsa kabur ke luar negeri.” ujar Donni sangat mengkhawatirkan
putrinya.
“Ini dua triliun! Dari mana kita bisa dapatkan uangnya? Apapun yang terjadi, saya tidak akan membiarkanmu
masuk penjara lagi. Kalau kamu melakukannya, saya tidak mau hidup lagi.”
Salsa hampir saja menjatuhkan buah-buahan di tangannya. Apa? Ayah punya utang dua triliun di bank? Dan kalau
saya setuju untuk menikah dengan Choki, keluarganya mau membayar utang Ayah?
Tapi, dia sangat berterima kasih pada Choki. Setelah dia kabur dari pernikahan mereka sebelumnya, Choki masih
menginginkannya. Sekarang saat keluarga Choki menawarkan bantuan, apalagi yang Salsa inginkan?
Saat itu, Salsa membuka pintu dan menyela pembicaraan suami istri itu. “Ayah, Ibu, saya sudah dengar semuanya,
jadi sekarang berhentilah berdebat. Saya akan melakukannya. Saya akan menikah dengan Choki.”
“Salsa!”
Pasangan itu menatap putri mereka dengan wajah tegang dan mereka tertegun.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Selama saya bisa membayar utang-utang Ayah, selama Ayah tidak masuk penjara, saya rela melakukan apapun,”
ujar Salsa dengan mata memerah.
Dia sudah jadi anak tak berbakti karena dia tidak tahu kalau keluarganya sedang mengalami masalah besar.
“Salsa, tidak perlu terburu-buru—” Donni ingin menenangkan Salsa, tapi perkataannya terpotong.
“Ayah, tidak apa-apa. Saya rela menikah dengan Choki. Saya tidak apa-apa,” tegas Salsa sambil terisak.
Setelah berkata seperti itu, dia meletakkan buah-buahan di meja sebelum akhirnya pergi dari kamar itu. Di luar, dia
menekan nomor ponsel Choki dan menghubunginya.
Terdengar suara kasar dari seorang laki-laki. “Halo, siapa ini?”
“Saya Salsa Anindito.”
“Salsa? Apa ini benar-benar dirimu? Wanita impian saya akhirnya menghubungi saya!” suara di ujung telepon itu
terdengar bersemangat.
“Saya siap untuk menikah denganmu, tapi bisakah kamu membantu membayar utang-utang Ayah saya?
“Selama kamu menikah dengan saya, Ayahmu adalah Ayah saya juga. Saya akan membantunya membayar utang-
utangnya secepatnya,” janji Choki padanya.
“Baiklah! Kalau begitu, kita tentukan waktu untuk bertemu!”
“Itu terserah padamu. Saya ada di luar negeri sekarang. Saya baru pulang hari Jumat dan saya akan
menjemputmu ketika kita sudah menentukan tanggal pertemuannya.”
“Baiklah!”
Setelah dia menutup teleponnya, dia menghela napas dan seketika wajah Arya terlintas di pikirannya.
Saat itu, di sebuah resor yang ada di luar negeri, Choki sedang menjemur tubuhnya yang seberat 90 kilo itu di
bawah sinar matahari. Banduk yang melingkar di pinggangnya hampir tidak bisa menutupi badannya.
“Pak Choki, apakah Anda akan benar-benar menikahi Salsa Anindito dan melunasi utang-utang Donni?”
“Salsa adalah wanita yang selalu saya inginkan. Tentu saja, saya tidak sebodoh itu. Saya akan bayar uang muka
dulu. Setelah dia menikah dengan saya, dia akan jadi istri saya. Saat itu, dia harus menuruti saya. Lalu, terserah
saya apakah saya akan benar-benar melunasi utang Ayahnya atau tidak,” ujar Choki sambil tersenyum sambil
membuat sebuah rencana yang diperhitungkan dengan matang.
Ada sekelompok kriminal baru yang baru saja di kirim ke penjara wanita di Andara. Seorang perempuan yang
sedang membersihkan meja yang berminyak, mengangkat kepalanya dan melihat orang-orang yang berkumpul
untuk makan siang. Lalu, dia berhenti membersihkan meja dan memperhatikan mereka dengan cermat sebelum
akhirnya berbalik pergi karena khawatir ada seseorang yang akan mengenalinya.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmWanita itu adalah Helen. Dia mengenakan pakaian lusuh berwarna abu-abu dengan rambut yang dipotong pendek
sebatas telinga. Sekarang, sudah satu bulan dia ada di sana dan memutus hubungan dari semua orang. Tapi, dia
tidak menyangka akan bertemu orang yang dia kenal di sini.
Di antara mereka semua yang baru saja datang, dia kenal salah satu dari mereka, yaitu Elsa Merian. Dia memiliki
potongan rambut yang sama dengan Helen dan mengenakan pakaian yang sama, jadi jelas kalau Elsa juga dikirim
ke penjara.
Saat itu, Elsa tampak lusuh dan pucat. Dulu, dia diperlakukan seperti seorang Putri raja. Sekarang, dia dipaksa
memakan makanan yang belum pernah dia makan sebelumnya. Makanan di sini bahkan tidak diberikan untuk para
pembantunya di rumah, tapi dia tidak punya pilihan lain.
Seolah dia sedang mendapatkan balasan dari perbuatannya. Meskipun sekarang dia menyesali perbuatannya, tapi
semua itu terlambat.
Dia harus menghabiskan setengah dari usianya di sana karena dia divonis penjara lebih dari sepuluh tahun. Elsa
sedang memakan roti kukus yang keras dan mie yang tidak enak saat dia mendengar sebuah teriakan, “Helen, apa
yang kamu lakukan? Cepat kembali bekerja.”
Saat itu, Elsa membeku. Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah asal suara itu dan melihat sosok yang
dikenalnya. Meskipun wanita itu segera berbalik membelakanginya, Elsa masih bisa mengenalinya.