Bab 628
Salsa terkejut dan berteriak ketika dirinya tidak sengaja masuk ke lubang kecil di pasir.
Arya memandangi gadis ramping dan memesona itu di bawah cahaya redup. Dia seperti peri kecil dengan rambut
panjangnya yang berkibar tertiup angin. Gaun ketat yang dikenakan menonjolkan tubuhnya yang ramping dan
suara tawanya sangat renyah nan merdu. Dia seperti anak kecil yang menggemaskan.
Arya berdiri di balik pagar dan diselimuti kegelapan. Bulu matanya yang panjang menutupi sorot matanya yang
dalam. Kini, cara dia memandang Salsa cukup berbeda. Dia benar-benar fokus pada wanita itu.
Jarang ada wanita yang bisa mendapat perhatiannya begitu lama. Apalagi, Arya tidak pernah membuang- buang
waktu dan tenaganya untuk wanita manapun. Namun, tanpa diduga, wanita ini seolah-olah telah merapalkan
mantra padanya dan memicu sesuatu yang berbeda dalam dirinya.
Setelah Arya menyadari bahwa dia telah menatap Salsa begitu lama, rasa gengsi yang tinggi dalam dirinya tiba-
tiba melarangnya untuk terus memandang wanita itu.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtDia berbalik dan memutuskan untuk pulang lebih dulu. Namun, tiba-tiba, ada teriakan keras dari belakangnya sekali
lagi. “Ah!”
Air pasang tiba-tiba datang dan Salsa yang sedang berjalan-jalan di dekat pantai tersapu ombak besar ke laut.
“Salsa!” Arya langsung bergegas menuju pantai dan berlari sekuat tenaga ke arah gadis yang berjuang di laut.
“Ulurkan tanganmu!” Arya berteriak padanya dengan cemas.
Salsa dengan cepat mengulurkan tangannya dan meraih tangan Arya. Seketika, dia merasakan kekuatan besar
menyeretnya keluar dari air laut. Pada saat yang sama, ada gelombang besar yang mendorongnya ke pelukan
Arya. Kekuatan ombak itu begitu besar hingga mendorong Arya ke tanah dan membuat Salsa berada di atasnya.
Air laut melonjak dan menghantam keduanya berulang kali. Untungnya, bahaya telah dihindari. Namun pria ini,
yang biasanya sangat cerewet tentang kebersihan, sekarang pasrah melihat tubuhnya basah karena air laut dan
berpasir. Rambut hitamnya yang tebal dan indah juga mengalami nasib yang sama.
Adapun Salsa juga berada dalam kondisi yang sama. Gaun dan seluruh tubuhnya basah kuyup, sedangkan rambut
panjangnya berpasir dan meneteskan air.
Namun, yang lebih membuatnya bingung, dia mendapati dirinya berada di atas tubuh Arya.
“Apa kamu idiot?” tegur Arya dengan marah karena wanita ini tidak tahu bahaya air pasang di malam hari.
“Maaf,” wajah Salsa memerah. Dia menyadari bahwa kata-kata Arya benar.
“Berapa lama kamu akan terus menempel pada saya?” Arya menghela napas dan tampak pasrah.
Salsa buru-buru bangkit dari tubuh Arya dan dengan ramah mengulurkan tangannya untuk membantu Arya berdiri.
Dia merasa sangat tidak enak melihat kemeja mahalnya basah kuyup.
Sementara Arya yang baru bangkit dari tanah merasa tidak tahan saat mendapati kemeja yang menempel di
kulitnya basah kuyup. Dia langsung membuka, kancing kemejanya dengan jari-jari rampingnya.
Salsa yang sibuk menepuk-nepuk pasir dari tubuhnya, tiba-tiba melihat ke Arya. Ya ampun! Kenapa dia melepas
bajunya?
Sepintas, tubuh pria itu benar-benar sempurna di bawah cahaya lampu jalan di sampingnya. Kulit tubuhnya putih
seperti kulit wajahnya. Dia berdiri disana dan terlihat seperti patung yang sempurna. Tulang selangkanya menonjol
dan bentuk lehernya sangat indah. Belum lagi, otot-otot dada dan perut yang terlihat maskulin serta sabuk kulit
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmmengkilap yang berkilauan di celana hitamnya. Salsa tercengang dengan apa yang ada di depannya. Dia adalah
sosok pria paling sempurna yang pernah Salsa lihat.
“Apa kamu sudah selesai menatap saya?” Arya memegang kemejanya yang basah dan terus menatap wanita yang
menatapnya tanpa berkedip. Dia menyadari berapa lama wanita itu menatap tubuhnya.
Salsa buru-buru berbalik dan membelakanginya. Pada saat itu, Arya bisa melihat ujung pipinya memerah seketika.
Arya sedikit mengernyit lalu melanjutkan perjalanan untuk kembali ke vila. Adapun Salsa, dia dengan cepat
mengejarnya dan kembali menatap punggung Arya.
Pria ini berbadan tegap dan otot punggungnya terbentuk sempurna. Dia memiliki tubuh yang indah dan terlihat
cukup kuat.
Saat kakinya yang jenjang dan ramping melangkah, dia tampak elegan seperti model profesional.
Wajah Salsa memerah dan dia berpikir, saya belum pernah berjalan di tepi pantai bersama seorang pria larut
malam begini.
Mereka tiba di vila dan langsung menuju ke kamar masing-masing untuk mandi. Salsa memutuskan, mulai
sekarang, dia akan tetap tinggal di dalam vila agar tidak membuat masalah lagi bagi Arya.