Bab 455
Tanpa sadar mata Elan tertuju ke atas panggung. Saat Tasya mclihatnya, tiba–tiba saja dia merasa marah dan dia
mulai mencakar tangan Elan dengan kukunya. Elan berbalik dan menatapnya sambil tersenyum. Tapi Tasya tidak
membalas tatapannya dan pura–pura scolah tidak terjadi apa–apa. Tasya sudah mencubitnya dua kali dan Elan
hanya bisa pasrah menerimanya.
Dasar wanita kejam! pikir Elan. Dia bisa mengagumi laki–laki lain sedangkan saya tidak boleh melakukan hal yang
sama pada wanita lain?
Bibir dan mata Tasya tersenyum kecut, tapi punggung tangan Elan di bawah meja sudah dipenuhi bekas cakaran.
Tasya menghukumnya tanpa ampun, dengan wajah acuh tak acuh.
Acara selanjutnya setelah penampilan lanjutan adalah undian untuk hadiah kedua senilai 60 juta. Lalu, tibalah pada
undian hadiah pertama dan kedua.
Luki, yang sedang berada di atas panggung, tampak senang dan dia berkata, “Mungkin banyak di antara Anda
semua yang tidak tahu, tapi hadiah utama acara malam ini adalah sebuah mobil sport seharga 10 miliar!”
Mendengar perkataan Luki, para tamu seketika terkesiap, “Sebuah mobil sport seharga 10 miliar?!” Wow!
Bukankah ini sama saja dengan membuat si pemenang hadiah utama seketika kaya dalam semalam! Sungguh
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇthadiah yang luar biasa! Pak Elan benar–benar bos yang murah hati!
Tasya sendiri juga terkejut mendengar perkataan Luki. Dia menatap Elan tapi Elan hanya diam tidak memberi
jawaban. Yang bisa Tasya lihat hanyalah wajah Elan yang tidak berekspresi. Tak lama dia mendengar beberapa
orang berseru di belakangnya.
“Ya ampun! Pasti bagus kalau saya bisa menang!”
LLLL
“Iya! Hadiahnya mobil sport seharga sepuluh miliar! Saya bahkan tidak butuh mobilnya. Cukup berkan uang 10
miliarnya saja pada saya!”
Meskipun bukan karyawan Jewelia, Helen juga ikut bersemangat seperti para tamu lainnya. Saat itu dia berharap
bisa bekerja di Jewelia agar dia punya kesempatan untuk memenangkan mobil itu. Sementara Maria mengepalkan
tangannya dan berharap dia bisa menang.,
Sedangkan Alanna, dia adalah satu–satunya orang yang menatap ke arah Tasya dengan tatapan iri seolah dia tahu
apa yang sedang terjadi.
Penampilan selanjutnya yang berakhir pukul 8.30 malam cukup menghibur sebelum akhirnya undian hadiah
pertama dilakukan. Akan ada tiga orang yang membawa pulang uang sebesar Rp257.600.000, tunai!
Tasya bisa merasakan betapa ketiga pemenang sangat senang saat mereka naik ke atas panggung untuk
menerima hadiahnya. Setelah itu, ada penampilan artis lainnya. tapi para tamu sudah terlanjur gugup karena
sebentar lagi adalah pengumuman untuk pemenang hadiah utama.
Saat itu Tasya sudah melepaskan tangan Elan dan menangkupkan tangannya, berdoa semoga dia menjadi
pemenang yang beruntung itu. Suasana ruangan dipenuhi dengar perasaan senang. Ini semakin membuat Tasya
tidak sabar menunggu undian pemenangnya.
Luki pun naik ke atas panggung dan berkata, “Tibalah saatnya undian pemenang hadiah utama. Saya sendiri
berharap saya bisa menang. Apalagi saya belum menang sama sekali!”
Para tamu tertawa mendengarnya. Setelah Luki berhasil menenangkan suasana ruangan, dia menunjuk ke layar
yang ada di belakangnya dan berkata, “Hadirin semua, silahkan melihat ke layar dan pastikan apakah nama Anda
yang akan muncul sebentar lagi.”
“Mari kita mulai dengan menghitung mundur! 9, 8, 7, 6, 5, 4, 3, 2...”
Setelah Luki selesai menghitung mundur, sebuah nama muncul di layar.
Nama itu, tak lain dan tak bukan, adalah Tasya Merian.
Melihat dua kata itu di layar membuat para tamu diliputi rasa iri. Bahkan pemenangnya sendiri juga tidak percaya
saat melihat namanya di layar.
“Nona Tasya Merian, silahkan naik ke atas panggung,” ujar Luki dari atas panggung.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmTasya pun naik ke panggung dengan langkah linglung. Selama ini dia selalu bersembunyi di balik kerumunan orang.
Tapi sekarang, wajah cantiknya tersorot lampu dan dilihat oleh semua orang. Semakin banyak mata yang
menatapnya dengan rasa iri. Bahkan Elan sendiri juga terpesona dengan kecantikannya. Elan bahkan berpikir kalau
Tasya pasti cocok masuk ke grup penyanyi wanita.
“Saya ingin menanyakan sesuatu pada Anda, Nona Tasya Merian. Apakah jantung Anda sekarang berdebar
kencang?”
“Saya baik–baik saja,” jawab Tasya dengan tenang saat dia menyadari sesuatu.
Sepertinya mobil itu memang sengaja dihadiahkan padanya sejak awal dan orang yang ingin memberikan hadiah
itu sengaja mengadakan sesi undian hadiah ini. Kalau Tasya tidak salah menebak, Elan yang membelikannya mobil
itu.
“Ya ampun! Anda tenang sekali, Tasya. Kalau saya yang menang, saya pasti sudah menari kegirangan di atas
panggung!” celetuk Luki.
Mendengar itu, ‘Thusya icrtawa dan juga membuat laki–laki yang ada di depan panggung itu tersenyum.
Lukitcrus menggoda lhsya. “Bagaimana kalau Anda menyanyikan sebuah lagu,
Thsya? Atau Anda bisa menari di depan kamil
Previous Chapter
Next Chapter