Ruang Untukmu Bab 263
Bab 263 "Aku sudah lama memantaunya, jadi aku tahu apa yang sedang dia lakukan." ujar Elan sambil menatapnya
penuh percaya diri. Tasya tidak terkejut ketika tahu Elan sudah merencanakan semuanya dengan detil seperti ini.
Jadi dia percaya pada Elan saat dia mengatakan kalau Lukman akan balas dendam pada Ayahnya.
"Saya ingin mengajukan cuti tambahan." Tasya berencana untuk bersembunyi dulu untuk sementara.
Dia harus memastikan keselamatan Jodi, meskipun dia harus mengorbankan pekerjaannya.
Selain itu, dia juga harus memberitahu Ayahnya untuk lebih berhati-hati.
Elan memicingkan matanya, melihat Tasya yang sudah sangat khawatir hanya karena perkataannya tadi.
"Tenanglah.
Aku sudah meminta anak buahku untuk menjemput Jodi dan mengatur beberapa hal untuk keselamatan Ayahmu.
Aku akan melindungimu." Tasya terdiam dan dia menatap laki-laki yang sedang duduk di sofa itu dengan bingung.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtDia sudah menjemput Jodi?!
"Dimana anakku?!" tanya Tasya terkejut.
"Dia sudah ada di rumahku.
Mulai sekarang, kamu dan Jodi akan tinggal di rumahku.
Jangan menolak.
Kamu kira kamu bisa aman hanya dengan bersembunyi saja? Lukman pernah memimpin para berandalan, dia
punya kenalan yang cukup berbahaya."
Hati Tasya mulai lega.
Elan sudah mengatur semuanya?! "Terima kasih, tapi aku bisa melindungi Jodi sendiri." Tasya berpikir kalau dia
harus menolak bantuan Elan.
Entah seberapa bahaya ini semua, tapi dia pasti akan punya tempat untuk bersembunyi.
"Sepertinya, hanya aku yang bisa menjamin keselamatanmu dan Jodi." Ujar Elan sambil menatapnya, dengan
penuh percaya diri.
"Saya—" Belum sempat Tasya berbicara, Elan menyelanya.
"Apa kamu sadar, kalau kamu dan Jodi adalah target yang tepat untuk membalas dendam pada Ayahmu?"
Rasanya jantung Tasya mau copot saat mendengarnya.
Sudah pasti Lukman memiliki pengaruh yang kuat mengingat dia berhasil mengakuisisi beberapa perusahaan
konstruksi sekaligus, sedangkan Tasya hanyalah perempuan biasa.
Apakah dia bisa menjamin keselamatan anak laki lakinya? Elan pun melunak.
Saat melihat sikap Tasya, dia berkata, "Aku sangat suka Jodi dan aku tidak mau terjadi sesuatu padanya.
Aku yakin kamu juga tidak mau itu terjadi, kan." "TapL.Tasya menghela napas dan menatap Elan.
"Aku tidak enak hati kalau keluargaku terus menerus merepotkanmu." "Kamu pikir kamu merepotkanku, tapi aku
tidak berpikir seperti itu.
Aku sangat nyaman saat kalian ada di dekatku.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmKalau sampai terjadi sesuatu pada kalian..." Elan menatap mata Tasya.
Tasya terdiam sejenak, bimbang harus bagaimana.
Akhirnya dia menatap Elan.
"Kalau begitu, aku dan Jodi terpaksa merepotkanmu untuk sementara waktu."
"Sudah seharusnya aku melindungi kalian."
"Apa kamu sudah memberitahu Ayahku tentang ini?" "Jangan khawatir.
Aku sudah menugaskan beberapa orang untuk menjaga Ayahmu," ujar Elan menenangkan Tasya.
Tasya kini mulai lega.
Seolah Elan bisa membuat orang lain mempercayainya begitu saja.
"Terima kasih.
Aku harus pergi dan memberitahu Felly kalau aku cuti." Setelah itu, dia keluar.
Sambil jalan, dia menghubungi Ayahnya.
Frans tampak tenang, dia sudah mengalami banyak hal di kehidupannya.
Dia senang ketika tahu Elan akan melindungi anak perempuan dan cucu laki-lakinya, jadi dia berkata, "Tasya, jangan
merasa tidak enak hati dan jangan menyia-nyiakan kebaikan Pak Elan.