Bab 1250 Pergi Berkencan
“Ada apa?”
“Keponakan saya bersikeras untuk datang ke rumah saya, tapi saya ingin pergi berkencan, jadi saya ingin kamu
datang ke sini dan menemaninya.”
“Kamu menyuruh saya untuk menjadi pengasuh?” Julian menyimpulkan situasinya. Demi keberhasilan kencan
temannya, dia bersedia menerima tugas ini. “Oke. Saya ke sana sekarang.”
Karena Nando tidak ingin keponakannya itu mengetahui adanya barang–barang wanita di rumahnya, Nando
memperingatkan Julian, “Jangan membawanya ke kamar tamu di sebelah kamar saya.”
“Saya mengerti. Cepat bawa kekasihmu pergi! Saya segera datang ke sana.” Setelah mengatakan itu, Julian
memutuskan panggilan tersebut.
Nando menghela napas lega dan menyadari kalau sekarang baru pukul 3 sore. Dia menoleh ke arah Qiara dan
berkata, “Kemasilah pakaianmu. Kita malam ini akan menginap di hotel yang ada di sana.”
Berpikir kalau perjalanan pulang–pergi dari pantai itu mungkin akan lama, dan menginap semalam di sana
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtterdengar bagus, Qiara langsung setuju karena dia sudah lama tidak pergi ke pantai. “Oke! Saya akan mengemasi
barang–barang saya sekarang juga!”
Setelah mereka berkemas dengan terburu–buru, Nando turun ke parkiran bawah tanah dan memilih sebuah mobil
sports yang keren. Dia lalu membuka pintunya dan berkata padanya, “Masuklah.”
Qiara juga merasa santai, karena dirinya akan pergi berlibur. Begitu mereka menaiki mobil itu, mereka segera
meninggalkan kediaman tadi.
Lima belas menit setelah kepergian mereka, sebuah mobil sport berwarna putih tiba di sana. Itu adalah Julian yang
datang dengan cepat karena rumahnya dekat dengan rumah Nando. Lima menit kemudian, sebuah mobil Rolls
Royce juga tiba di sana.
Pintu belakang mobil itu terbuka secara otomatis dan turunlah seorang bocah laki–laki yang mengenakan pakaian
olahraga berwarna abu–abu dengan gaya rambut yang tampan dan benar- benar cocok dengan wajah tampannya.
Kelihatannya Jodi Prapanca, Tuan Muda dari Keluarga Prapanca, sudah semakin besar.
Meskipun dia masih anak–anak, dia mewarisi gaya ayahnya dan menguarkan aura elegan yang biasa ditemukan
orang–orang di tengah perkumpulan para bangsawan.
“Paman Nando, saya datang!” Anak itu berlari ke ruang tamu sambil menjinjing tasnya.
Namun, dia melihat orang lain tengah menunggunya di sofa. dia sejenak tertegun sebelum
akhirnya ceria kembali. “Pak Julian, Anda juga ada di sini!”
“Iya! Nando sedang sibuk, jadi bagaimana kalau saya yang menemanimu hari ini?” tanya Julian sambil tersenyum.
Julian tentu saja akan menyukainya. Bukan hanya karena Julian tampan, namun dia juga handal dalam bermain
gim, sehingga Jodi mengangguk senang. “Oke!”
“Ayo! Ambillah beberapa cemilan dan kita akan naik ke atas,” ucap Julian sambil memegang tangan anak itu.
Sebagian besar alasan kenapa Nando menyimpan begitu banyak cemilan adalah karena anak kecil. ini.
Bagaimanapun, saat orang tua Jodi sibuk berkencan, Nando adalah pengasuh Jodi dan sudah menghabiskan banyak
waktu bersamanya. Nando lama–kelamaan mencari jajanan dari seluruh dunia untuk memanjakan Jodi.
Sekarang, tumpukan cemilannya itu akhirnya menemukan tujuan barunya, yaitu untuk memanjakan kekasihnya. Di
tengah perjalanan mereka dari area kota menuju Jalur Tepi Laut, mobil sports berwarna biru itu melaju seperti
harimau kumbang biru di jalanan. Saat mereka pergi ke arah matahari terbenam di kejauhan, pria dan wanita di
dalam mobil itu mengobrol dengan gembira sambil menikmati alunan musik.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmQiara dikirim ke luar negeri setelah usianya menginjak delapan belas tahun. Kebetulan, dia tinggal di negara yang
sama dengan Nando, namun mereka berada di sekolah yang berbeda. Setelah obrolan mereka itu, dia menyadari
kalau dirinya pernah mendengar tentang lingkaran pergaulannya dulu.
Klub khusus itu hanya terbuka bagi orang–orang paling kaya, dan dia pernah menjadi anggota dari klub tersebut.
Menurutnya, semua orang di dalam klub itu berasal dari keluarga yang unggul dan paling bersinar di antara murid–
murid biasa. itu adalah sebuah perkumpulan sosial yang ingin dimasuki oleh semua orang yang belajar di luar
negeri.
Qiara oernah bertemu dengan seorang tuan muda kaya yang menyukainya dan ingin memperkenalkannya pada
perkumpulan sosial itu. Namun, dia menolak tawaran tersebut.
Dia bukanlah orang yang materialistik, jadi dia tidak akan memaksa dirinya untuk masuk ke dalam perkumpulan
sosial yang tidak bisa dimasukinya. Namun, perkumpulan sosial itu tetap saja menjadi perkumpulan yang paling
ingin dimasuki oleh semua orang.
Nando kemudian menceritakan tentang hidupnya. Dia memberitahunya tentang hobinya, yaitu balapan dan
bermain ski; tidak hanya itu, dia juga memiliki sumber penghasilan yang bagus dari industri–industri tersebut. Di sisi
lain, dia bahkan membantu keluarganya untuk melebarkan bisnis mereka ke dalam industri–industri tersebut.
Di sepanjang jalan, dia juga mengambil jalan memutar dan membawanya ke sebuah tempat yang memiliki
pemandangan yang sempurna untuk melihat matahari terbenam. Setelah Qiara turun dari mobil sports itu, dia
duduk di atas kap mobil itu bersamanya dan menyaksikan pemandangan matahari terbenam yang indah.