We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 60
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 60

Adik Harvey sudah meninggal, sedangkan Keluarga Bennett hanya bangkrut dan belum ada

anggota Keluarga Bennet yang mati. Dengan kepribadian Harvey yang seperti itu, Selena sudah

seharusnya merasa bersyukur.

Akan tetapi, Lewis tidak akan seberuntung itu. Selena menggelengkan kepalanya sambil berkata,

“Bukan begitu, Kak Lewis. Kamu tidak seharusnya ikut campur dalam urusan ini.”

Lewis berjalan dengan tergesa–gesa, bahkan dia tidak sempat mengambil jaket milik Selena,

Sehingga dia pun melepas jaketnya sendiri dan memakaikannya kepada Selena, lalu memegang

bahu Selena dengan kedua tangannya

“Selena, aku tahu dia telah menyakitimu. Aku juga tidak berharap kamu akan menerimaku. Aku hanya

ingin menemanimu di sisa hidupmu. Jadi berilah aku kesempatan untuk menjagamu, oke? Sekalipun

hanya sebagai teman.”

Permohonan Lewis membuat pikiran Selena menjadi kacau. Semakin baik Lewis pada Selena,

semakin sulit pula bagi Selena untuk menjauhkan Lewis dari musibah.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Kak Lewis, aku mengerti niat baikmu, tetapi dia itu orangnya …

Sebelum Selena selesai berbicara, sudah tampak melihat bayangan hitam berdiri di kejauhan dari

sudut matanya. Bayangan itu menatap mereka dengan dingin seperti sesosok malaikat maut.

Harvey melihat ke arah Selena sambil berkata, “Kemarilah.”

Selena melihat bahwa hasrat pria itu untuk menguasai dirinya semakin meningkat, bahkan lebih

parah daripada sebelum perceraian.

Lewis segera melangkah maju untuk melindungi Selena, lalu menatap Harvey dengan waspada. ” Pak

Harvey, kalian sudah bercerai, tolong jangan sakiti dia lagi,” ujar Lewis.

Harvey tidak menanggapi Lewis. Sepasang mata Harvey yang suram terpaku pada jaket yang dipakai

Selena, lalu dia mengulangi perkataannya, “Tanggalkan itu dan kemarilah.”

Harvey bertindak seperti seorang majikan yang sedang memberi perintah. Selena pasti akan pergi jika

tidak ada Lewis. Dia teringat lagi ancaman yang baru saja Harvey ucapkan di meja makan. Orang lain

mungkin tidak tahu, tetapi Harvey pasti akan melakukannya.

Selena menggertakkan gigi. Dengan menyembunyikan rasa terhina, dia pun melepas jaket milik

Lewis.

“Kak Lewis, aku sudah bilang, jangan pedulikan aku.”

Lewis pun berkata bingung, “Kalian itu sudah bercerai!”

Tanpa menanggapinya, Selena pun mengembalikan jaket itu ke tangan Lewis, lalu berbalik dan

meninggalkannya. “Kak Lewis, aku sudah bilang, aku tidak pantas dengan dirimu yang begitu baik,

jangan buang–buang waktumu untukku lagi.”

Lewis melihat dapat melihat bahwa diri Selena dipenuhi dengan keputusasaan. Kemudian, Lewis

meraih pergelangan tangan Selena dan berkata, “Selena, aku bisa membantumu.”

“Alex, potong tangannya!” perintah Harvey dengan nada bicara dingin.

Dalam kegelapan, tiba–tiba muncul seseorang, yaitu Alex. Dia langsung berjalan menuju ke arah

Lewis.

Selena segera melepaskan tangan Lewis, lalu menghalangi Alex dan berkata kepada Harvey, “Jika dia

telah melakukan kesalahan, aku akan membayarnya dengan nyawaku. Harvey, lepaskanlah

dia. Aku sudah bilang, aku tidak ada hubungan dengannya.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

1

Harvey menggigit bibirnya sendiri yang tipis, lalu mengangkat dagu dengan perlahan dan. menatap

Selena dengan tatapan merendahkan tanpa berkata apa pun.

Selena terpaksa berjalan dengan cepat menuju ke sisi Harvey. Jaket yang hangat itu pun terjatuh dari

bahu Selena. Sesaat kemudian, Harvey langsung memeluk erat tubuh Selena yang kurus itu.

Pelukan itu seolah–olah adalah penjara bagi Selena. Harvey tidak akan pernah melepaskan

dirinya walaupun mereka telah bercerai.

Lewis menurunkan kedua tangannya ke samping tubuhnya dengan lemas, lalu berusaha menasihati

Harvey, “Pak Harvey, aku tidak tahu apa sebenarnya yang kamu pikirkan tentang

Selena. Selena… ”

“Kak Lewis, kamu sebaiknya pulang saja,” ujar Selena memotong ucapannya.

Lewis memandangi mereka berdua dan berkata, “Pokoknya kamu harus baik terhadapnya, jangan

menyakitinya lagi!”

Harvey mengangkat dagu Selena dengan jarinya, lalu berkata dengan suaranya yang dingin dan datar,

“Apa yang dia ingin katakan? Ada apa denganmu?”

*15 BONUS

Bab 61