We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Bab 26
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 26

Selena terdiam, emosinya sangat bergejolak, seperti saat Harvey sangat menyayanginya dulu, tetapi

sekarang menjadi sangat kejam. Selena tidak bisa mengatakan bahwa Harvey telah berubah, hanya

saja sisi lainnya ini baru dilihatnya sekarang.

Sekarang Harvey seperti ini, ada kemungkinan Arya juga demikian.

“Apa pun yang terjadi, dia nggak mungkin… membunuh,” bantah Selena dengan suara yang

sangat pelan.

Jari Harvey pun perlahan membelai pipi Selena, “Seli, kamu polos sekali, apa kamu pikir aku nggak

akan pernah meninggalkanmu?” ucapnya.

Suara yang begitu akrab dan hangat membuat Selena tampak seolah–olah Harvey masih menjadi

kekasih yang lembut di sampingnya seperti dulu, tapi tatapannya tidak memiliki kelembutan

sama sekali.

Pikiran Selena terguncang, ya, dia benar–benar berpikir bahwa Harvey tidak akan pernah berubah,

sampai dia melihat di berita bahwa Harvey membantu Agatha di bandara, dan kenyataan

menampar wajahnya dengan sangat keras. 1

“Bukannya kamu selalu ingin mengetahui kebenarannya? Hari ini aku akan memberitahumu bahwa

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Arya nggak mau mempertahankan anak itu, apalagi memberikan sebuah keluarga kepada Lanny. Tiga

bulan pertama adalah waktu yang terbaik untuk melakukan aborsi. Hari itu, mereka bertengkar lagi,

dan dia nggak sengaja membunuh Lanny, jadi dia menenggelamkannya di laut,”

lanjut Harvey. (1)

Sembari mencubit dagu Selena begitu keras, Harvey berkata dengan tatapan kosong, “Dia satu-

satunya adik perempuanku yang selalu aku cintai sejak kecil, kalau dia nggak diculik oleh pedagang

manusia, dia nggak akan berakhir seperti ini. Tahukah kamu betapa tragis

kematiannya?”

“Kalau saat itu kita nggak meninggalkan DNA di informasi basis data, aku nggak akan bisa melihat

mayatnya, termasuk bayi yang sudah terbentuk di dalam perutnya. Dia baru umur berapa? Kenapa dia

harus mengalami kejadian seperti ini?”

Selena melepaskan diri dari genggaman Harvey, takut Harvey kehilangan akal sehatnya dan akan

membunuhnya juga.

Sementara Harvey tenggelam dalam dunianya sendiri, “Selama bertahun–tahun, aku sudah berulang

kali membayangkan untuk bertemu dengannya lagi, tapi aku nggak pernah menyangka pertemuanku

dengannya menjadi pertemuan yang menyedihkan seperti itu. Seli, apa kamu pernah melihat mayat

yang terendam di dalam air laut selama setengah bulan?”

+15 BONUS

Tatapan kosongnya penuh dengan kesedihan. Mendengar dari seorang nenek, Selena mengetahui

betapa sayangnya Harvey terhadap adiknya itu, dan selama ini Harvey tidak pernah menyerah.

untuk mencarinya.

Pertemuannya kembali terjadi di kamar mayat, Selena bisa memahami perasaannya.

Harvey memiliki orang–orang yang dia sayangi, dan Selena juga memiliki orang–orang yang harus

dia lindungi.

“Kalau kamu menemukan adikmu setelah sudah menjadi mayat, bagaimana kamu bisa yakin

bahwa pembunuhnya adalah Ayahku?” (1

Tatapan Harvey tiba–tiba berubah, dia mengesampingkan kesedihannya dan menjadi agresif.

“Kalau nggak ada bukti yang kuat, apa kamu pikir aku akan melepaskan orang yang menyakiti

adikku? Setelah Lanny dikubur, aku menyuruh orang untuk menyelidikinya secara diam–diam.

Kalau nggak, aku juga nggak akan tahu kalau ayah mertuaku yang baik punya begitu banyak

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

rahasia.”

“Rahasia apa?” bisik Selena.

“Apa kamu tahu berapa banyak wanita yang menjadi simpanan Ayahmu dalam sepuluh tahun

terakhir? Oh, aku tahu, kamu ingin mengatakan bahwa dia lajang, dan memiliki kebutuhan dalam

masa puncaknya itu wajar.”

Selena memang berpikir begitu, tetapi apa yang dikatakan Harvey selanjutnya benar–benar

mencengangkannya.

“Semua simpanan Ayahmu kurang lebih seumuran denganmu, bahkan ada yang lebih muda

darimu. Kebanyakan pria menyukai tubuh yang muda, tapi nggak ada yang sekejam dia. Dia

sudah menyuruh banyak wanita untuk melakukan aborsi, beberapa bahkan lebih dari sekali.

Yang paling menderita adalah wanita yang nggak bisa hamil lagi karena terlalu banyak

melakukan aborsi, beberapa tertular penyakit ginekologi akibat aborsi di usia muda, dan yang

paling sial mungkin adalah mereka yang mengalami masalah mental hingga bunuh diri.”

Saat mengetahui kebenarannya, Selena menggeleng dan berkata, “Nggak, nggak, Ayahku … ”

Sebelum Selena selesai berbicara, Harvey mengusap pipinya dengan lengannya yang panjang,

mengeluarkan setumpuk dokumen yang tebal dan melemparkannya ke depan Selena. “Lihat baik-baik