Bab 27 Menakutinya
Boom!
“Apa yang kamu lakukan?” Vivin menjerit dan terkejut ketika melihat Finno berdiri.
Sebelum Vivin menyelesaikan kata-katanya, Finno merobek pakaiannya.
Finno menyandarkan tubuhnya pada tubuh Vivin, menutupinya dengan otot tubuhnya dan
kemaskulinannya.
“Finno!! Apaa…”
Vivin mencoba untuk berbicara tapi terputus ketika bibir Finno menekan bibir Vivin dengan
keras.
Ini seperti Finno mencoba menghukumnya untuk semua yang sudah dia pernah lakukan,
dan itu semua tidak akan pernah bisa dia hindari.
Tidak!Aku tidak menginginkan ini!
Seketika saja kejadian dua tahun yang lalu muncul dalam ingatannya, dan rasa sakit yang
pernah ada itu terasa begitu kuat hingga membuat Vivin menangis.
Finno menyadari bahwa Vivin menangis dan itu membuatnya terkejut.
Finno pun segera menghentikan apa yang dia lakukan dan menundukkan kepalanya. “Apa
kamu takut padaku, Vivin?”
Bukannya menjawab pertanyaan Finno, Vivin meraih memeluk bahunya dengan erat dan
terus saja menangis.
Seperti ada yang menumpahkan seember air dingin keseluruh tubuhnya, Finno merasa
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtsegala kemarahan yang ada didalam dirinya menghilang.
Finno melepaskan genggamannya dan menatap wajah Vivin, air mata yang berlinang di
wajahnya membuat jantung Finno terasa sakit dan berdegub kencang.
Sial!!Apa yang sudah kulakukan?
“Vivin … ” katanya, suaranya jauh lebih tenang sekarang. Finno mengulurkan tangan
untuk membantu Vivin berdiri, namun hal itu justru membuat Vivin tersentak menjauh
darinya, seolah-olah Finno telah membuatnya terkejut.
Melihat reaksi Vivin barusan, amarah Finno yang baru saja padam kembali muncul lagi.
“Istirahatlah,” Finno berkata dengan canggung sebelum akhirnya meninggalkan kamar
tidur.
Setelah kepergiang Finno, Vivin kembali duduk di tempat tidur dengan linglung.
1/3
Dua tahun sudah berlalu…Aku pikir aku sudah melupakan semuanya, ternyata ingatan
tentang kejadian itu masih terus kembali setiap kali jika ada pria yang mendekatiku…
Dia tidak melihat Finno lagi malam itu.
Keesokan paginya, Vivin menuruni tangga dengan pelan setelah bangun dari tidurnya.
Dan dia terkejut, ketika Muti memberitahunya jika Finno terbang tengah malam ke luar
negeri untuk perjalanan bisnis.
Hah?Mungkin dia merasa tidak enak dengan kejadian semalam…
Setelah kejadian semalam, Vivin berusaha untuk mencari tahu apa yang Finno pikirkan.
Vivin mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa apa yang Finno lakukan semalam
hanyalah ingin memperlihatkan dominasi dan kekuatannya sebagai seorang pria, bukan
pernyataan cinta.
Terlebih lagi, dia tidak terlihat senang tentang hubunganku dengan Fabian…Gimana
dengan kakinya? Sejak kapan dia bisa berjalan lagi?
Vivin menghela nafasnya. Dia sarapan dalam diam dan setelahnya berangkat ke kantor.
Ketika Vivin tiba dikantornya, dia malah disambut dengan keributan yang hebat. Dia
menarik lengan seseorang yang berada disebelahnya dan bertanya apa yang sedang
terjadi ” Perusahaan. Majalah Kota Langsa telah berakhir!! Projek kolaborasi kita telah sia-
sia saja…” orang itu. mengeluh.
Perusahaan Majalah Kota Langsa?Bukannya itu perusahaan yang dipimpin oleh Pak
Hakim?
Vivin mengeluarkan handphonenya dan terkejut ketika melihat semua berita yang ada di
media
online.
Perusahaan Majalah Kota Langsa adalah perusahaan tertua di industry Majalah Kota
Langsa, tapi seseorang telah menghancurkannya hanya dalam semalam! Bahkan, sang
pemilik perusahaan, Pak Hakim, dijebloskan ke balik jeruji besi setela dia dinyatakan
bersalah atas sejumlah daftar panjang kejahatannya.
Sepertinya ini terlalu indah untuk jadi kenyataan.. mungkin saja ada orang dibalik ini
semua?Mungkinkah … Finno?
Vivin segera menggelengkan kepalanya dengan cepat untuk menghilangkan pikiran itu
Hi! Vivin Willardi! Hentikan sekarang juga! kamu adalah istrinya, tapi kamu bukan
temannya! Kamu tidak bisa terus mengandalkannya untuk menyelamatkanmu setiap kali
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmkamu dalam masalah!!
kemudian, Vivin tersenyum bodoh pada dirinya sendiri. Ha ha! Itu adalah karmamu Pak
Hakim!
Karena kebangkrutan perusahaan majalah Kota Langsa, sampul edisi berikutnya harus di
desain ulang kembali. Vivin bersama teamnya segera menyelesaikan bagian mereka
dalam mengganti design sampul majalah, setelahnya dia mendapatkan tugas dari Lesley
untuk mengantarkan
2/3
produk kepada Fabian.
Vivin awalanya akan menolaknya, karena saat ini orang terakhir yang ingin ditemuinya
setelah kejadian di Kota Langsa adalah Fabian.
Fabian telah mengecewakannya berulang kali, dan kejadian terakhir itu menjadi puncak
kemarahannya.
Apakah aku begitu rendah dan tidak dipenting untuknya?Aku bahkan sudah tidak lagi
menghormatinya sedikitpun Aku juga tidak ingin bertemu dengannya lagi. Meski begitu,
aku tidak bisa lepas darinya…Hi!! Bukan aku yang salah selama ini! Kenapa aku yang
harus melarikan diri!
Dengan yakin. Vivin mengambil hasil design ulang yang dibuat oleh teamnya dan
berjalan. menuju kantor Fabian dengan wajah yang cemberut.
“Pak Kepala,” kata Vivin dengan canggung “Ini design ulang yang sudah dibuat oleh
teamku. Silahkan dilihat. Aku akan pergi sekarang.”
Vivin segera berbalik untuk meninggalkan ruangan, dan terhenti tiba-tiba saat suara
dingin Fabian terdengar dibelakangnya.
“Berhenti di sana!”