Bab 1284
Tini bertanya dengan mulut cemberut dan suara lemah, “Kamu adalah Papi dari anak–anak Bibi?”
“Dia galak sekali!” Wini berkata dengan marah, “Waktu di taman anggur, ia langsung membawa pergi
Kak Carlos, Kak Carles dan Kak Carla!”
“Dasar jahat!” Tini mengejek menggunakan wajahnya ketika mendengar Daniel membawa anak anak
pergi, “Huh, aku akan memanggil Papiku untuk menghajarmu!”
“Hehe!” Daniel tidak hanya tak marah, malahan tertawa, “Ternyata begini cara bicara anak umur dua
tahun lebih, suara kekanak–kanakan dan pelafalan tak jelas!”
“Kamu, kamu yang kekanak–kanakkan!” Tini panik, ia mengepalkan tangan dan bicara sambil
menggertakkan gigi, “Cepat serahkan Kak Carla dan Kak Carlos!”
“Benar, serahkan!”
Wini juga melambaikan kepalan tangannya yang berdaging dengan wajah galak.
“Tini, Wini, Biti!” Di saat ini, Carla berlari masuk dari luar dan menegur dengan keras, “Tidak boleh
bersikap kurang ajar pada Papiku!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Wah, Kak Carla... Ketiga anak lekas maju memeluknya, “Senang sekali bertemu denganmu, aku rindu
padamu!”
“Aku juga rindu kalian.”
Carla memeluk mereka bertiga satu per satu, lalu menarik mereka bermain di halaman depan.
“Anak–anak ini galak juga.”
Walaupun tatapan Carlos cuek ketika melihat tiga anak, tetapi matanya penuh dengan kasih sayang
“Lebih galak dari Carla saat ia kecil.” Carles tak berdaya, “Benar–benar galak!”
“Galak, galak!” Roxy mengikuti dari belakang, mengulangi ucapan tuannya.
“Wah, ini adalah Roxy? Lucu sekali.”
Menyadari adanya Roxy, ketiga anak lekas mengelilinginya.
“Kalian lembut sedikit, Roxy juga anggota keluarga kami.” Carla mengingatkan dengan lembut, “Oh ya,
mana burung elang Roxy?
“Burung elang Roxy sedang sakit, jadi ia istirahat di atas.” Paula berkata sambil tersenyum.
“Burung elang Roxy sangat malang, lain kali keluar negeri jangan bawa dia lagi, rasanya ia selalu sakit.”
Carla agak mengasihani Roxy, “Nanti aku akan melihatnya, siapa tahu setelah melihat kita, sakitnya
akan sembuh.”
“Kakak akan meminta orang membawanya kemari.” Paula lekas memanggil orang membawa burung
elang kemari.
Anak–anak sedang bermain di halaman, Daniel naik ke lantai atas. Ia langsung mengetahui kamar
Tracy. Wanita itu menyukai posisi di dekat balkon, seharusnya kamar kedua dari kanan.
Daniel hendak mendorong pintu masuk ke dalam kamar. Naomi bergegas menghalanginya, tetapi ia
malah ditarik oleh Ryan...
“Kenapa kamu menarikku?” gumam Naomi.
“Biarkan mereka bertemu berduaan.” Ryan berkata dengan suara rendah, “Tidak akan terjadi apa
apa....”
“Tapi...” ucapan Naomi belum selesai, Daniel sudah mendorong pintu masuk ke dalam...
Sinar matahari menyinari pinggir ranjang dan tubuh Tracy, membuat kulitnya yang bersinar mulus
menjadi lebih cerah, tirai jendela putih bergoyang ringan ditiup angin, menyapu lembut kakinya yang
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmramping dan indah.
la sedang memeluk album foto seperti anak kecil yang berbaring di atas ranjang, tidurnya nyenyak
sekali.
Daniel pergi menutup jendela dan menarik tirai, lalu menoleh menatap Tracy.
Sudah lama sekali, ia tak pernah melihatnya dalam jarak sedekat ini. Juga sudah lama sekali ia tak
sehening ini berduaan bersamanya.
Tiba–tiba Daniel merasa keheningan ini benar–benar sulit didapatkan.
la maju menyelimutinya, lalu mengambil album foto secara perlahan. Kemudian duduk di sofa
memandangnya dengan hening….
Walaupun hanya memandangnya, tetapi hatinya sudah sangat puas dan sangat bahagia.
Dalam benaknya mulai muncul kenangan dulu, hubungan manis mereka berdua. Cinta dan benci yang
terus berdatangan sejak awal bertemu hingga akhir, seperti klip film yang sedang ditayangkan....
Segala macam perasaan berkecamuk di dalam hatinya, membuat perasaannya campur aduk...
Sebenarnya hingga hari ini, halangan di antara mereka berdua sudah disapu bersih. Sekarang
ya untuk kembali bersama, sayangnya takdir tetap tidak mengabulkan harapan itu...