Bab 670 “Tuan Harvey, saya sudah menerima pesan dari kakakku! Anda tunggulah di sini, biar aku yang menangkap tikus busuk ini,” ujar Alex penuh semangat. Dia kemudian memimpin sekelompok orang dan berjalan masuk ke dalam.
Akan tetapi, entah mengapa Harvey merasa cemas, padahal semua rencananya berjalan dengan mulus.
Melihat Alex yang pergi dengan penuh semangat itu, Harvey tiba-tiba merasa menyesal.
Dia mengulurkan tangannya, secara refleks ingin menghentikan Alex.
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtNolan mengalami cedera kaki beberapa bulan yang lalu. Meskipun sudah sedikit membaik, belum sepenuhnya pulih. Oleh karena itu, Nolan tidak ikut dalam penangkapan tersebut.
Melihat ekspresi Harvey yang agak aneh, Nolan bertanya dengan cemas, “Ada apa, Tuan Harvey?” “Aku merasakan firasat buruk.” “Jangan khawatir Tuan Harvey, Chandra selalu bekerja dengan rapi. Hari ini, kita akan menjebak orang itu dengan rencananya sendiri, seharusnya nggak ada masalah. Selain itu, orang itu hanya sendirian.” Harvey mengernyit dan berkata, “Seharian ini dia terus berkeliaran di pusat kota meski diikuti oleh Chandra.
Bisa saja dia sengaja melakukan itu untuk mempersiapkan jebakan di sini, ‘kan?” “Maksud Anda .... kita yang sudah terjebak ke dalam perangkapnya?” Harvey melirik sekitarnya dan merasakan ada sedikit kejanggalan.
“Ada kemungkinan itu. Suruh Chandra mundur dulu.” Harvey sudah berkali-kali selamat dari bahaya karena x Kali ini juga sama, dia merasakan ada bahaya.
Nolan tidak pernah meragukan keputusan Harvey. Dia segera mengirim pesan, menyuruh Chandra dan Alex untuk segera mundur.
Begitu pesan terkirim, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang keras dari gudang di depan.
Alex yang belum masuk ke dalam, terhempas jatuh karena ledakan itu dan terjebak di tengah kobaran api. Dia merangka di tanah sambil berteriak ke arah gudang itu, “Kak!” Tidak ada yang tahu apa yang terjadi di dalamnya. Kejadian ini membuktikan bahwa insting Harvey tidak salah. Mereka sudah jatuh ke dalam perangkap orang itu.
Api yang menyebar itu menimbulkan rentetan ledakan di sekitar.
“Tuan Harvey, ada perangkap, cepat pergi!” Nolan berteriak sambil berlari ke arah Alex. Dia tahu Alex adalah orang yang impulsif. Ledakan yang mendadak ini membuat Alex kehilangan akal sehat, reaksi pertamanya bukanlah menghindar, melainkan berlari ke arah di mana kakaknya berada.
Nolan dengan cepat menahannya dan berseru, “Cepat lari, tempat ini adalah pabrik tua yang terbengkalai.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmSelain ledakan, akan ada banyak zat beracun.” Kedua mata Alex penuh dengan air mata. Dia berteriak keras, “Kak! Kakakku masih di dalam!” *Bodoh! Kak Chandra ada di pusat ledakan! Tubuhnya sudah hancur kalau dia nggak sempat melarikan diri! Kalaupun dia belum mati, dengan kobaran api sebesar ini, dia nggak akan selamat! Profesi seperti kita ini dari awal sudah harus punya tekad kehilangan nyawa kapan pun, “kan?” “Aku nggak takut mati, tapi aku takut kakakku mati.” “Kakakmu juga takut terjadi sesuatu padamu! Dengarkan aku! Cepat pergi, tempat ini nggak aman!” Nolan menarik Alex sambil berlari. Suara ledakan di sekitar semakin keras. Gumpalan asap hitam yang terlihat seperti jamur itu muncul dari tanah dan ada cahaya api di dalamnya. Selain itu, gas beracun dan gelombang api mulai menyebar ke sekitarnya..
Harvey akhirnya tahu apa yang dilakukan orang itu selama beberapa jam sebelumnya.
Orang itu sungguh kejam.
Orang itu juga menggunakan trik yang sama dengan Harvey. Kewaspadaan orang itu sangatlah tinggi. jadi kemungkinan dari awal dia sudah menyadari keberadaan Chandra.
Sekarang menyesal sudah tidak ada gunanya. Harvey menganalisis situasi dengan tenang. Jika orang itu sengaja mempersiapkan jebakan ini, berarti target orang itu adalah dirinya.
Oleh karena itu, apa yang terjadi di sini masih permulaan.
Setelah memikirkan hal itu, tiba-tiba ada sinar inframerah menembus asap dan langsung mengarah ke dahi Harvey.