Bab 2548 Bukan urusanku Demi membunuh Haus Darah, Karta dan yang lainnya sudah kelelahan, terluka-luka dan energi di dalam tubuh mereka juga sudah kacau! Setelah mengeluarkan Pil Hewan Buas milik Haus Darah, Karta duduk di samping untuk beristirahat! Saat melihat Sarbin dan yang lainnya sudah kembali begitu cepat, Karta tampak sedikit kebingungan : “Kenapa kalian kembali? Di mana Herba Bangau llahi?” “Herba Bangau llahi sudah diambil oleh orang lain, beberapa orang itu juga tidak terlihat lagi keberadaannya!” Sarbin berkata dengan wajah penuh amarah! Karta melihat Sarbin yang tidak berhasil mendapatkan Herba Bangau llahi seketika menjadi waspada! “Karena tidak mendapatkan Herba Bangau llahi, kenapa kamu tidak pergi mengejarnya?” Karta bertanya pada Sarbin! “Mau mengejar ke mana? Sosok mereka sudah tidak terlihat lagi!” Sarbin berkata lalu menatap mayat Haus Darah dan berkata dengan ringan : “Demi membunuh Haus Darah, saya dan adik seperguruanku sudah mengeluarkan banyak energi, kalau bukan karena Haus Darah mengalami efek dari Pil Penghilang Kekuatan maka dia sama sekali tidak bisa dibunuh.” “Sekarang Haus Darah sudah mati, saya rasa harta karun di tubuh Haus Darah ini seharusnya ada bagian untuk kami kan?” Karta yang mendengar perkataan Sarbin seketika mencibir : “Sarbin, perkataan seorang pria itu harus dipegang, kenapa perkataanmu ini seperti kentut?” “Apa katamu?” Tirta yang mendengar Karta berbicara Ex 8 sopan seketika berteriak marah! Sarbin seketika menghentikan Tirta, saat ini mereka hanya berdua, setelah pertempuran den Darah tadi, tenaga mereka juga sudah banyak terkuras, jika perkelahian pecah maka mereka b pasti tidak akan memiliki kesempatan! “Karta, saat itu saya berjanji akan memberikan Haus Darah padamu, tapi sekarang kami tidak mendapatkan Herba Bangau llahi, kami tidak mungkin kembali dengan tangan kosong bukan? Suara Sarbin sangat pelan, seperti nada bicara berunding dan memohon! Bagaimana pun jika mereka tidak membawa apa pun kembali, Guru mereka pasti akan menghuk mereka! “Itu bukan urusanku, Herba Bangau llahi diambil oleh orang lain terlebih dulu itu karena kalian bodoh, apa hubungannya denganku?” Karta berkata dengan tidak senang dan mengangkat alisnya : “Haus Darah ini adalah milikku, jangan harap kalian bisa membawa sepotong daging pun...” “Jika kalian ingin merampas paksa, maka kita bisa mencobanya, paling-paling kita hanya akan mati 09:21 Mon, Apr 1 Bab 2548 Bukan urusanku bersama, dan menjadi santapan monster siluman di pegunungan ini!” Karta mengambil sikap nekat, dia tahu Sarbin tidak akan bersikeras melawannya! Sarbin melihat Karta yang tidak mau mengalah juga tidak punya cara lain, dia hanya bisa memasang ekspresi marah dan menatap Karta sesaat, dan kemudian pergi bersama dengan Tirta! Sarbin merasa tidak perlu bersikeras hanya demi mayat Haus Darah.
“Kakak seperguruan, lantas kita akan pulang begitu saja? Jika pulang seperti ini maka Guru pasti akan menghukum kita!” Tirta bertanya pada Sarbin dengan sedikit enggan! “Tentu saja kita tidak boleh pulang begitu saja, cari cara untuk mengetahui identitas anak itu, selama bisa menemukan anak itu maka kita bisa menemukan Herba Bangau llahi!” Sarbin/seketika merasa geram saat membahas Dave! “Kakak seperguruan, bagaimana kalau anak itu sudah menelan Herba Bangau llahi sejak lama?” Tirta bertanya dengan penuh kekhawatiran.
“Tidak mungkin, anak itu sepertinya juga merupakan seorang ahli pengobatan, dia tahu tanaman dewa tidak boleh langsung ditelan, kalau tidak kekuatan dari tanaman dewa itu akan langsung membuat dia meledak dan mati!” “Dia hanya bisa menggunakan Herba Bangau llahi dengan memurnikannya menjadi pil obat, namun untuk memurnikan tanaman dewa seperti Herba Bangau llahi, dengan kekuatan anak itu dia sama sekali tidak mampu, jadi Herba Bangau llahi pasti masih ada padanya!” Sarbin menganalisis dengan cermat, dia merasa Dave tidak mungkin memiliki kemampuan untuk memurnikan Herba Bangau llahi! Dengan kekuatan Dave saat ini dia memang tidak bisa memurnikan Herba Bangau llahi, tapi setelah Dave pulih, memurnikan Herba Bangau Ilahi akan semudah membalikkan telapak tangannya! “Kakak seperguruan, saya tidak kenal dengan anak itu tapi beberapa orang yang bersama dengannya merupakan penduduk Desa Batu, kita bisa mencari tahu di Desa Batu dan mungkin bisa mengetahui identitas anak itu!” Tirta berkata pada Sarbin!