Bab 2529 Etika pengobatan
Dave mengikuti Edo dan yang lainnya masuk ke Aula Penjamin Keselamatan, saat masuk ke dalam Aula
Penjamin Keselamatan banyak orang yang sedang berobat dan di balik sebuah meja delapan dewa, seorang pria
berusia sekitar tiga puluh tahunan sedang memejamkan sedikit matanya, sambil mendengarkan denyut nadi
seseorang dengan tenang!
“Kak Dave, dia itu adalah Tabib Tirta...”
Hori berkata dengan suara pelan pada Dave!
Dave menatap Tabib Tirta dan sedikit terkejut, dia tidak menyangka Tabib Tirta ternyata masih begitu muda dan
hanya sedikit lebih tua dibandingkan dirinya!
Namun dipanggil tabib di tempat seperti ini mungkin kemampuannya juga tidak terlalu hebat.
Edo dan yang lainnya mengantre di belakang sambil menunggu, segera orang-orang yang berobat di depan
mereka sudah pergi dan Jessi segera melangkah maju untuk berkata: “Tabib Tirta, saya ingin mengundangmu
untuk menyembuhkan mata nenekku, sekarang saya sudah punya uang...”
Tabib Tirta membuka sepasang matanya dan saat dia melihat Jessi, dia juga tidak terkejut dan sepertinya dia
bukan pertama kalinya bertemu dengan Jessi!
“Selama ada uang maka jangankan menyembuhkan mata nenekmu, walau memintaku untuk menghidupkan
kembali nenekmu juga bisa, di mana uangnya?”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Tabib Tirta bertanya pada Jessi!
“Di sini...”
Jessi segera meletakkan lima puluh koin spiritual hasil penjualan mayat siluman serigala tadi di hadapan Tabib
Tirta!
Tabib Tirta melihat koin spiritual itu dan menggelengkan kepalanya : “Uangnya tidak cukup!”
“Tabib Tirta, ini sudah berjumlah lima puluh koin spiritual, saat itu kamu pernah mengatakan padaku lima puluh
koin spiritual saja sudah cukup.”
Jessi berkata dengan penuh keterkejutan!
“Itu adalah harga satu tahun yang lalu, sekarang setidaknya harus membayar seratus koin spiritual!”
Tabib Tirta berkata dengan acuh tak acuh!
Jessi yang mendengarnya seketika tercengang, lima puluh koin spiritual ini bahkan karena orang lain tidak mau
mengambil bagian mereka, lalu diberikan kepadanya, sekarang harganya malah naik menjadi seratus koin
spiritual, dari mana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu?
“Tabib Tirta, kamu tidak boleh mengingkari janjimu bukan? Dulu jelas-jelas kamu mengatakan kalau lima puluh
koin spiritual saja sudah bisa!”
Edo berkata dengan penuh ketidakpuasan!
1/2
09:25 Mon, Mar 25 N.
Bab 2529 Etika pengobatan
at 42%
“Itu dulu, sekarang harus membayar seratus koin spiritual, jika tidak ada uang, segera pergi, jangan ganggu
bisnisku!”
Raut wajah Tabib Tirta mulai terlihat muram!
“Tabib Tirta, kumohon padamu, kumohon padamu tolong sembuhkan mata nenekku!”
Jessi berkata lalu berlutut pada Tabib Tirta!
Jessi tahu, jika kali ini Tabib Tirta tidak mau menyetujui permintaannya maka dia tidak tahu sampai kapan dia
bisa mengumpulkan seratus koin spiritual!
Namun Tabib Tirta sama sekali tidak peduli dengan Jessi yang berlutut memohon padanya, tidak menunjukkan
sedikit pun rasa iba, mungkin dia sudah terlalu sering bertemu dengan orang-orang yang berlutut dan memohon
pertolongan seperti ini!
“Jessi, berdirilah, ahli pengobatan tanpa etika pengobatan seperti ini, bahkan tidak memiliki kemampuan yang
tinggi, saya rasa dia hanya membual saja!”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Dave melangkah maju dan memapabh Jessi untuk berdiri, tatapan matan dengan penuh penghinaan!
melirik Tabib Tirta itu
Tabib Tirta mendengar Dave yang berani mengatai dirinya seperti itu seketika membelalak : “Bocah, kamu
sengaja datang untuk mencari masalah ya? Jika kamu ingin mati, saya tidak akan membiarkan kamu
meninggalkan Kota Arun hidup-hidup.”
“Tabib Tirta jangan marah, temanku ini hanya bicara sembarangan!”
“Karena harga Tabib Tirta sudah naik, maka kami akan mengumpulkan uangnya lagi!”
Edo melihat Tabib Tirta yang marah segera menjelaskan, dia tahu betul kekuatan Tabib Tirta di Kota Arun.
Jika Tabib Tirta angkat bicara, maka sepertinya tidak satu pun dari mereka bisa meninggalkan Kota Arun!
“Segera enyah dari sini!” Tabib Tirta mengibaskan tangannya!
Edo mengedipkan matanya pada Dave, agar Dave tidak berbicara lagi dan segera pergi dengan mereka!
Tapi Jessi malah tidak mau pergi, dia ingin memohon pada Tabib Tirta lagi namun dia ditarik paksa untuk keluar
oleh Edo!
Semua orang tahu bahwa Tabib Tirta sangat mencintai uang, jadi bagaimana mungkin dia akan mengasihani
Jessi!
Tapi tidak lama setelah Dave dan yang lainnya pergi, seseorang berjalan keluar dari ruangan di belakang Tabib
Tirta, pria itu berusia sekitar empat puluh tahunan dan mengenakan setelan yang gagah.
Setelah Tabib Tirta melihat sosok itu, dia segera bangkit berdiri dan berkata: “Kakak seperguruan, apa yang
membawamu kemari?”