Bab 2025 Kesempatan terakhir
Fujiko Watanabe juga tidak takut, dengan adanya Kenari dan Bayu di sisinya, Minami tidak bisa melakukan apa
pun padanya!
Minami membawa ninja bawahannya bergegas menuju Fujiko Watanabe.
Namun saat baru melangkah dua langkah, sosoknya tiba-tiba menjadi semakin samar dan akhirnya menghilang!
Orang-orang ini menggunakan ninjutsu, yang menyebabkan Fujiko Watanabe mengernyitkan keningnya!
“Hm, trik menggertak seperti ini juga berani digunakan!”
Kenari mendengus lalu mengeluarkan beberapa lembar kertas jimat, menyemburkan seteguk darah di atasnya!
“Hancurkan...”
Kenari melemparkan jimat di tangannya ke udara, langit di seluruh vila tiba-tiba berubah menjadi merah!
Warna merah menyelimuti ke bawah dan Minami serta para ninja yang awalnya menghilang kini menampakkan
diri mereka lagi!
“Bunuh...”
Fujiko Watanabe berteriak, para pengawal Keluarga Watanabe bergegas bergerak untuk membunuh mereka!
Dalam sekejap seluruh vila dipenuhi dengan suara pembunuhan dan pembantaian terjadi!
Hanya area di mana Dave dan Takashi Mura berada yang tidak didekati oleh siapa pun!
Dave membuang ranting willow yang terbelah dengan santai, lalu berkata dengan dingin pada Takashi Mura :
“Menyeranglah, kamu masih punya satu kesempatan...”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Kali ini Takashi Mura tidak ragu-ragu dan tidak meminta Dave untuk mengeluarkan senjatanya!
Karena dia taha jika Dave benar-benar mengeluarkan senjatanya maka dia pasti bukan lawan
Dave!
“Matilah...”
Takashi Mura berteriak dan pedang katana di tangannya melesat ke atas!
Diikuti dengan sebuah energi pedang yang bagaikan angin dan listrik yang langsung menebas
Dave!
Takashi Mura tidak percaya Dave yang tidak memiliki senjata dapat menangkis serangannya hanya
mengandalkan tubuh fisiknya saja!
Fumiko yang ada di samping melihat hal ini hanya bisa berteriak: “Tuanku, hati-hati...”
Dave tampak tenang, seberkas cahaya merah mulai bersinar di tangan kanannya!
Tepat saat pedang katana Takashi Mura tiba di hadapannya, Dave meraihnya dengan ganas!
Tangan kanan Dave langsung meraih pedang katana Takashi Mura, perlu diketahui betapa besarnya kekuatan
pedang itu?
Walau sebuah gunung juga sepertinya dapat dibelah oleh Takashi Mura!
Namun saat ini, pedang katana Takashi Mura diraih oleh Dave begitu saja!
Dan tangan Dave sama sekali tidak terluka, ini membuat Takashi Mura tercengang dan menatap Dave dengan
tidak percaya!
Takashi Mura ingin mencabut pedang katananya, tapi tidak peduli sekuat apa dia berusaha, dia menyadari
pedang itu sama sekali tidak bergerak!
Pada saat itu kepanikan muncul di tatapan mata Takashi Mura.
“Saya sudah bilang, ini adalah kesempatan terakhirmu...”
Dave berkata lalu hanya terdengar suara pedang katana Takashi Mura yang mengeluarkan suara ‘krek’!
Pedang katana itu langsung terbelah dua di tangan Dave!
Dave kemudian mengambil bagian pedang yang patah lalu mengayunkannya ke depan dengan
kuat...
Takashi Mura yang ketakutan merasakan kilatan dingin di depan matanya dan diikuti dengan sensasi dingin di
lehernya!
Takashi Mura menyentuh lehernya sendiri dengan tangannya dengan ngeri!
Saat darah mengucur keluar, Takashi Mura hanya bisa melemparkan katana di tangannya dan memegang
lehernya dengan kedua tangannya, dan berharap darah yang mengucur akan
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
melambat!
Takashi Mura meringis dan wajahnya penuh ketakutan, dia menatap Dave dengan tatapan penuh
ketidakpercayaan!
Dia berusaha untuk membuka mulutnya dan mengatakan sesuatu, tapi dia tidak bisa mengatakan sepatah kata
pun.
Pada akhirnya mata Takashi Mura menjadi semakin buram, lalu tubuhnya jatuh ke tanah dengan
keras!
Fumiko yang melihat pemandangan di depannya terlalu kaget untuk mengucapkan sepatah kata pun!
Takashi Mura mewakili eksistensi yang tidak terkalahkan di hati mereka.
Saat mereka masih kecil Takashi Mura adalah salah satu ahli yang sangat langka di Negara Partan, Fumiko
bahkan pernah memuja Takashi Mura, dan berharap bisa menjadi seorang master pedang seperti dirinya!
Namun sekarang?
Sosok yang
dia kagumi sejak kecil dibunuh seperti seckor semut di hadapan Dave.
Dan itu dilakukan dengan begitu mudah!
Kekaguman Fumiko pada Dave menjadi semakin kuat, dan tidak bisa menahan diri untuk berlutut di depan Dave
dan berteriak memanggilnya Tuanku!