Bab 2198 Langit dan Bumi
Mereka naik pesawat kembali ke Kota Snowy.
Di pesawat. Willy ingin mengatakan sesuatu pada Lorenzo, tapi Lorenzo terus menunduk membaca dokumen
dan tidak menghiraukannya, jadi dia memilih untuk diam dan tidak mengganggunya.
Mina menyapa Dewi, lalu mendorong kursi roda Willy ke kamar untuk istirahat.
Jasper membawakan ransel Dewi, Dewi sangat gembira, dia kira ranselnya sudah hilang, tak disangka bisa
menemukannya.
Jasper selalu teliti dalam bekerja.
Dewi berterima kasih padanya dan membawa ransel ke kamarnya, ingin berganti pakaian santai, tapi ternyata
dia tidak membawa koper sama sekali.
Dia langsung mengeluarkan kemeja putih dari koper Lorenzo, mandi, lalu memakai kemeja. putih itu, duduk di
ranjang memeriksa ranselnya.
Saat ini, Lorenzo kembali ke kamar sambil membawa tablet, melihat Dewi yang mengenakan kemeja putih, dia
langsung terpana ....
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Dia hanya mengancing dua buah, kerahnya terbuka, gunung yang montok menyembul keluar, sepasang kaki
panjang dan ramping yang indah melingkar di ranjang, tidak mengurangi keindahannya.
Hanya saja, betis kanannya terluka dan dibalut dengan kain kasa.
Tapi, penampilan sederhana inilah yang membuat Lorenzo terpikat....
Lorenzo meletakkan tabletnya, mandi, lalu langsung menerkam Dewi di ranjang.....
Dewi menjerit kaget dan tanpa sadar menutup mulutnya, dengan gugup melihat ke dinding di sebelahnya, dan
berbisik,” Hentikan, ini di pesawat, biliknya tidak kedap suara, kamar sebelah akan dengar.....
“Sudah dewasa, memangnya kenapa kalau dengar?” Lorenzo menggigit lehernya, lalu turun. sedikit demi
sedikit, “Apa kamu merindukanku, hm?”
“Lorenzo Dewi mendorongnya dengan cemas, “Hentikan, setelah pulang baru lakukan itu... uh ....
Sebelum dia selesai bicara, dia sudah dicium oleh Lorenzo.
Ciumannya agresif, sama sekali tidak memberinya kesempatan untuk menolak. Saat dia hendak meronta,
tubuhnya yang tinggi menekan dirinya, dan satu tangan merogoh ke dalam pakaiannya....
Tindakan lancang dan agresif itu membuat Dewi mau tidak mau melengkungkan tubuhnya, memejamkan mata,
dan perlahan-lahan tenggelam di bawahnya....
Tapi, dia terus menggigit punggung tangannya, tidak berani bersuara.
Takut Willy dan Mina di sebelahnya akan dengar..
Lorenzo tampak tidak puas dengan tindakannya, ia pun langsung menyerang area bawah, gerakannya menjadi
liar...
Dewi tampak lemas tak berdaya karena serangannya, sekujur tubuhnya hampir tidak sanggup lagi, tapi dia tetap
menggigit punggung tangannya dengan kuat, tidak berani bersuara.
Lorenzo menarik tangannya, menggigit lehernya, menggigit dengan keras....
“Ah...."
Dewi akhirnya tidak bisa menahan suaranya, lalu buru-buru menutup mulutnya.
Di kamar sebelah, Mina tersipu malu, berjongkok di lantai, dengan hati-hati menyeka tubuh. Willy.
Willy memejamkan matanya, seolah-olah dia tidak mendengar apa-apa, tapi tangannya mencengkeram seprei
dengan kuat, hampir merobek sepreinya....
Setelah sekian lama, suara dari kamar sebelah baru berhenti.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Mina menyeka keringat di dahinya dan dengan hati-hati membalikkan tubuh Willy, ingin mengusap
punggungnya, tapi menemukan ada luka di pinggangnya, bernanah parah.
Dia langsung terkejut dan berkata dengan penuh emosional, “Pangeran, kenapa Anda tidak memberitahuku
tentang luka ini?”
“Aku cari Nona Dewi..."
Dia berkata dan hendak berdiri, mencari Dewi.
Tapi, Willy meraih tangannya dan berkata dengan suara rendah, “Jangan ganggu mereka.”
“Tapi, luka Anda ....” mata Mina basah.
“Menahan satu hari lagi saja tidak akan membuatku mati.” Willy berkata dengan acuh tak acuh, “Tidurlah,
jangan kerja lagi.”
“Pangeran....” Mina berjongkok di sampingnya, gemetar karena isak tangis, “Aku di sini untuk menjaga Anda.”
“Terima kasih....” Willy mengangkat sedikit sudut bibirnya, “Sebenarnya, kamu tidak perlu sebaik ini padaku,
jangan hancurkan kariermu sendiri demi aku.”
“Aku bisa hidup tanpa pekerjaan ini, aku hanya ingin menjaga Anda.” Mina berkata sambil terisak.
“Hiarkan aku tetap di sisi Anda dan menjaga Anda”