We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 768
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 768

Maka, Donni terbatuk dan berkata, “Baiklah, saya akan membantu ibumu dulu. Kamu harus menemani Tuan Muda

William.“

Setelah Donni berlalu. Salsa mulai berlaku agak terkendali Siapa pernah membayangkan apa yang seperti cerita di

TV benar–benar terjadi pada dirinya? Pikirnya keluarga Arya semata kaya–raya. Namun, tidak hanya kaya, mereka

juga mendominasi berbagai bisnis pencetak uang yang paling hebat di dunia. Untuk ditambahkan pada lis, keluarga

Arya juga misterius dan rumit.

Arya menggenggam tangan Salsa dan mengecup punggungnya. “Apakah saya menakutkanmu?”

“Bagaimana saya tidak ciut ketika mendengar untuk pertama kalinya tentang bisnis keluargamu?” Salsa tidak

menyembunyikan pikirannya.

“Cinta saya padamu tidak ada kaitannya dengan aset keluarga saya,” kata Arya sambil membenahi rambut Salsa.

“Saya bukan Tuhan. Hidup saya akan meredup seiring waktu, seperti juga akan kamu alami, dan saya juga butuh

makan. Saya hanyalah seorang laki–laki yang hidup dan bernapas yang jatuh cinta padamu, Nona Salsa Anindito.”

Salsa tertawa geli. “Tidak perlu merendah–rendahkan diri seperti itu untuk menyenangkan saya. Saya merasa

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

sangat beruntung dapat bertemu denganmu dan dicintai olehmu.”

“Saya juga,” Arya merayu di telinga Salsa dengan suara agak serak.

Emma memasak makan enak malam itu, dan mereka berempat menikmati makan malam yang sangat

menyenangkan itu. Setelah menyadari siapa sebenarnya Arya, pasangan Anindito tidak lagi memandang laki- laki

muda ini sebagai momok menakutkan. Malah, mereka memandang Arya dan Salsa menjadi pasangan yang sangat

serasi.

Tidak ada yang bisa mengusik cinta Salsa pada orang–orang yang penting baginya. Mereka hanya berharap bahwa

laki–laki kaya–raya ini tidak akan mengecewakan anak perempuannya.

Setelah makan malam, Arya mengantar Salsa pulang, dan ketika mengendarai mobil, mata Arya terpaku pada

beberapa SUV hitam yang membuntuti mereka. Kendaraan ini telah mengikuti sejak meninggalkan Kediaman

Anindito.

Kebetulan Salsa menginginkan sesuatu tepat ketika mereka hampir sampai di gerbang kompleks apartemen, dan

setelah berhenti, dia berkata pada Arya. “Tunggu di sini sebentar. Saya akan segera kembali.”

Ketika Salsa berjalan ke toko swalayan, salah satu SUV hitam langsung mendekat, dan dua pengawal yang

berbadan tegap keluar dari sana, menyapa Arya dengan penuh hormat, “Tuan Muda.”

“Apa yang sedang kalian lakukan di sini?” Arya sangat tidak senang melihat mereka.

“Nyonya Besar Marina meminta kami untuk mengajak nan pulang.”

“Saya akan pulang sendiri.”

“Nyonya Besar Marina ingin tuan pulang ke rumah kali ini tanpa membawa Nona Anindito.”

“Saya punya rencana sendiri.”

1/3

“Ini demi keselamatan Nona Anindito. Juga, tidak pas untuknya hadir di upacara suksesi.”

Melihat Salsa sudah menyelesaikan pembayaran di meja kasir, Arya memerintah dengan dingin, “Pergilah dari

hadapan saya.”

Dengan begitu para pengawal masuk kembali ke dalam SUV hitam dan melaju. Setelah Salsa masuk ke dalam

mobil, beberapa SUV hitam terus membuntuti karena fugas utama mereka adalah memastikan keselamatan tuan

muda.

Di luar, langit hitam dengan bintang berkedip dan bulan sebagai hiasannya. Di dalam, Salsa berjalan ke sofa setelah

selesai mandi, dan T–shirt putih dan panjang telah menonjolkan sepasang kaki ramping miliknya. Di samping itu,

Arya meletakkan laptopnya di meja dan merentangkan lengannya, mengajak Salsa untuk memeluk dirinya sambil

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

tersenyum. Salsa melingkarkan lengannya pada leher Arya dan mengecup bibirnya, sambil bertanya, “Sudah

selesai dengan pekerjaanmu?”

“Ya.”

Setelah itu, Salsa mengigiti leher Arya dengan nakal, menggodanya seperti anak kucing yang senang dimanja.

Arya menyukai saat–saat seperti ini dan memiringkan sedikit lehernya untuk memberi akses lebih luas bagi Salsa.

Di sisi lain, Salsa merona merah saat menghirup aroma tubuh Arya yang unik.

Namun, Salsa merasa luar biasa senang bisa menggoda Arya. Dia juga bisa merundungnya kapanpun dia mau,

tidak perduli betapa kaya–rayanya dia.

“Mengapa kamu begitu senang menggigiti saya? Apakah saya sudah membuatmu tersinggung?” tanya Arya sambil

bernapas semakin berat.

“Saya tidak tahu. Mungkin saya punya masalah dengan orang–orang kaya.” Salsa mengajukan alasan acak.

Arya tertawa geli dan menarik tubuh Salsa semakin lekat dalam pelukannya. “Kamu harus bertanggung–jawab

telah menggoda saya, tahu kan?”

“Tanggung–jawab apa? Salsa berlagak bodoh.

Arya kemudian memegang dagu Salsa. “Menurutmu apa, kucing mungil?”

Salsa membuka bibirnya. “Jangan panggil saya seperti itu.”