We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Ruang Untukmu

Bab 386
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Ruang Untukmu 

Bab 386 

Dengan cerdiknya, Romi langsung paham apa yang dilihat Pingkan di dalam dirinya. Mulai sckarang, dia akan

bekerja sama dengan pasangan ibu dan anak perempuan ini untuk mengamankan Perusahaan Konstruksi Merian

demi kepenungan mereka sendiri.

Setelah kembali, Elan langsung menyuruh Felly datang ke kantornya. Dia ingin Felly menggali informasi mengenai

klien Alanna dan mengapa penculikan itu terjadi di area parkir sebuah kafe.

Tentu saja Felly tidak berani menolak perintah ini. Dia segera meminta profil klien pada Alanna, yang langsung

diserahkannya padanya.

“Alanna, bagaimana kamu bisa bertemu dengan klien ini?”

Alanna dengan patuh menjawab. “Dia mendatangiku lebih dulu. Kami bertemu di sebuah perjamuan.”

“Apakah kamu kenal dekat dengannya?”

“Tidak. Apakah ada sesuatu yang tak beres, Felly?” Alanna pura-pura khawatir.

“Ya. Kamu boleh kembali ke pekerjaanmu.” Felly merasa tidak bisa mendapatkan info lain darinya. Sepertinya dia

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

harus mendatangi klien itu sendiri.

Setelah kembali ke ruang kerjanya, Alanna menghela napas lega. Sebenarnya, akhir-akhir dia baru saja melalui

masa sulit karena penculikan yang gagal itu telah menyebabkan ayah baptisnya ditawan. Kaki tangan Rully bahkan

mengirim pesan padanya bahwa dia harus melanjutkan sisa rencana itu sendiri.

Alanna sangat membenci Tasya. Dia yakin bahwa mendapatkan hati Elan adalah hal mudah bila dia tinggal di luar

negeri. Namun, sejak Tasya masuk ke dalam kehidupan mereka, Elan hanya menaruh perhatiannya pada

perempuan itu.

Sementara itu, Felly bertemu dengan klien sore harinya. Karena Alanna sudah terlebih dahulu berbicara pada klien

dan mengarang cerita sebelum pertemuan itu, Felly pun tidak mendapatkan apa-apa.

Elan mengamati profil itu sambil berpikir’tentang penculikan Tasya. Jelas ada sesuatu yang salah, terutama saat

pengawalnya mencatat para penculik sudah berdiam di area parkir dua puluh menit sebelumnya.

Kemudian Elan memerintah Roy, “Cari informasi tentang klien ini.” Perempuan itu berusia awal lima puluh-an. Kalau

menilai dari usianya, sepertinya dia adalah kenalan Rully, dan Rully sudah tentu menyuruhnya untuk memancing

Tasya datang ke kafe ilu, di mana kaki tangannya sudah menunggu.

Analisisnya terasa masuk akal.

Di sisi lain, Alanna meminta izin pergi sore hari itu untuk bertemu dengan Lukas.

Dia merasa tenang setelah melihat Lukas tiba di kafe. “Lukas, bapak baptisku saat ini sedang ditahan. Mulai

sekarang kamu harus membantuku menyelesaikan sisa rencanaku.”

“Berikan rekaman anakku padaku, atau aku tidak akan menolongmu.” Lukas menentang.

“Apakah kamu lupa akan posisimu? Putramu dan rekamannya ada di tangan kami. Saat ini ayah bapusku telah

menyerahkan semua otoritasnya padaku, maka aku bisa melakukan apapun sesukaku.” Kebencian memenuhi

sorot mata Alanna sambil memegang gelas.

Lukas sangat marah sampai mengencangkan kepalan tangannya. Namun, dia bagaikan seekor naga tua yang

terengah-engah karena tenggorokannya tersedak, tidak mampu melawan.

“Apa yang sebenarnya kamu inginkan untuk aku lakukan?”

“Cari cara agar aku bisa berdekatan dengan Elan sehingga membuatku hamil dan melahirkan anaknya,” jawab

Alanna tanpa rasa tahu malu.

Mendengar hal itu, Lukas hanya bisa membujuknya, “Dengan ditahannya ayah baptismu, kenapa kamu tidak

mengambil alih bisnisnya saja? Kita bisa membuat kesepakatan yang bagus, dan kamu tidak perlu

mengkhawatirkan apapun sepanjang sisa hidupmu.”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Berapa banyak yang bisa kamu berikan padaku? Dari yang kutahu, putramu telah menghabiskan hampir seluruh

kekayaanmu. Apakah kamu bisa memberiku sepuluh trilyun? Jika tidak, tak ada yang perlu kita bicarakan lagi.”

Yang diminta Alanna itu adalah perampokan di siang hari terang benderang. Terlebih lagi, dia merencanakan

sebuah jalan keluar. Begitu bisa memberikan keluarga Prapanca seorang ahli waris, dia akan bisa memiliki lebih

dari sepuluh trilyun!

“Tidak semudah itu untuk dapat mendekati Elan.”

“Itulah sebabnya aku memintamu untuk mencarikan kesempatan itu.” Alanna menatapnya tajam. “Pikirkanlah

tentang masa depan keluarga dan putramu!”

Ah, Lukas menyadari dia hanya bisa menyerah. “Baiklah! Belakangan ini aku sedang mempersiapkan sebuah acara

amal, dan akan mengundangnya kalau begitu. Saat itu, kamu harus

cari acara untuk dapat mendekatinya.”

“Bagus! Aku yakin kamu tahu apa yang harus dilakukan bila Elan bertanya tentang aku!”

“Tenang saja! Aku tidak akan mengkhianatimu ketika nasib anakku ada di tanganmu.” Lukas menutup matanya.

Betapa akhir yang pahit dalam kehidupannya.

 

Previous Chapter

Next Chapter