Bab 2239 Menyerah
“Belum ada.” Dewi menggelengkan kepala, berkata dengan teguh, “Tapi, aku yakin dia akan baik- baik saja, dia
pasti bisa pulang dengan selamat.”
“Aku juga yakin, harus yakin.”
Kata-kata Sammy ini sebenarnya dia ucapkan untuk diri sendiri, memberi semangat pada diri sendiri,
sebenarnya sekarang dia juga sedang mempertaruhkan, jika Lorenzo bisa kembali dengan selamat itu bagus
sekali.
Jika tidak bisa, sekarang dia berpihak pada Dewi, itu berarti mencari mati sendiri ....
Tapi dia pernah menganalisisnya, jika benar-benar terjadi sesuatu pada Lorenzo, walaupun dia tidak berpihak
pada Dewi, tiga keluarga besar juga tidak akan menoleransinya.
Lebih baik dia mempertaruhkannya.
“Apa masih ada hal lain yang mau dikatakan?” Tanya Dewi.
“Aku beri tahu kamu kondisi perusahaan saja.” Sammy berkata dengan serius, “Terjadi sesuatu pada Lorenzo,
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmemang berdampak besar bagi perusahaan.”
“Beberapa proyek besar sudah berhenti sementara karena tidak ada tanda tangannya, beberapa mitra bisnis
utama setiap hari menelepon kemari untuk menanyakan kabarnya, dan Presiden juga bertanya setiap hari.”
“Pokoknya, keselamatan Lorenzo memengaruhi seluruh grup, dan banyak nasib mitra bisnis, bahkan terkait
dengan kehidupan ekonomi negara Emron, jadi masalah ini benar-benar sangat penting.”
“Tapi masalahnya adalah meskipun mengeluarkan stempel, tiga keluarga besar itu juga tidak bisa mewakili
Lorenzo, mitra bisnis itu tidak akan lanjut bekerja sama dengan Grup Moore karena ada stempel, kehidupan
ekonomi negara Emron juga tetap akan bergolak.”
“Karena semua yang ada saat ini, bukan dibawa oleh satu stempel, juga bukan bisa distabilkan oleh tiga
keluarga besar itu, yang diakui mitra-mitra bisnis itu adalah Lorenzo, seluruh Grup Moore juga harus dikuasai
oleh Lorenzo baru bisa stabil....”
“Paham.” Akhirnya Dewi mengerti, “Jadi mereka datang membuat keributan dan minta stempel, itu karena mau
memperebutkan kekuasaan dan keuntungan untuk diri sendiri, bukan untuk perusahaan.”
“Benar.” Sammy menganggukkan kepala, “Mereka tidak hanya tidak bisa mengelola perusahaan, dan kalau
mendapatkan stempel, malah akan membuat perusahaan runtuh lebih cepat.”
“Alasan mengapa sekarang mitra-mitra bisnis itu tidak membuat keributan, itu karena mereka yakin bahwa
Lorenzo akan kembali, kalau membiarkan ketiga bajingan itu mendapatkan stempel, itu berarti telah
mengirimkan sebuah sinyal ...."
1/2
“Benar-benar terjadi sesuatu pada Lorenzo, dengan begitu, semua mitra bisnis akan menarik dana,
membatalkan kerja sama, tiba saat itu Grup Moore benar-benar tidak bisa diselamatkan lagi.”
Berbicara sampai di sini, Sammy menghela napas panjang....
“Sejujurnya, sebelumnya saat Lorenzo ada, aku selalu merasa dia terlalu tidak berperasaan, tidak pernah
mempertimbangkan perasaan orang, bahkan terkadang aku berharap ada orang yang bisa bersaing dengannya
agar sifatnya yang emosional itu bisa lebih baik.”
bisa
“Sekarang aku baru menyadari, grup yang begitu besar, kalau tidak ada caranya yang kuat seperti ini, benar-
benar tidak bisa mengelolanya dengan baik, dan selain dia, tidak ada orang yang memikulnya.”
Mendengar kata-kata ini, Dewi sedikit tersentuh, sebelumnya dia tidak tahu, ternyata Lorenzo memikul begitu
banyak tanggung jawab....
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
“Kondisi saat ini kira-kira seperti ini.” Sammy lanjut berkata, “Oh ya, Cole Kingsley pergi ke Kota Bunaken, terus
tidak pulang, sekarang selalu Winston dan Michael yang maju melakukan
sesuatu.”
“Di antara ketiga orang ini, Cole paling muda, tapi paling licik, setiap kali dia selalu bersembunyi di belakang,
menunggu kedua bajingan itu maju dulu, setelah kedua belak pihak tidak bisa. bertahan, dialah yang akan
mendapatkan keuntungannya, pokoknya, kamu harus hati-hati menghadapinya.”
“Aku sudah paham ini semua.” Dewi melirik Bibi Lauren, berkata kepada Sammy, “Sekarang ada beberapa
pertanyaan yang mau aku tanyakan padamu.”
“Tanyakan saja.” Sammy buru-buru menegakkan punggungnya.
“Grup Moore selain kamu, apa masih ada senior yang punya kekuasaan? Yang bisa mengendalikan tiga keluarga
besar itu?” Dewi bertanya langsung.
“Tidak ada, kalau ada, sejak awal sudah datang mencarimu.” Sammy menghela napas, “Sekarang seluruh
keluarga Moore, hanya aku yang masih punya satu posisi, kerabat lainnya bahkan tidak
berhak bersuara.”
“Kalau begitu, selain Grup Moore, masih ada siapa yang punya hak suara?” Dewi bertanya lagi.
“Hanya Presiden.” Sammy menjawabnya, “Hanya dia yang masih bisa mengendalikan tiga keluarga besar itu.”