Bab 2035 Cahaya Harapan
“Kini yang bisa menyelamatkanmu hanyalah Tabib Dewi.” Robin menghela napas dan mengingatkan Willy
dengan hati-hati, “Tapi, Pangeran, kemungkinan Anda bisa bersama dengannya adalah nol, Anda harus
menyerah.”
“Karena Lorenzo?” Jelas Pangeran Willy tidak menyerah, “Mungkin sekarang aku tidak bisa dibandingkan
dengannya, tapi suatu hari nanti, setelah aku sembuh dan mewarisi Tahta kerajaan, itu tidak akan sama lagi....
“Begitu Anda mewarisi Tahta kerajaan, Anda sudah tidak bisa memutuskan pernikahan Anda sendiri lagi.” Robin
mengingatkan, “Ketika saat itu tiba, Anda harus menikahi orang yang bisa membantu Anda mempertahankan
Tahta kerajaan....”
“Yang dikatakan Lorenzo benar.” Pangeran Willy teringat perkataan Lorenzo, ada harapan membara di dalam
hatinya, “Ketika kita berada di bawah, kita punya kebebasan, kita berusaha keras untuk berdiri di puncak dunia
hanya untuk menjadi diri sendiri!”
“Itu....”
“Tidak masalah kalau aku harus berada dalam kegelapan selama hidupku, tapi suatu hari nanti, kalau aku sudah
berdiri di puncak dunia dan menjadi seorang raja, aku pasti akan menikahi wanita yang kucintai untuk menjadi
istriku!”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt
Hati Pangeran Willy dipenuhi dengan harapan, harapan inilah yang membuatnya bertahan hidup melewati
masa-masa gelap yang panjang!
Robin tidak tega membujuknya kembali, ia juga tidak tega memadamkan api harapan yang telah Pangeran Willy
nyalakan susah payah.
Sebelum kemunculan Dewi, Pangeran Willy sudah hampir menyerah pada takdirnya, keberadaan Dewi-lah yang
membuat hidupnya kembali bercahaya, jadi, ia tidak akan ragu sedikit pun, meskipun ia harus mengorbankan
seluruhnya untuk mengejar cahaya ini!
Setidaknya, dengan begini, hidupnya memiliki harapan, memiliki arti, motivasi dan tujuan ...
Dewi pulang ke rumah, ia terus memikirkan kondisi penyakit Willy, ia 70% yakin bahwa Willy dicelakai orang lain,
meskipun tanda-tanda keracunannya tidak kasat mata, namun melalui hasil pemeriksaan besok, pasti sudah
dapat dipastikan.
la pernah mendengar Robin mengatakan tentang perhitungan dan gelapnya kehidupan di kerajaan, ia juga ingat
saat pertama kali bertemu dengan Willy, ia teringat wajah pucat itu dan tatapan mata suram itu
Saat ia pertama kali tersenyum adalah saat dimana Dewi mengajaknya keluar untuk berjemur, mereka
menyelamatkan seekor burung kecil yang terluka, wajahnya melukiskan senyuman yang tidak pernah muncul di
wajahnya ketika melihat burung kecil itu mengepakkan sayapnya dan terbang ke atas langit.
1/2
Saat itu, ia mengatakan betapa ia berharap bisa terbang bebas seperti burung kecil itu....
Sejak saat itu, Dewi membulatkan tekad untuk menyembuhkan sepasang kakinya.
Hanya saja, sangat disayangkan, ia terlibat hal-hal sepele yang membuatnya tidak memiliki waktu untuk
melakukan penelitian pengobatan yang tepat sampai sekarang, sedangkan penyakit pada kakinya semakin lama
semakin parah...
Dewi tidak bisa menahan perasaan sedikit bersalahnya.
“Tok tok tok!” Tepat pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu dari luar, “Dewi, Paman Josua sudah kembali!”
“Aku segera turun.”
Dewi mengenakan mantel dan turun menemui mereka.
Paman Joshua sibuk sepanjang tahun, ia tinggal di rumah hanya beberapa hari dalam sebulan, setiap ia kembali,
pasti ia akan mengajak semua orang untuk rapat.
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm
Paman Joshua dan Bibi Lauren dulunya bekerja sebagai agen rahasia, setelah pensiun, mereka mengembara ke
berbagai tempat, mereka tidak pernah menikah dan memiliki anak seumur hidupnya.
Kemudian, mereka bertemu dengan Dewi dan Brandon, empat orang bersama-sama melalui pahitnya hidup dan
mati, berbagi suka dan duka, kemudian menjadi sebuah keluarga.
Mereka bersama-sama mendirikan Panti Asuhan Zambe, namun karena keterbatasan dana, dulu panti asuhan ini
ditempatkan atas nama yayasan lain...
Malam ini, yang ingin dibicarakan Paman Joshua terutama adalah mengenai yayasan, yayasan itu telah menjadi
semakin busuk, petinggi-petinggi yayasan itu sepertinya sedang memakan uang, dana yang sebelumnya
diberikan oleh Dewi juga telah banyak dikorupsi.
Meskipun sudah malam, kemarin Paman Joshua menahan orang-orang itu, memaksa mereka untuk
menandatangani surat perjanjian untuk membiarkan Panti Asuhan Zambe keluar dengan aman, ia juga
menyuruh mereka mengembalikan dana yang telah diberikan oleh Dewi.
Kini, jika bukan mencarikan yayasan lain untuk panti asuhan ini, maka mereka harus mendirikan yayasan
sendiri, namun itu membutuhkan dana dalam jumlah yang sangat besar.
Setelah mengatakan ini, ketiga orang itu menatap Dewi, mendirikan panti asuhan ini adalah cita- citanya, dalam
beberapa tahun terakhir, ialah yang mengeluarkan dana utama, tentu saja ia yang
memutuskan.