Bab 1616
“Ugh.” Tracy agak tertegun, “Tapi, alamat….”
“Lain kali aku beri tahu.” Billy sangat panik, ia mendorong Tracy keluar, “Kamu pergi dulu, jika bertemu
mereka, akan jadi masalah besar.”
“Masalah besar apa?” Tracy tahu apa yang ia takuti, jadi ia bersike
tak pergi, “Palingan kita sama–sama
“Tracy…”
“Kamu beri tahu alamatnya dulu, baru aku pergi.” Tracy bersikeras duduk di atas sofa, “Jika tidak, aku
tidak. akan pergi.”
“Kamu….” Billy hampir gila dibuat kesal olelinya, “Jika aku jatuh, kamu juga jatuh.
Apa kamu tidak berpikir? Jika Sammuel melihatmu di sini, bukankah ia akan meminta orangnya untuk
segera membunuh putramu?”
Ketika mendengar ucapan ini, raut wajah Tracy berubah, tetapi dengan cepat ia kembali tenang. “Ia
tidak akan berani, Jika ia membunuh anakku sekarang, maka di tangannya sudah tidak ada kartu AS
lagi.”
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt“Ia dapat membunuh satu dan menyisakan satunya lagi.” Billy tersenyum dingin, “Meskipun hanya ada
satu anak di tangannya, kamu juga pasti akan tetap mendengarkannya.”
“Kamu….” Tracy tak bisa membalas ucapannya, terpaksa berdiri dan pergi.
“Cepat!” Billy mengantarkannya keluar. Baru saja mengulurkan tangan ingin membuka pintu. Terdengar
suara panik pengawal dari luar pintu, “Tuan Sammuel, Anda tak boleh masuk. Tuan Sammuel…”
Raut wajah Billy berubah, ia lekas menarik Tracy kembali dan berbisik padanya, “Sembunyi di kamar
mandi. cepat!”
Tracy memelototinya dengan jijik, tapi ia juga terpaksa bersembunyi di kamar mandi.
Billy buru–buru menukar baju, pintu kamar sudah terbuka karena ditendang oleh orang.
Billy terkejut, tetapi dengan cepat menyunggingkan senyuman menyapanya, “Presdir Sammuel, kenapa
Anda
kemari?”
“Kenapa? Tak berharap aku datang?”
Sammuel masuk ke kamar, sepasang mata tajam mencari sesuatu di sekitar.
Di dalam kamar mandi, Tracy sedang menguping di balik pintu. Ini pertama kalinya ia berjumpa dengan
Sammuel begitu dekat, sayangnya dipisahkan oleh pintu, jadi tak bisa melihatnya dengan jelas.
Sammuel bicara bahasa bahasa mereka dengan lancar, suaranya pun penuh karisma.
“Bagaimana mungkin…..” Billy tersenyum, lalu lekas menyambut, “Nona Amberson juga datang!”
Tracy tertegun, Nona Amberson? Frisca Amberson? Atau….
“Presdir Daniel, lama tak bertemu.”
Sebuah suara familiar terdengar, masih tetap anggun dan lembut.
Ternyata Frisca Amberson.
Tracy yang berada di kamar mandi merasa anch. la teringat beberapa saat yang lalu, Frisca baru
meneleponnya, tak disangka begitu cepat bertemu “Daniel” dengan ayahnya.
“Benar, sejak di rumah sakit itu, kita tak pernah bertemu lagi.”
Ketika Billy bertemu Frica, jelas sekali suaranya agak dikontrol, benar–benar mirip Daniel.
-Tubuhmu sudah baikan?” Frisca bertanya dengan perhatian.
“Sudah.” Billy berkata dengan sungkan, “Terima kasih atas perhatian Nona Frisca.”
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm“Kita adalah teman lama, tak perlu bersikap sungkan.” Suara Frisca sangat lembut, tetapi juga ada
pengujian tersembunyi, “Tapi Presdir Daniel, aku lihat keadaanmu sekarang sudah jauh lebih baik dari
sebelumnya. Waktu itu penyakitmu benar–benar serius, tapi sekarang… seolah sudah membaik
sepenuhnya?”
“Belum membaik sepenuhnya, masih dalam perawatan.” Billy berkata dengan santai, “Tapi, memang
sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.”
“Bagus sekali…” Frisca menganggukkan kepala dan berkata sambil tersenyum, “Waktu di Hotel Ocean Wild, ketika kita menari tango bersama. Aku merasa kondisi tubuhmu sangat buruk.”
Tracy mendengarnya, Frisca sengaja menguji Billy, saat di Hotel Ocean Wild, ia dan Daniel menarikan
tarian Waltz, bukan tarian Tango.
“Apa Nona Frisca salah ingat?” Billy sudah penuh persiapan, sama sekali tak termakan umpan, “Waktu
itu, kita menarikan tarian Waltz.”
“Ugh….” Frisca tampak terkejut.
“Waktu itu berkat bantuanmu berakting denganku, berhasil menarik keluar pelaku utama yang
menjatuhkan vas bunga…”
Billy mengetahui kejadian sebelumnya dengan baik, sama sekali tak termakan umpan!