Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar
Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Sang Bos Besar Bab 339
Bab 339
Benar kata Daniel, malam itu Tracy benar–benar menderita…
Victor meminta pelayan wanita untuk menyiapkan air panas untuknya dan memintanya berendam air
panas, lalu tidur nyenyak.
Tetapi ia sama sekali tidak bisa tidur. Ia duduk mcmeluk lutut di dalam bak mandi dan menatap layar
redup ponsel dengan linglung.
la sedang menunggu telepon....
la tidak berani mengcdipkan mala, tidak berani bernapas bahkan jantungnya tidak berani berdetak
begitu cepat. Ia takut, lagi–lagi melewatkan kesempatan kabar anaknya.
Sckarang ia merasa selama ia dapat bertemu anak–anak. Kedepannya sekeluarga hidup dengan
damai. Maka, ia bersedia menjadi budak Danici....
Tetapi....
Setelah menunggu satu jam, matanya mulai menggelap, ponsel masih tidak berdering.
Tracy meletakkan kepala di lututnya, air mata mengalir di dalam bak mandi....
“Tok tok!” pelayan wanita takut terjadi sesuatu dengannya. Ia mengcluk pintu masuk ke dalam dan
memapal Tracy keluar dari bak mandi. Mengelap badannya, memakaikan jubah mandi dan
Follow on NovᴇlEnglish.nᴇtmengeringkan rambutnya....
Begitu semua itu selesai, jam sudah menunjukkan pukul satu subuh.
Ponsel masih tidak menunjukkan tanda–tanda dering,
Hati Tracy sangat menderita seperti berada di dalam panci minyak panas. Ia tidak bisa menahan diri
lagi, ia segera menelepon Daniel.
*Tut...tut....
Telcpon berdering begitu lama, tidak ada yang menjawab. Panggilan itu putus sendiri.
Tangan Tracy yang memegang ponsel bergetar, tetapi ia tidak berani menelepon Daniel lagi. Ia takut
akan membuat Daniel marah dan Daniel akan melampiaskan pada anak–anak.
Tapi, ia tidak bisa menunggu begitu saja.
Jadi, ia mengirim pesan kepada Danic....
“Aku tahu aku salah, terserahmu ingin aku melakukan apa saja. Aku mohon kamu lepaskan anakku.”
“Kedepannya aku akan mendengarkan perintahmu. Aku akan menjadi budak untukmu. Tidak akan
melawanmu lagi. Tolong lepaskan anakku. Daniel, aku mohon padamu.”
“Aku mohon padamu...”
Setelah tiga pesan berturut–turut, sama sekali tidak ada balasan pesan
Tracy berbaring di ranjang, air matanya sudah mau kering
la tidak bisa tidur, tidak bisa memangis, emosinya sudah berada di ambang kehancuran....
Di saat ini, hatinya sangat–sangat menyesal dan benci kepada dirinya sendiri. Kenapa tidak
mengetahuinya sejak awal? Bagaimana bisa telur ayam melawan batu?
Scharusnya ia menjadi budak tak berjiwa yang patuh.
Tidak scharusnya mempermalukan Daniel di hadapan Tuan Besar dan Linda, dan tidak seharusnya
melawannya dan tidak scharusnya melarikan diri....
Di sebrang telepon, Daniel mengernyitkan kening saat membaca pesan.....
Setelah beberapa saat, akhirnya ia menelepon Tracy....
“Halo!” Tracy langsung menjawab, ia memegang tclepon sambil geinclar. Suaranya juga gemclar,
“Kedepannya aku akan menuruti perkataanmu. Aku pasti melakukannya. Aku mohon padamu
lepaskan anakku. Aku mohon....”
“Ingat ucapanmu itu!” Daniel memperingatkannya dengan dingin.
“Ingat, ingat!” Tracy menganggukkan kepala. “Kali ini, aku sungguh mengingatnya....”
“Anak ada di rumah.” Akhimya Daniel memberitahunya, “Pulang sendiri dan lihatlah!”
Setelah berbicara, ia mematikan telepon itu...
Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏmTracy bergegas keluar mencari Victor dengan ponsel di tangannya, “Victor. Victor. cepat antar aku
pulang. Anak sudah ditemukan...”
Victor sedang berganti baju di dalam kamar. Tiba–tibal, pintu dibuka dan membuatnya panik, lalu tak
sengaja jatuh ke atas ranjang.
Tracy tidak memikirkan lial yang aneh–anchi, ia menerjang masuk menariknya, “Victor, cepat minta
sopir antar aku pulang. Anak sudah ditemukan.”
“Kamu jangan buru-buru, tunggu aku pakai baju, aku akan mengintarmu.” ucapnya dengan wajah
memerah, “Kamu juga ganti baju dan bawa Roxy.”
Tracy baru teringat Roxy juga berada di tempat Victor. Hari ini diseralikan pada dokter hewan untuk
diobati.
la segera keluar mencari Roxy. Pelayan segera memanggil dokter hewan. Dokter menyerahkan
sangkar dengan Roxy di dalamnya kepada Tracy. “la tidak sakit, hanya mabuk saja.” ucapnya dengan
tak memercayai apa yang dilihatnya.
“Hah?” Tracy tercengang, “Mabuk?”
“Benar, ia banyak minum alkohol. Sckarang ini masih tak sadarkan diri.” ucap dokter hewan, “Mungkin
nyawa burung beo ini panjang. Biasanya burung yang ininum alkohol dapat mengancam nyawa. la
malah baik–baik saja, mungkin dua hari lagi ia baru sadarkan diri.”