We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Tiga Harta Ayah Misterius Ternyata Seorang Bos Besar

Bab 1097
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1097

“Terima kasih!”

Tracy tak banyak basa basi, ia segera membiarkan Lily masuk.

Lily mungkin bukan dokter medis barat terbaik, tapi ia sangat dapat diandalkan dan paling mengenal

Carla.

Di saat kritis seperti ini, memang memerlukan bantuannya.

“Kalian keluar.”

Tabib Hansen mengusir orang tak berkepentingan, hanya menyisakan para medis.

Tracy tahu temperamanennya. Walaupun ia cemas, tetapi ia terpaksa menunggu di luar.

“Nona Tracy, Windy sedang dalam pertolongan, ada kemungkinan mengancam jiwa.” Paula buru–buru

mendekat melapor.

“Undang tim medis terbaik, harus menyelamatkannya.” Tracy lekas memerintah,”Panggil kepala rumah

sakit kemari.”

“Kepala rumah sakit sudah menunggu sejak tadi, tapi Dokter Lily juga sudah membawa beberapa

dokter spesialis dari Kota Bunaken, katanya mereka sangat hebat...”

“Minta mereka segera bertindak.”

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

“Baik.”

Carla dan Windy sedang dalam pertolongan darurat.

Hati Tracy tidak tenang, di saat bersamaan ada bawahan yang datang melapor, “Nona Tracy, Presdir

Daniel dan pengawalnya tiba di rumah sakit. Ia ingin masuk, tapi dihalangi oleh pengawal Tuan.”

“Biarkan dia masuk.”

Walaupun Tracy kesal pada Daniel, tetapi jika mengenai anak–anak, ia tidak ingin mempersulitnya.

“Baik.” Bawahan lekas memberitahu.

Dengan cepat, Daniel dan bawahannya buru–buru datang, “Bagaimana keadaan Carla?”

“Sedang dalam pertolongan.” Tracy berkata dengan suara berat, “Tabib Hansen dan Lily ada di sini,

mereka akan mengatasinya, kamu pulang dulu saja.”

“Carla belum melewati masa kritis, aku mana bisa pergi?” Daniel sangat cemas, Setidaknya aku harus

memastikan keselamatannya dulu.”

“Terserah.” Tracy tidak ingin memedulikannya.

Daniel meminta orang mengatur beberapa kamar, lalu berkata kepada Tracy, “Pergi ganti baju, kamu

tidak ingin Carla melihatmu yang berlumuran darah seperti ini, ‘kan?”

Tracy menundukkan kepala melihat dirinya sendiri, ia masih mengenakan pakaian yang basah karena

kehujanan. Pakaian atasnya penuh dengan darah segar Linda... –

Perawat lewat yang melihatnya menundukkan kepala, mereka tak berani bicara.

la sekarang seperti ratu iblis yang kapan saja bisa membunuh orang.

“Naomi.” Tracy memerintah, “Jaga baik–baik di sini.”

“Paham.” Naomi menundukkan kepala menerima perintah.

Tracy pergi dengan dua orang pengawal.

Daniel berjaga di luar kamar. Ketika melihat lampu UGD dan mengingat segala hal yang dialami Carla,

hatinya sakit seperti tertusuk....

Tracy tiba di toilet. Ketika melihat dirinya di cermin, ia mau tak mau tercengang.

Ia merasa orang di hadapannya sangat asing, seolah bukan dirinya sendiri.

Ia menundukkan kepala menghindari cermin.

Melepaskan pakaian dan berdiri di bawah air pancuran. Menggunakan air jernih untuk membersihkan

darah merah di tubuhnya.

Ia ingin membersihkan darah ini, lalu pergi menemui anaknya.

Daniel masih menunggu di depan ruang UGD. Di saat ini, ponsel berdering, Carlos yang menelepon, ia

lekas berjalan ke samping dan menjawab telepon, “Carlos!”

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

“Papi baik–baik saja? Bagaimana keadaan Mami dan Carla?”

Carlos sudah menahan begitu lama, sekarang ia tak kuat menahan lagi, makanya menelepon

bertanya.

“Mami baik–baik saja.” Daniel berkata dengan santai, “Carla sakit, sedang dirawat.”

“Carla berhasil diselamatkan?”

Carlos benar–benar cerdas, walaupun orang lain tak mengatakan apa–apa kepadanya, tapi ia tahu

sudah terjadi sesuatu dengan Carla.

“Berhasil diselamatkan...” Daniel tidak menghindari pertanyaannya, “Kakek Hansen sedang

mengobatinya, ia akan baik–baik saja.”

“Sekarang kalian di mana? Aku dan Carles sangat cemas, apa kami boleh mencari kalian

Ketika Carlos berbicara, terdengar suara cemas Carles dari sebrang telepon, “Kakek Sanjaya bisa

mengirim orang untuk mengantarkan kami pergi.”

“Carlos, Carles...” Daniel mengatur suasana hatinya dan berkata dengan lembut, “Kita sekarang

berada di luar negeri. Tunggu keadaan Carla stabil, kita akan segera kembali. Kalian jangan cemas,

semua akan baik–baik saja.”

“Tapi...”

“Mami datang, Papi berikan telepon ini padanya, ya?”

Daniel mengalihkan pembicaraan.

“Oke.”