We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Chapter 228
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

 

Melihat Nara yang ragu – ragu, David langsung mengernyitkan keningnya dan berkata, “Adikku, apakah kau tidak

menghargaiku lagi sekarang?” “Tidak apa-apa!” “Karena kau tidak mau menghargaiku maka kita bukan lagi

keluarga sendiri.” “Kak Hiro, kita telah memberimu cukup banyak waktu tetapi orang – orang dari keluargamu

sendiri yang tidak mau menghargai kami.” “Jadi begitu saja yah. Apa yang akan terjadi di lokasi konstruksi di

kemudian hari tidak ada lagi hubungannya dengan saudara – saudara kita!” Kak David menggebrak meja dan

semua pria itu langsung berdiri. Pria yang menancapkan belati tadi langsung mencabut pisau belatinya dan

menatap Reva dengan sengit, “Dasar brengsek, cepat berlutut dan minta maaf kepada kak David!” “Kalau tidak,

aku akan membunuhmu, jahanam!” Axel dan Alina langsung gemetaran karena ketakutan. Dan melihat situasi itu

Hiro langsung marah dan berkata, “Reva, lihatlah apa yang telah kau lakukan!” “Bangsat, kalau kau tidak bisa

bicara jangan bicara! Dasar bodoh!” “Nara, bukannya aku tidak peduli dengan perusahaan!” “Tetapi dengan

sikapmu yang seperti itu, para dewa yang turun ke bumi pun tidak bisa membantumu!” “Dan orang yang bermarga

Lee itu, awas saja kau!” Beberapa pria itu juga menatap Reva dengan ganas. Melihat sikap mereka sepertinya

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

mereka siap untuk membunuh Reva kapan saja. Wajah Hana juga tampak pucat lalu dengan marah dia berkata,

“Reva, jika kau tidak bisa berbicara lebih baik diam saja, dasar brengsek!” “Kak, kau pergi dan duduklah disana.

Kau harus menjaga martabat kak David!” Lalu David langsung mengubah ekspresi marahnya menjadi senyuman

dan berkata, “Ini baru benar!” “Adikku, aku beritahu yah, kak David-mu ini paling baik terhadap semua orang.”

“Masalah hari ini jika sudah di atur dengan baik, nantinya jangan membahas masalah lokasi konstruksi lagi.” “Dan

di kemudian hari tidak peduli masalah apapun yang kau temui, kak David-mu ini pasti akan membantumu

menanganinya dengan baik!” Beberapa pria itu juga langsung tertawa sambil menatap Nara dengan penuh

harapan. Reva menarik Nara ke belakangnya dan menatap David dengan tatapan dingin kemudian dia berkata,

“David, aku akan memberimu sebuah kesempatan sekarang!” “Berlututlah dengan bersujud untuk meminta maaf.

Dan aku masih bisa memaafkanmu!” Mendengar ucapannya itu semua orang yang ada di sana langsung tertegun.

Ekspresi David tampak dingin dan sambil memaki dia menunjuk Reva dan berkata, “Jahanam! Apakah kau cari

mati!!” “Bunuh dia!” Lalu pria yang barusan menarik belatinya itu langsung bergegas dan menari – nari di depan

Reva tetapi dia tidak pernah berani menusuk Reva. Reva mengabaikannya. Dia sudah dapat memahami karakter

mereka. Mereka itu hanya memainkan trik tipuan saja. Para bajingan ini hanya bisa bicara omong kosong karena

sebenarnya mereka sama sekali tidak memiliki kemampuan apa – apa. Jadi mereka hanya bisa menipu orang –

orang seperti Axel dan Alina. Tetapi saat mereka benar – benar bertemu dengan orang – orang yang berkuasa,

mereka ini hanyalah seonggok sampah yang sama sekali tidak berguna. Nara yang tampak ketakutan setengah

mati lalu dengan cepat berkata, “Reva, kau… kau jangan mencari masalah dengan mereka.” “Paling…paling –

paling kita lepaskan saja lokasi konstruksi ini!” “Masalah uang itu bukan masalah besar, aku tidak peduli. Aku hanya

ingin kau aman!” Reva terkekeh dan berkata, “Mengapa harus melepaskan lokasi konstruksi?” “Apakah hanya

karena sampah – sampah seperti ini lalu perusahaan farmasi industri Shu kita bisa terganggu?” Pria dengan pisau

itu sangat marah saat mendengar ucapan Reva. Dia memaki, “Bangsat! Aku akan membunuhmu!” Setelah

berbicara lalu belati itu langsung dia arahkan ke Reva untuk menebas lengannya. Ternyata orang ini juga adalah

seorang pengecut. Dia tidak berani menusuk ke bagian – bagian vital. Dia hanya ingin membuat lubang di lengan

Reva untuk menakutinya. Tetapi kali ini sebelum dia sempat menikam lengannya Reva sudah melakukan langkah

pertama. Dengan tiba – tiba Reva menggenggam pergelangan tangan pria itu dan gerakan patah dia langsung

memutr pergelangan tangan si pria tersebut. Semua orang yang ada di ruangan itu hanya mendengar suara

berderak dan pria itu langsung jatuh ke lantai sambil memegangi pergelangan tangannya dan meratap. Semua

orang pun langsung tercengang. Apa yang terjadi? Orang yang memiliki pisau pun bisa dibereskan oleh orang yang

tidak memiliki pisau? Melihat itu David sangat marah dan berdiri kemudian berkata, “Brengsek! Beraninya

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

menyentuh saudaraku, hajar dia!!” Beberapa pria itu langsung menyerangnya secara bersamaan. Lalu Reva

menarik Nara ke belakang badannya. Kemudian dia meraih botol anggur yang ada di sampingnya lalu menghajar

semua pria itu dengan kencang sehingga mereka semua berjatuhan ke lantai. Semua orang langsung tercengang.

Siapa yang akan menyangka bahwa Reva ternyata pandai bertarung? David langsung menutupi kepalanya dan

tampak malu sambil berkata, “Dasar bocah tengik, awas kau!” “Tunggu saja disini. Kau tunggu aku disini!” “Aku

akan menelepon seseorang sekarang. Kalau berani jangan lari kau!” “Aku pasti akan membunuhmu nanti!”

Sekelompok orang itu langsung melarikan diri dengan tergesa – gesa. Dan semua orang yang masih berada di

ruangan itu langsung saling menatap. Setelah keheningan sesaat kemudian Hiro mencibir, “Reva, kau memang

hebat!” “Kak David dan yang lainnya sudah mabuk jadi tidak lincah lagi mereka sehingga kau bisa memukuli

mereka begitu saja?” “Hmph, lihat saja nanti ketikan mereka kembali, aku ingin tahu bagaimana cara kau mati

nantinya!”

 

 

Previous Chapter

Next Chapter