We will always try to update and open chapters as soon as possible every day. Thank you very much, readers, for always following the website!

Menantu Dewa Obat

Bab 1017
  • Background
    Font family
    Font size
    Line hieght
    Full frame
    No line breaks
  • Next Chapter

Bab 1017

Pada pukul satu dini hari, situasi di rumah keluarga Park masih tampak terang benderang.

Greg yang terbunuh secara tiba–tiba membuat seluruh anggota keluarga Park marah.

Di tengah malam, si lelaki tua dalam keluarga Park bahkan ikut terbangun.

Begitu mengetahui hal ini, lelaki tua itu juga sangat marah dan dia langsung menunjuk Miguel untuk sementara ini

menduduki posisi kepala keluarga Park dan berusaha sekuat tenaga untuk membalaskan dendang Greg-

Miguel sekrang sedang membuat rencana. Dia telah mengirim beberapa kelompok orang untuk mencari Reva di

semua tempat namun pada akhirnya mereka semua kembali dengan tanpa hasil.

“Paman kedua, aku tidak tahu si Reva ini bersembunyi dimana, mungkin Austin telah menyembunyikannya!”

“Aku rasa benar–benar sulit untuk menemukannya!”

“Atau, bagaimana kalau kita tangkap istri dan keluarganya saja?”

“Si Reva ini katanya dia paling sayang dan cinta dengan istrinya!”

“Kalau Nara sudah ditangkap, aku tak percaya dia tidak akan menyerah!”

Seorang pemuda menggertakkan giginya dan berseru. Dia adalah Marco Park, putranya Greg.

Cahaya terang melintas di mata Miguel. Dia adalah orang yang sangat bejat. Dia sudah lama mendengar bahwa

Nara adalah gadis tercantik di kota Carson. Sejujurnya dia memang sangat ingin menangkap Nara dulu.

Follow on NovᴇlEnglish.nᴇt

Namun, dia masih saja berlagak pura–pura memikirkannya.

“Apa pantas melakukan hal seperti ini?”

“Lagipula, hal buruk seperti ini tidak seharusnya melibatkan anggota keluarganya!”

Jawab Miguel.

Marco berkata dengan terburu–buru, “Paman kedua, memangnya kenapa kalau melibatkan keluarganya?”

“Reva sudah membunuh papaku, ini berarti dia sudah membunuh seluruh keluarga kita. Aturan macam apa lagi

yang harus kita katakan padanya?”

“Aku tak peduli. Bagaimanapun juga aku harus membalaskan dendam papaku. Aku harus menangkap Nara, si

jalang itu!”

Yang lain juga ikut berteriak. Semuanya mengutarakan maksud yang sama. Apapun yang terjadi, Nara harus

ditangkap.

Diam–diam Miguel tertawa di dalam hatinya namun di wajahnya dia menunjukkan ekspresi tidak enak hati, “Aihh,

aku bisa mengerti perasaan kalian.”

“Tetapi, masalah ini…”

Sebelum dia sempat berbicara, Marco sudah langsung berkata dengan marah, “Paman kedua, kau jangan bicara

lagi!”

“Aku akan meminta seseorang untuk menangkap si Nara itu sekarang juga. Bagaimanapun juga, aku harus

memaksa Reva keluar kali ini!”

“Kalau dia sehari tidak keluar maka aku juga akan melepaskan satu kaki Nara.”

“Aku mau lihat dia bisa menahannya untuk berapa hari?”

Setelah berbicara lalu Marco berlari pergi dengan marah.

Di belakangnya tampak sekelompok orang menyusulinya dan semua itu adalah anak buahnya Greg.

Miguel hanya pura – pura malu namun pada kenyataannya dia justru tertawa terbahak – bahak di dalam hatinya.

Dia tahu bahwa Reva pasti sudah mengirim banyak orang untuk melindungi Nara.

Jadi ketika orang–orang ini pergi untuk menangkap Nara, mereka pasti akan melawan anak buahnya Reva. Semua

ini adalah anak buah Greg dan dia sudah merasa tidak senang dengan mereka semua.

Dengan membiarkan orang–orang ini mati oleh anak buah Reva maka pertama akan menghilangkan para

pembangkang juga. Dan yang kedua, semakin masalah ini diperbesar maka akan

– tama, secara otomatis ada semakin banyak anggota dari kesepuluh keluarga terpandang yang tidak bisa duduk

dengan diam lagi!

Tujuan dia yang sebenarnya adalah memperalata kesepuluh keluarga terpandang itu untuk menangani Reva.

Dengan senyum puas di wajahnya, Miguel kembali ke bangunan mungilnya.

Follow on Novᴇl-Onlinᴇ.cᴏm

Begitu masuk ke dalam kamar, dia mencium aroma yang lembut.

Begitu dia memasuki ruangan, dia langsung mencium aroma yang lembut di kamarnya.

Dalam kegelapan itu tiba–tiba sebuah lampu kecil menyala. Dengan cahaya yang redup itu, dia melihat ada

seorang wanita dengan sosok dan penampilannya yang luar biasa itu tampak mempesona!

Rosa sedang berbaring di sofa. Tubuhnya masih tertutup dengan kain kasa yang tipis dan kedua kakinya yang

jenjang diusap dengan lembut olehnya.

Matanya tampak menawan dan sejernih air, bibir merahnya juga terbuka tipis dan rambutnya tampak halus seperti

air terjun.

Setiap senyum dan gerakan wajahnya seolah mengatakan seribu macam hal sehingga membuat orang tidak bisa

memalingkan matanya.

Miguel menatapnya lekat – lekat.

Saat dia melihat Rosa untuk yang pertama kalinya, dia sudah berharap untuk bisa mendapatkannya.

Karena Rosa adalah murid Krofert jadi dia sama sekali tidak berani mengganggu orang–orang dari suku

Maui ini.

Namun, setiap kali mereka bertemu, Rosa akan mengedipkan mata kepadanya sehingga membuatnya tergoda dan

selalu ingin mencari kesempatan untuk mendapatkan Rosa.

Di luar dugaan, malam ini mimpinya malah menjadi kenyataan. Dia bertandang ke kamar tidurnya?

Miguel juga adalah seorang pria yang sudah berpengalaman. Dia langsung menutup pintu dan berjalan sambil

menunjukkan senyum lebar di wajahnya.